Kedubes India Pradeep Pimpin Perayaan Daring Hari Yoga dari Kedubes; Sri Nita Pimpin dari PNP Limau Manis

Kedubes India Pradeep Pimpin Perayaan Daring Hari Yoga dari Kedubes; Sri Nita Pimpin dari PNP Limau Manis

 

Jika biasanya praktisi dan penyuka yoga merayakan “Hari Yoga Internasional” dengan menggelar yoga bersama di sejumlah kota besar, saat pandemi virus corona (Covid-19) ini mereka terpaksa melakukan dari rumah masing-masing secara digital, tak terkecuali Klub Yoga Lovers Politeknik Negeri Padang yang menggelar matras di Aula PKM-PNP, Minggu, 21 Juni 2020.

 

Perayaan Hari Yoga Internasional 2020 yang bertema “Yoga dari Rumah” itu digelar secara daring sejak pukul 07.00 WIB dari auditorium Kedubes India di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Di PNP, instruktur yoga, Sri Nita sengaja memasang layar proyektor di area senam agar peserta dapat merespon aba-aba dari artis sinetron era 1990-an Anjasmara dan dua praktisi yoga yang bertindak sebagai pemandu dalam siaran live streaming via kanal Youtube.

 

 

Tercatat di Youtube, perayaan tersebut diikuti oleh lebih dari 400 orang yang bergabung dalam live streaming. Namun jumlahnya diperkirakan melebihi karena ada yang memanfaatkan aplikasi Zoom. Semua peserta menerapkan protokol kesehatan, seperti pembatasan jumlah dan penjagaan jarak.

 

 

Kesehatan Pikiran hanya Didapat dari Kesehatan Tubuh

“Saya senang hari ini kita bisa bergabung melalui media digital dengan peserta dari hampir seluruh provinsi di Indonesia. Meski di tengah pandemi, praktisi dan komunitas yoga tetap bisa saling terhubung serta beryoga bersama dengan menggunakan teknologi digital”.

Ungkapkan Duta Besar India, Pradeep Kumar Rawat dari auditorium Kedubes tersebut disambut sorakan meriah dari anggota Klub Yoga Lovers PNP.

 

 

Yoga menurut Pradeep sangat universal sehingga bisa dilakukan oleh siapapun dan dari bangsa apapun. “Banyak yang menekuni yoga dengan alasan kesehatan fisik, bahkan untuk meditasi. Tindakan ini benar karena “healthy mind hanya akan bisa hidup di healthy body,” jelasnya. Lebih jauh dijelaskan Pradeep, posisi dan gerakan yoga banyak mengadopsi sesuatu dari alam. Contohnya, postur kobra (cobra pose) atau dalam bahasa Sansekerta Bhujangasana, ‘ular kobra dengan kepala terangkat’. Pose ini bermanfaat antara lain untuk meredakan kekakuan punggung dan menyegarkan hati, terangnya serius.

Hal itu dibenarkan oleh mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Hayono Isman. Menurutnya, yoga merupakan campuran meditasi dan olahraga, bahkan bisa menjadi sarana terapi bagi penyakit tertentu. “Dengan adanya pandemi corona, kita belajar bahwa hanya imunitas yang kuat yang bisa melawan virus. Nah, yoga ini memperkuat sistem kekebalan tubuh kita,” ujar mantan Menteri yang sekarang menjabat Ketua Federasi Kegiatan Olahraga dan Rekreasi Indonesia itu.

 

 

“Manfaat Yoga Kalahkan Anggapan Keliru”

“Awalnya saya pesimis klub yoga di PNP bisa bertahan karena banyak yang beranggapan yoga itu berasal dari agama tertentu. Untungnya peserta klub lebih bijak dari orang-orang yang mempermasalahkannya”, demikian Sri Nita setelah mengamini pernyataan Kedubes India dan Hayono Isman.

 

 

“What she say…silahkan coba dan lihat sendiri…sebuah jawaban yang briliant!” ujar instruktur yang juga tercatat sebagai dosen Matematika yang murah senyum ini penuh semangat.

Pada 2020 ini, klub yoga PNP yang dipimpinnya sudah memasuki tahun ke-3 dan anggotanya kian bertambah. “Manfaat yoga mengalahkan anggapan keliru dari mereka yang belum pernah mencoba!” jawabnya optimis.

Jika semua anggota latihan, jumlah anggota klub ini mencapai 25 orang. Namun jumlah tersebut tidak selalu tetap karena jadual yoga sering berdempetan dengan jam mengajar. Peserta datang ” shif2an”  berdasarkan jadual yang cocok, terangnya dengan senyum termanis.

 

 

d®amlis