Direksi PT Telkom Group & Jajarannya Terima Tawaran PNP Sebagai Dosen Praktisi

Direksi PT Telkom Group & Jajarannya Terima Tawaran PNP Sebagai Dosen Praktisi

 

PNP News. Ketua Jurusan Teknologi Informasi Politeknik Negeri Padang (PNP) melancarkan undangan khusus pada GM PT Telkom Sumatera Barat dan Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Sumatera Barat sebagai dosen tamu, pasca kuliah umum Rektor Telkom University yang berlangsung Kamis, 2 Juni 2022 secara daring dan luring.

 

Ronal Hadi, S.T., M.Kom. mengajukan lamaran khusus tersebut dalam Kuliah Umum bertajuk “Membangun Digital Talent Berkarakter untuk Kemandirian Teknologi Indonesia” yang dipandunya selama setengah hari.

Dalam kuliah setengah hari itu, Rektor Telkom University, Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si, M.Si. dengan halus mempertanyakan, apakah pengabdian masyarakat para dosen dan program/ kegiatan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) sudah mengacu pada 17 tujuan pembangunan yang berkelanjutan (SDGs) dalam Era Society 5.0.

 

 

SDGs merupakan komitmen global dan nasional dalam upaya menyejahterakan masyarakat yang mencakup 17 tujuan: menghilangkan kemiskinan dan kelaparan; hidup sehat dan sejahtera; pendidikan berkualitas; kesetaraan gender; air bersih dan sanitasi layak; energi bersih dan terjangkau; pekerjaan layak dan ekonomi bertumbuh; industri, inovasi dan infrastruktur meningkat; kesenjangan berkurang; pembangunan kota dan permukiman yang berkelanjutan; konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab; penanganan perubahan iklim; ekosistem lautan; ekosistem daratan; perdamaian, keadilan dan kelembagaan yang tangguh; dan menjalin kemitraan untuk mencapai tujuan.

Karenanya pengabdian internasional seyogyanya berorientasi SDGs, mulai dari menghilangkan kelaparan, mengatasi kemiskinan, dan perbaikan level pendidikan dan kesehatan, misalnya. Ia mempertanyakan berkaitan tidaknya peta program dan kegiatan mahasiswa selama ini dengan SDGs. Sejauh mana aktivitas di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Ormawa berkait dengan SDGs? Ada tidak kaitannya dengan SDGs? jangan-jangan selama ini kita hanya sekedar menikmati kondisi dari gadget dan lainnya tanpa melihat segi manfaatnya, selidiknya.

 

Mahasiswa Harus Tahu Perkembangan Teknologi Dewasa Ini

Mengutip pernyataan Presiden Jokowi, dalam 15 tahun ke depan Indonesia membutuhkan setidaknya 9 juta talenta digital. Untuk itu perguruan tinggi vokasi butuh persiapan yang baik agar menghasilkan setidaknya 600.000 orang setiap tahun. dengan demikian Indonesia dapat membangun ekosistem yang mendukung pertumbuhan talenta digitalnya.

Saya yakin tidak hanya orang-orang yang kuliah di bidang sistem informasi teknik komputer atau telekomunikasi saja yang membutuhkan digital talent, tetapi orang-orang yang memanfaatkan teknologi IT juga. Bagi seorang arsitek, digital talent dibutuhkan untuk mempercepat proses kerja gambarnya; bagi seorang dokter, dengan memanfaatkan teknik biomedik atau pendekatan teknologi digital, akan mempercepat diagnosis penyakit pasien, dan digital talent akan mengembalikan serta menyimpulkan rekam medis pasien, bahkan hingga operasi yang menggunakan sistem robotik, rincinya.

Ia mengimbau seluruh mahasiswa PNP untuk selalu menganalisis perkembangan teknologi. Jadi sebagai intelektual kita tahu trend teknologi saat ini, bagaimana perkembangan datanya, dan seterusnya. Dikatakan juga, cyber security dan seterusnya adalah satu hal yang harus kita perhatikan. Misalnya, profesi kita bergerak di bidang perekonomian aktif, seperti perbankan, tapi kita tidak mengenal cyber security dan seterusnya, kita akan dipaksa setidaknya memiliki pengetahuan terkait digital. Kenapa? Karena pada saat awal kita ingin berkolaborasi dengan pihak manapun, di situlah pentingnya pengetahuan tersebut supaya diskusinya nyambung. Jika kita tidak memiliki knowledge digital maka akan berat untuk ikut berdiskusi, bahkan untuk berkolaborasi, tekannya.

