Pengadaan Air Bersih Pnp: Mandiri Atau Nebeng?

Jika memang punya sumber daya alam, (khususnya sumber mata air yang memadai), sebaiknya, PNP mengelola air bersih secara mandiri, tidak nebeng pada proyek pengadaan instansi lain. PNP juga punya SDM yang memadai untuk mewujudkan rencana itu, baik dalam bentuk riset maupun pekerjaan teknis.
Hal itu diungkapkan Ketua UPT Kerjasama, Sadtim, kemaren, sehubungan dengan adanya rencana PNP untuk bergabung atau menumpang pada Universitas Andalas dalam pengadaan dan pengelolaan air bersih.

 

 

Menurut Revalin Herdianto, Ketua Lemlit PNP merangkap Staf Ahli (Balai Sungai Wilayah Sumatera) BWS 5, kolam air tanah itu dari segi kualitas baru memadai dikonsumsi jika dibangun bendungan atau sekat untuk menghambat aliran limbah selokan di sampingnya.

Diperkirakan dosen ganteng ini, kebutuhan air bersih untuk semester ini mencapai 120.000 liter per hari. Penghitungan itu berdasarkan rumus: jumlah warga dikalikan dengan pemakaian luas lantai efektif dikalikan per orang per hari.

 

 

Luas tanah PNP tercatat 8.960 m2. Saat ini mahasiswa PNP mencapai 5400-an orang dan PNP mengelola 7 jurusan dan 20 program studi dengan 12 prodi Program D-3 dan 8 prodi Program D-4.
Namun di sisi lain, Ketua Jurusan Teknik Sipil, Agus Kamar meragukan kelayakpakaian air kolam PNP itu. Hasil penelitiannya beberapa tahun lalu merekomendasikan kolam air tanah di PNP tidak layak pakai.

Berbeda pendapat dengan Sadtim, Kamar malah setuju jika ada kerjasama instansi dalam pengelolaan air bersih. Selama ini PNP mengelola air bersih yang berasal dari posisi atas Batang Kuranji. Hasil maksimal akan didapat jika yang dikonsumsi PNP hasil gravitasi air Batang Kuranji, jelasnya.
Air kolam yang dimiliki PNP belum tentu memadai memenuhi kebutuhan civitas akademika.
Di jurusan yang kegiatan pembelajarannya menyelenggarakan kegiatan laboratorium dan kerja bengkel, tingkat kebutuhan air dua kali lipat lebih dibandingkan dengan jurusan yang tidak menyelenggarakan.
Di samping itu, penggunaan air bersih warga kampus ikut mempengaruhi laju percepatan penurunan permukaan air tanah setempat.

 

 

Meskipun demikian ia tidak menampik pengelolaan air dapat dilakukan secara integral: seperti memperbanyak sumur resapan, mengatur penyiraman lahan dan taman, dan mengalihfungsikan selokan pembuangan air limbah menjadi sungai di kawasan kampus.
Kamar optimis dari segi riset, PNP punya SDM yang mumpuni. Tahun ini saja 4 staf Teknik Sipil diperbantukan sebagai staf ahli di BWS 5. Mereka adalah Sadtim, Revalin, Dalrino, dan Indra Agus.
(dona)