Dirjen Diksi Sambut Baik Rencana Pembentukan

Dirjen Diksi Sambut Baik Rencana Pembentukan Program Studi Teknologi Semen PNP

 

PNP News. Dirjen Diksi Kemendikbudristek, Dr. Kiki Yuliati, M.Sc. menyambut baik rencana pembentukan Program Studi Teknologi Semen yang diapungkan pimpinan dua lembaga, Direktur Politeknik Negeri Padang (PNP), Dr. Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom. dan Direktur PT Semen Padang, Ir. Asri Mukhtar, M.M. dalam Orasi Dies Natalis Politeknik Negeri Padang ke-35, di Kampus Limau Manis, Padang, Senin, 17 Oktober 2022.

 

Menurut Dirjen Diksi Kemendikbudristek, ide kedua pimpinan lembaga tersebut sesuai dengan arahan Presiden terkait dengan pengembangan pendidikan tinggi vokasi  yang diharapkan mengajak pihak industri duduk satu meja untuk ikut mendidik dan menyusun kurikulum pendidikan vokasi  dengan kurikulum industri, bukan dengan kurikulum dosen, karena pihak industri adalah pengguna SDM dan berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada dunia kerja (link and match), terangnya.

 

 

Selain Ratas 16 Mei 2019 tersebut, secara kronologis, Ratas 15 Maret 2018 merekomendasikan penambahan jumlah lulusan vokasi, memiliki sertifikat tenaga terampil, dan menambah
teaching factory. Pembelajaran teaching factory adalah model pembelajaran di SMK berbasis produksi/jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri. Sehubungan dengan itu, praktisi diajak mengajar di SMK dan Politeknik. Revitalisasi pendidikan vokasi skala besar dimaksud sesuai dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi (Ratas 21 November 2018).

 

 

Program tersebut diharapkan mampu mendorong industri dalam kawasan industri dan UMKM untuk bekerja sama dengan pendidikan vokasi. Dalam hal ini, kesempatan magang diberlakukan minimal 1 (satu) semester bagi mahasiswa (26 Agustus 2020). Terakhir, pada Ratas 27 Juli 2021 Presiden menekankan pembelajaran dari pelaku industri atau belajar dari praktisi industry akan memperbesar bobot SKS. Kekerapan magang di industri sebaiknya ditingkatkan,  bahkan jika perlu tenant industri di dalam kampus (TeFa) harus ditambah, serta mengajak organisasi praktisi ikut terlibat dalam kegiatan mendidik.

Mengapa Presiden menaruh perhatian khusus pada pendidikan vokasi? Karena perubahan iklim, kedaulatan pangan, energi, daya dukung lingkungan, kemajuan teknologi dan peran manusia mempengaruhi masa depan anak bangsa, kualitas tenaga kerja saat ini dan mendatang, dan bonus demografi. Bonus demografi adalah suatu kondisi populasi masyarakat yang didominasi oleh individu-individu berusia produktif (15-64 tahun). Titik ini menjadi peluang besar bagi sebuah negara untuk meningkatkan performa ekonomi industri, terangnya.

Dirjen Diksi Kemendikbudristek mengaku terkesan dengan motto PTSP yang dinilainya sangat visioner. “Go Beyond Next” adalah cara kita dalam menginspirasi masyarakat untuk mengalami lebih banyak hal dan menjalani hidup dengan sepenuh hati. Mari kita pergi melampaui segala sesuatu yang kita tahu. Mari kita merengkuh segala sesuatu yang tidak kita ketahui karena kita tidak pernah tahu apa yang bakal terjadi di masa depan. Dunia industri jauh berkembang melampaui kurikulum yang disusun oleh Lembaga perguruan tinggi, ia mencontohkan.

Generasi Z atau kelahiran 1996-2015 yang sedang kita  dididik saat ini, pada 2045 adalah pemegang peranan utama dalam pemerintahan dan sector penting lainnya. Usia mereka saat itu 30-49 tahun, sedangkan Generasi Alpha kelahiran 2015-2024 pada 2045 akan memasuki pasar kerja. Usia mereka kala itu 21-29 tahun.

 

 

Kiki memaparkan statistik angkatan kerja saat ini yang hanya terdiri dari 12,4% lulusan perguruan tinggi , 32,0% lulusan SLTA, dan dominan atau 55,6% adalah lulusan SLTP ke bawah. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mencapai 144,01 Juta atau 69,06% yang terdiri dari 83,65% laki-laki dan 54.27% perempuan. Penduduk Bekerja tercatat 135,61 Juta dan  Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 8,4 Juta atau 5,83% .

Lebih jauh ia memaparkan 5 trend pendidikan tinggi masa depan termasuk pendidikan vokasi, yakni  portofolio akademik yang fokus pada keterampilan untuk Era Ketenagakerjaan Baru; strategi pendaftaran kuliah mampu menjangkau peserta didik dimanapun mereka berada;  nilai merek institusi fokus pada kepraktisan, tidak sekedar prestise untuk pencapaian gelar akademik;  dukungan pendanaan hibah pemrograman responsif dan membantu menstabilkan anggaran;  institusi mulai melihat keanekaragaman terukur, pemerataan, dan hasil inklusi. Artinya, sistem layanan pendidikan mulai mempersyaratkan agar peserta didik berkelainan dilayani sesuai kemampuan mereka bersama-sama teman sebaya mereka.

