Sabet Juara 1 dan 3, Pagaruyung & Midun Siap Berlaga dalam Kontes Robot Nasional ITS 2022

Sabet Juara 1 dan 3, Pagaruyung & Midun Siap Berlaga dalam Kontes Robot Nasional ITS 2022

 

PNP News. Tim Robot Pagaruyung berhasil menjadi Juara 1, mengungguli Tim A’ Rimau dari Universitas Sriwijaya dalam Divisi KRSTI; dan Tim Midun menempati peringkat 3 setelah mengakui keunggulan Tim Barelang FC dari Batam, disusul Tim Krakatau FC dari Universitas Teknokrat Indonesia dalam Divisi KRSBI Humanoid, dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) Tingkat Wilayah yang berlangsung 7-13 Juni 2022.

 

Dalam pengumuman kontesnya tingkat wilayah secara tertulis, Asep Sukmayadi, Plt. Kepala Pusat Prestasi Nasional Kemendikbudristek merinci, usai pelaksanaan KRI Tingkat Wilayah (7-13 Juni 2022), akan diumumkan Peserta KRI Tingkat Nasional 2022 (16 Juni 2022), dan KRI Tingkat Nasional digelar secara luring (29 Juni – 3 Juli 2022) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.

Menurut Pembimbing Tim Robotik PNP, Anton Hidayat, S.T., M.T., Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid mengacu pada divisi KidSize RoboCup Soccer Humanoid League. Tema KRSBI 2022 adalah “Meningkatkan Kembali Kesehatan Teknologi Robotika Bangsa Melalui Robot Humanoid Cerdas dan Tangkas Pemain Sepakbola”.

 

 

 

 

Sementara,Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) menampilkan robot humanoid yang dapat menari berdasarkan gerakan seni tari dan budaya bangsa di Indonesia. Robot menari dengan diiringi musik melakukan gerakan wajib sesuai dengan tema “Robot Penari Kancet Ledo”

KRI 2022 mempertandingkan 6 (enam) divisi, yaitu: Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI); Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI); Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda; Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid; Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI); Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).

 

 

 

 

Tim Robot PNP berharap bisa mengikuti KRI Tingkat Nasional yang diikuti oleh sejumlah tim terbaik pada KRI Tingkat Wilayah yang diselenggarakan secara luring. Kompetisi tahunan rancang bangun dan rekayasa robotika yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia ini merupakan penyelenggaraan ke-20. Kompetisi ini digelar perdana pada 2003 di bawah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

 

 Prodi Sarjana Terapan Kecerdasan Buatan dan Robotik

Sebelum mahasiswa PNP mengikuti kontes tahunan ini, di kalangan dosen terlibat diskusi hangat tentang kemungkinan pendirian S-2 Terapan Kecerdasan Buatan & Robotik.

Dari Jurusan Teknik Mesin, Rivanol Chadry, S.T., M.T. mengusulkan bagaimana robot robot yang dibuat bisa diangkat menjadi Tugas Akhir mahasiswa sehingga bisa dikerjakan oleh mahasiswa tingkat 2 dan dijadikan proyek akhir. Di samping itu, robot yang dibuat pun lebih bagus dan handal karena rentang waktu pembuatan lebih panjang.

 

 

Menanggapi itu, Yulastri, S.T., M.T. menyatakan, mereka di Jurusan Teknik Elektro mengizinkan mahasiswa Tim Robotik mengangkat robot yang mereka buat menjadi proyek Tugas Akhir. Dulu ada yang sudah dilaksanakan, jika tak salah mahasiswa bimbingan Bapak Andrizal, S.T., M.T untuk kategori robot seni waktu itu, jelasnya.

 

 

Ir. Hanriyawan Adnan Mooduto, M.Kom. mengusulkan, agar lebih fokus, ada baiknya Politeknik Negeri Padang membuka Prodi Sarjana Terapan Kecerdasan Buatan dan Robotik.

Jika Jurusan Elektronika yang membuat robotik pasti bermasalah dengan mekanikanya, jika Teknik Mesin yang membuatnya, pasti bermasalah pada elektronikanya. Untuk itu biar mantul, robotiknya dan autonomous ada di keilmuan Bidang Kecerdasan Buatan dan Robotik, rincinya.

 

 

Adriansyah, S.T., M.T. menyetujui untuk membuat proyek robotik untuk tugas akhir mahasiswa dan selanjutnya dibagi per modul sesuai bidang yang digarap mahasiswa dalam proyek tersebut. Ia juga menilai, bimbingan dan arahan bisa maksimal dari berbagai disiplin ilmu. Jadi mahasiswa tidak membuat robot jika ada perlombaan saja. Ia juga setuju untuk mengumpulkan dosen-dosen yang ahli di bidang robotik untuk meminta ide-ide mereka untuk pembuatan proyek robotik berikutnya. “Bagusnya kombinasi 4 prodi, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknologi Informasi, dan Manajemen Informatika”, katanya mantap.

 

 

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

d®amlis