 

Problem Solver

Apakah kita sudah menjadi problem solver? tanya Prof. Adi. Misalkan kita ada masalah, mau nggak kita menyelesaikan masalah itu? Jika mau, berarti oke, meskipun belum tentu kita mampu untuk menyelesaikannya. Jangan sampai menyerah, cari kolaborasi dengan siapa saja sehingga masalah itu bisa terselesaikan. Ini adalah suatu skill set bagaimana problem solver itu harus dibiasakan. Mulai dari awal kuliah statistik atau kalkulus.

Jika belum mulai sudah bilang: Wah! soalnya susah, enggak cocok saya dengan kuliah ini, nah! itu berarti kita belum menjadi problem solver. Jiwa problem solving harus ada. Kedua, adalah self manager. Jika kita sudah bisa mengendalikan dan mengatur diri sendiri, insyaallah kita dibekali talent untuk mengatur orang lain. Kenapa? karena tidak mungkin setiap orang yang ada di sini, termasuk mahasiswa bisa mengatur dan memimpin orang lain jika belum bisa mengatur diri sendiri. Nah! inilah poin yang cukup penting, tegasnya.

Kemudian, hal yang lain adalah walking with other people. Percaya atau tidak, tidak ada lagi yang namanya Superman di dunia ini, tetapi yang ada adalah bagaimana cara membangun dan mengasah diri supaya bisa bekerja sama dengan orang lain. Jika enggan dan merasa kurang nyaman sekelompok dengan seseorang yang tiba-tiba ditentukan oleh dosen, berarti kita belum siap untuk bekerjasama.

Sadar atau tidak, kita tidak pernah tahu akan kerja sama dengan siapa dalam industri dan di tengah masyarakat. Nah, mulai sekarang, biasakan menghargai dan mengapresiasi kelebihan seseorang dan bisa menerima segala apa yang menjadi keputusan dosen kita karena kerja kelompok itu sudah tertulis dan sudah menjadi takdir Yang Maha Kuasa, pungkasnya.

 

Tak Perlu Pindah Prodi

 

 

Mahasiswa PNP sebagai perguruan vokasi yang berkaitan erat dengan teknologi, adalah mereka yang diharapkan mampu menguasai teknologi dan inovasi. Namun apakah untuk menguasai teknologi dan digitalisasi mahasiswa non teknologi harus pindah program studi?

Tak perlu, paling tidak mahasiswa yang bersangkutan harus tahu data yang berhubungan dengan program studinya yang luar biasa banyak, paham bagaimana cara mengolahnya, tahu harus berkomunikasi dengan siapa untuk mendapatkan dan memgujinya, dan paham bagaimana cara mengklasifikasikan datanya dan bisa tidaknya data tersebut ditarik menjadi suatu informasi yang bermanfaat, terangnya.

“Digital talent itu belajar terus, bahkan saya sebagai profesor yang menangani bidang ini pun diuji terus, katanya. Digital talent adalah karyawan berbakat yang mampu beradaptasi dengan teknologi digital. Mereka menjadi bagian penting bagi perusahaan agar dapat tetap mampu bersaing dan berkembang. Pelatihan digital talent yang diselenggarakan di perguruan tinggi, seperti di Politeknik Negeri Padang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam mengembangkan digital talent dalam organisasi dan perusahaan. Oleh karena itu, mari kita berkolaborasi! ajaknya.

Prof. Dr. Adi Wijaya adalah Rektor Telkom University periode 2018-2024. Dalam perjalanannya sebagai Rektor, Adi Wijaya mendapatkan penghargaan dua tahun berturut-turut sebagai The Best University Leaders dalam Obsession Awards 2021 dan 2022. Guru Besar dalam bidang Matematika ini aktif melakukan penelitian dan publikasi. Tercatat 141 publikasi internasional dilakukannya sehingga ia memiliki 15 artikel ilmiah terindeks Scopus. Selain itu ia juga menerbitkan 3 buah buku dan 17 intelectuall property.