 

Program Studi Teknologi Semen

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Semen Padang, Asri Mukhtar melihat, pemanfaatan sarana dan prasarana PTSP untuk proses pembelajaran seperti di area Workshop Semen Padang sangat kurang. Di sisi lain, saat ini ada 10 perusahaan besar persemenan di Indonesia namun belum ada jurusan khusus teknologi persemenan.

 

 

Sehubungan dengan itu, Dirut yang mengklaim “semen padang adalah infrastrukturnya bangunan terkuat di dunia ini” menjajaki peluang pembukaan Program Studi Teknologi Semen di Politeknik Negeri Padang (PNP). Tercatat, lulusan PNP di PTSP mencapai 203 orang atau 14% dari total karyawan PTSP. Lulusan PNP yang  menjabat sebagai orang dalam yang membantu pimpinan di Band 3 hanya 32 orang atau 18% dan yang  menjabat di Band 2 lebih kurang lagi, hanya 3 orang atau 3%.

Kolaborasi PTSP dan PNP saat ini dikatakannya terkait dengan Sepablock ‘material  ramah gempa yang pengerjaannya hemat waktu dan hemat pemakaian bahan lainnya (seperti besi dan semen) dibandingkan dengan penggunaan batu bata atau bata ringan’. Program ini muncul karena tuntutan inovasi dalam perencanaan pembangunan di Sumatera Barat dengan memperhitungkan aspek-aspek kegempaan yang ada untuk menekan kerusakan dan korban akibat gempa. Lebih dari 1500 kali gempa yang terjadi di wilayah Sumatera Barat dalam 15 tahun terakhir, seluruh area di Sumatera Barat merupakan area yang rawan terdampak gempa, jelasnya.

 

 

 

Keterangan ganbar: Program kolaborasi dua lembaga ini yang sedang berlangsung (13-29 Oktober 2022) adalah Pelatihan Tukang di Pasaman Barat Menggunakan Sepablock.

 

Pihak PTSP melihat, belum banyak tukang yang berpengalaman dalam pemasangan bata interlock sehingga dibutuhkan pelatihan untuk tukang yang akan melakukan pemasangan. Sepablock ini juga masih dalam proses pengembangan untuk bangunan yang bertingkat/tinggi sehingga dibutuhkan riset dan  pengembangan dan diharapkan PTSP menjadi kurikulum di PNP. Masyarakat juga  belum familiar menggunakan bata interlock sehingga dibutuhkan publikasi yang lebih intens kepada masyarakat, terang Asri.

Secara umum kolaborasi kedua lembaga menyangkut kerjasama pengembangan kompetensi teknikal seperti magang, penelitian, dll yang melibatkan Jurusan Teknik Mesin dan Teknik Sipil, dan Program Studi Teknik Listrik dan Alat Berat. Di samping itu juga diupayakan pemenuhan kompetensi mahasiswa/dosen/ tenaga pendidik di bidang Total Productive Maintenance (TPM), HSE dan leadership. Kerjasama dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi juga diwujudkan oleh lembaga ini dalam  bentuk kolaborasi pelaksanaan program tanggung jawab sosial lingkungan PTSP.  Dalam kesempatan tersebut, Asri juga mencetuskan keinginan menjadikan PTSP sebagai cagar budaya.

 

Gedung PKM dan Gedung Multimedia

Dalam sambutannya, Direktur PNP, Dr. Surfa Yondri, S,T., S.S.T., M.Kom. melaporkan, dosen PNP sudah banyak yang mendapatkan sertifikasi kompetensi, begitu juga dengan magang di industry. Ditargetkan penerimaan mahasiswa pada 2025  mencapai 10.000 orang. Dengan demikian kesempatan masyarakat untuk memperoleh pendidikan di PNP semakin meningkat.  Ini juga berkaitan dengan peran institusi pendidikan vokasi untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi kasar sehingga semakin banyak penduduk Indonesia memperoleh pendidikan dan berdampak pada kemajuan bangsa.

Yondri juga mengungkapkan kondisi sebagian dari tenaga tendik PNP yang berstatus honorer padahal informasinya pada 2023 mereka tidak boleh dikontrak lagi. Pada  tahun lalu dari 79 orang dosen yang dibutuhkan PNP, yang terjaring hanya 41 orang, sementara dua atau tiga tahun ke depan akan ada 58 orang dosen senior yang pensiun. Dengan demikian, pada 2023 PNP beerharap bisa mendapatkan tambahan jatah dosen.

Yondri juga menyatakan kondisi bangunan kampus yang masih sederhana meskipun  fighting spirit karyawannya sangat luar biasa. Bangunan Pekan Kreativitas Mahasiswa awalnya dibangun dari praktik mahasiswa Jurusan Teknik Sipil hingga 2005. Jadi  setiap praktik, materialnya dipindahkan ke gedung tersebut dan itulah yang menjadi pondasi gedung yang tengah dibangun sekarang. PNP masih membutuhkan sebuah gedung lagi, yakni Gedung Multimedia yang diharapkan pengerjaannya bisa diizinkan Dirjen Diksi Kemendikbudristek bisa dimulai pada 2024.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

 

 

d®amlis

Fotografer: Naswiradianto