Hari Ini Pendaftaran UMPN Resmi Dibuka Serempak Secara Nasional

Peminat PNP 3 Tahun Terakhir Meningkat:

Hari Ini Pendaftaran UMPN Resmi Dibuka Serempak Secara Nasional

 

PNP NEWS. Para direktur politeknik seluruh Indonesia selalu diimbau Menristekdikti untuk meningkatkan partisipasi pasar, sementara Politeknik Negeri Padang (PNP) dalam 3 tahun terakhir justru mengalami lonjakan peminat. Lonjakan itu tidak saja terjadi di kelas reguler tapi juga di kelas kerjasama, seperti Kelas Kerjasama PNP-PT PLN Persero dan Kelas Kerjasama PNP-PT Trakindo. Karena jatah penerimaan dibatasi pemerintah, tak ada jalan lain, PNP terpaksa membuka kelas mandiri untuk mengakomodasi keinginan dan hak masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang layak, yang dijamin oleh Undang-undang.

Dalam acara pelantikan, pengambilan sumpah dan serah terima jabatan pejabat di lingkungan Politeknik Negeri Padang, 16 Mei 2019, Direktur PNP, Surfa Yondri, ST., S.S.T., M.Kom. mengungkapkan, relatif tingginya peminat untuk memasuki Politeknik Negeri Padang tidak terlepas dari kinerja baik para pejabat di lingkungan PNP, termasuk yang pada hari itu mengakhiri masa jabatan. Mengutip ulang pernyataan Menristekdikti yang dia bacakan dalam Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2019, instansi pendidikan tinggi Indonesia yang mencapai 4.741 tidak diimbangi dengan angka partisipasi kasar yang masih 34,58% pada 2018. Menyikapi kondisi 65% anak usia kuliah yang tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi ini, Menristekdikti mengajak pengelola perguruan tinggi untuk melakukan terobosan dan inovasi agar jumlah mahasiswa meningkat dan mendapatkan pendidikan bermutu serta relevan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar kerja.

 

 

Tercatat untuk di Sub Bangian Perencanaan dan Sistem Informasi, Tahun Akademik 2018/2019, total jumlah pelamar PNP berdasarkan pilihan pertama mencapai 22.860 orang, dengan rincian Penelusuran Minat dan Kemampuan Politeknik Negeri (PMDK-PN) 7.563 orang, Biaya Pendidikan Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidikmisi) 5.696 orang, Ujian Masuk Politeknik Negeri (UMPN) 4.693 orang, Sistem Nilai Ujian Nasional (SNUN) 3.320 orang, dan dari kelas kerjasama Teknik Listrik D-3 PLN 1.588 orang. Sementara pada Tahun Akademik 2017/2018 tercatat 22.848 orang, dan pada Tahun Akademik 2016/2017 tercatat 20.941 orang. Dalam 3 tahun terakhir itu PNP hanya membuka 1 kelas kerjasama, dan tidak membuka kelas mandiri. Pada Tahun Akademik 2019/2020 PNP pelamar untuk Kelas Kerjasama PT PLN Persero mencapai sekitar 1600 orang, dan Kelas Kerjasama PT Trakindo mencapai sekitar 400 orang.

Mahasiswa yang diterima PNP melalui jalur PMDK mencapai 12.000 orang, menempati peringkat 5 tertinggi di luar Pulau Jawa secara nasional. Di samping itu, penerimaan dari jalur bidikmisi mencapai 6.000-an orang. Meskipun demikian, PNP belum bisa menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada 2020 meski UKT PNP termasuk terendah secara nasional, cuma Rp 2.700.000 untuk program D-3 dan Rp 3.000.000 untuk D-4. PNP tidak berhak mengubah sendiri UKT-nya, harus melalui uji publik.

 

Angka Pendaftar PMDK-PN Naik Sebesar 13 Persen

Menristekdikti Mohamad Nasir dalam jumpa pers “Pengumuman Hasil PMDK-PN 2019” di Politeknik Negeri Semarang (16/4/2019) menyatakan, angka pendaftar PMDK-PN naik sebesar 13 persen dari tahun lalu, yakni dari 183.827 siswa menjadi 206.852 siswa. Hal ini menunjukkan bahwa siswa yang berminat untuk studi lanjut di politeknik naik secara signifikan, bahkan di beberapa politeknik, ada kenaikan pendaftar mencapai hampir 30 persen. Sekaitan dengan itu, Direktur PNP Surfa Yondri menyampaikan, peserta yang dinyatakan tidak lolos PMDK-PN tempo hari, dapat masuk ke Politeknik Negeri Padang melalui jalur Ujian Masuk Politeknik Nasional (UMPN) yang akan dibuka hari ini, 20 Mei 2019 secara serentak di semua politeknik negeri, di luar jalur mandiri yang ditawarkan.

Tetap Tingkatkan Kinerja

Relatif tingginya minat masuk perguruan tinggi PNP menurut Direktur jangan sampai membuat para pendidik dan tendik menjadi abai. Kenyataan sekarang, BUMN juga sedang berlomba-lomba untuk membuka kelas sendiri. Meskipun ini bukanlah ancaman bagi PNP, sebagai kelas tertua, namun kinerja yang apa adanya jangan sampai mencoreng muka. Tercatat, pada 2017, lima perguruan tinggi BUMN sepakat bersinergi dalam wadah Aliansi Perguruan Tinggi BUMN (Aperti BUMN). Kelima perguruan tinggi BUMN ini adalah Sekolah Tinggi Teknik PLN (STT PLN), Universitas Pertamina (UP), Telkom University (Tel-U), Sekolah Tinggi Manajemen Logistik (STIMLOG), dan Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI).

Kelima perguruan tinggi ini memiliki spesialisasi yang sangat dibutuhkan oleh dunia industri, STT PLN memiliki spesialisasi di bidang ketenagalistrikan, TEL-U di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi, Universitas Pertamina di bidang Energi, STIMLOG di bidang supply chain, dan UISI di bidang Sipil.

Salah satu kelebihan perguruan tinggi yang tergabung dalam Aperti BUMN ini adalah dekat dengan industri. Hal ini memungkinkan anggotanya menerapkan konsep Triple Helix (Academic, Business, and Government) secara serempak. CSR BUMN menjadi sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu untuk melanjutkan jenjang pendidikan tinggi di samping efisien dari segi operasional, seperti penyusunan kurikulum dan penyetaraan mata kuliah, pertukaran dosen, pemanfaatan fasilitas labor dan perpustakaan”.

Tahun 2019 ini, selain bekerjasama dengan 15 perguruan tinggi, termasuk PNP, PLN juga bekerjasama dengan 5 perguruan tinggi lainnya untuk program D-3 dan D-4 sekolah ikatan dinas. Kelima perguruan tinggi itu adalah Universitas Diponegoro, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politekni Negeri Ujung Pandang dan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada. Sementara itu, Politeknik PU yang berada di bawah naungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat juga mulai beroperasi pada 2019 ini. Pemerintah dengan dua departemen yang berbeda membuka keran cukup besar untuk mengentaskan masalah 65% anak terancam tidak kuliah, sekaligus memberi peluang untuk BUMN merekrut bibit unggul.

 

d®amlis