 

Kolaborasi Riset dengan PT Indihome

Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh Ketua STMIK Indonesia, Masyhuri Hamidi, S.E., M.Si. Ph.D itu, GM PT. Telkom Sumatera Barat, Alfi Sumarta menyatakan, mahasiswa PNP pantas bersyukur karena mendapat pencerahan dari perusahaan Telkom Grup dan arahan dari Direksinya yang sangat mendukung dunia pendidikan. Lebih lanjut Sarjana Teknik dan Telekomunikasi ini melaporkan, dalam mendukung digitalisasi di Sumatera Barat, pihaknya telah membangun infrastruktur sejauh 619.000 KM untuk 19.000 backnone fiber optic. Saluran transmisi sejenis kabel kaca atau plastik yang sangat halus itu digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya laser (LED) dari suatu tempat ke tempat lain.

 

 

Anggota Tim Penanggulangan Tsunami Aceh Bidang Telekomunikasi yang mengawali karier sebagai Manajer Penjualan Telepon Tetap ini mengajak hadirin untuk meningkatkan literasi digital ‘kemampuan untuk memahami informasi dari komputer, seperti pembelajaran dan kemampuan untuk berpikir inovatif memakai teknologi’. Ia juga mengajak dosen PNP untuk berkolaborasi dengan IndiHome, milik PT Telkom Indonesia (Telkom) Tbk dalam kegiatan riset. Alasannya, platform Platform digital dan aplikasinya (perangkat lunak) yang berjalan secara digital sangat dibutuhkan saat ini, seperti Youtube, dan beberapa maerketpkace online seperti Tokopedia, Shopee, dll.

 

Masalah Karakter dan Etika Penting

Dalam sambutannya, Direktur PNP Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom mengungkapkan, masalah karakter menjadi salah satu hal yang sangat penting. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk menanamkan nilai-nilai itu kepada mahasiswa. Ia mencontohkan kasus skimming beberapa bank sebagai penerapan ilmu secara salah dan tidak menjaga amanah. Ilmu pengetahuan dan keterampilan digital tidak digunakan untuk kebaikan.

Ia juga mengapungkan keraguan mahasiswa sehubungan dengan isu untuk menciptakan program, seseorang harus menjadi hacker. Terlepas dari betul tidaknya, ia menilai security system menjadi suatu hal yang sangat penting. Namun demikian, jika niatnya sudah jelek, hasilnya akan jelek juga, tuturnya.

Surfa Yondri mengajak hadirin, terutama mahasiswa untuk membangun nama baik dengan belajar sungguh-sungguh dan memanfaatkan kuliah umum tersebut sebaik-baiknya karena ke depan, mahasiswa sekarang inilah yang akan mengisi sistem informasi yang ada di negara kita ini, bahkan dunia, terangnya dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh perguruan tinggi di luar Sumatera Barat tersebut.

 

“PT Telkom Langsung “Invest” Rp. 3 Juta

 

 

Dalam kuliah umum tersebut PT Tekom memberikan bantuan paket internet rumah Indihome 3 bulan seharga Rp. 380.000 bagi 3 orang mahasiswa penanya pertama. Indonesia Digital Home adalah salah satu produk layanan dari PT Telkom Indonesia Tbk berupa paket layanan komunikasi dan data, seperti telepon rumah, internet, dan layanan televisi interaktif.

Setelah mengkalkulasikan jumlahnya, serta-merta Direktur mengumumkan hari itu PT Telkom sudah melakukan investasi sekitar Rp. 3 Juta. Pengumuman yang mengagetkan itu disambut dengan tawa yang meriah dari narasumber dan hadirin.

Bantuan yang disampaikan Telkom tersebut diharapkan dapat memenuhi kebutuhan paket mahasiswa yang bersangkutan dalam belajar dan menyelesaikan tugas perkuliahan. Mereka yang beruntung adalah Mutiara Cornelia Damayanti, Sonya Hasna Hafizah, dan Aditya Ibnu.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

d®amlis