Target Kinerja PNP 2023 Bakal Menelan Dana Lebih dari Rp. 115,6 Milyar

Target Kinerja PNP 2023 Bakal Menelan Dana Lebih dari Rp. 115,6 Milyar

 

PNP News. Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi mengalokasikan lebih dari Rp. 115 Milyar untuk 3 kegiatan besar Politeknik Negeri Padang tahun ini. Ketiga kegiatan 2023 tersebut mencakup Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Ditjen Pendidikan Vokasi senilai Rp 73.921.572.000, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri Vokasi Rp. 9.461.161.000, dan Peningkatan Kualitas dan Kapasitas Perguruan Tinggi Vokasi Rp 32.233.759.000, sehingga total Rp. 115.616.492.000.

 

Perjanjian Kinerja 2023 yang ditandatangani oleh Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri dan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kiki Yulianti berlaku untuk 4 target kinerja: meningkatnya kualitas lulusan, dosen, kurikulum dan pembelajaran pendidikan tinggi, dan meningkatnya tata kelola satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi.

 

 

Meningkatnya kualitas lulusan pendidikan tinggi akan ditunjukkan dengan persentase lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan; melanjutkan studi; atau menjadi wiraswasta ditargetkan 55% [IKU 1.1]. Persentase mahasiswa S1 dan D4/D3/D2 yang menghabiskan paling sedikit 20 (dua puluh) sks di luar kampus; atau meraih prestasi paling rendah tingkat nasional ditargetkan 10% [IKU 1.2]. Kualitas dosen pendidikan tinggi diupayakan dengan meningkatkan persentase dosen yang berkegiatan tridarma di kampus lain, di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject), bekerja sebagai praktisi di dunia industri, atau membina mahasiswa yang berhasil meraih prestasi paling rendah tingkat nasional dalam 5 (lima) tahun terakhir ditargetkan 22% [IKU 2.1].

Selanjutnya, persentase dosen tetap berkualifikasi akademik S3; memiliki sertifikat kompetensi profesi yang diakui oleh industri dan dunia kerja; atau berasal dari kalangan praktisi profesional, dunia industri, atau dunia kerja ditargetkan 55% [IKU 2.2]. Jumlah keluaran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang berhasil mendapat rekognisi internasional atau diterapkan oleh masyarakat per jumlah dosen cuma ditargetkan 0,25% [IKU 2.3].

Dalam upaya meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang melaksanakan kerja sama dengan mitra ditargetkan 100% [IKU 3.1]. Di sisi lain, persentase mata kuliah S1 dan D4/D3/D2 yang menggunakan metode pembelajaran pemecahan kasus (case method) atau pembelajaran kelompok berbasis projek (team-based project) sebagai sebagian bobot evaluasi ditargetkan 35% [IKU 3.2].

Persentase program studi S1 dan D4/D3/D2 yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui pemerintah ditargetkan 2,5% [IKU 3.3]. Terakhir, peningkatan tata kelola satuan kerja di lingkungan Ditjen Pendidikan Vokasi dengan rata-rata Predikat SAKIP Satker minimal BB malah ditargetkan “A” [IKU 4.1]. Sehubungan dengan itu, rerata Nilai Kinerja Anggaran atas pelaksanaan RKA-K/L Satker yang ditetapkan minimal 93, ditargetkan sedikit di atasnya, yakni 94% [IKU 4.2].

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

 

d®amlis