Tata Niaga PNP: Dulu Memakai Ijazah Staf Administrasi, Sekarang Unggul dan Favorit!

Tata Niaga PNP:
______
Dulu Memakai Ijazah Staf Administrasi, Sekarang Unggul dan Favorit!

 

Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah atau disingkat Jasmerah adalah semboyan terkenal yang diberikan Kesatuan Aksi 66 terhadap pidato terakhir Soekarno pada Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 17 Agustus 1966. Semboyan tersebut seolah kembali membahana dalam puncak Lustrum ke-5 Jurusan Akuntansi, Bidang Tataniaga Politeknik Negeri Padang yang digelar di Hotel Truntum, 17 Juli 2022.

 

“Memang, saat pendirian Bidang Tata Niaga Politeknik Universitas Andalas saat itu terjadi gejolak tapi saya tetap kekeh karena syarat mendirikan program studi baru itu harus ada dosen. Sementara dosen untuk jurusan tersebut belum ada…. Akhirnya saya merekrut tenaga pengajar dari tenaga staf administrasi. Ijazah Yusnaena, Dedet Triyadi, dan Syaril dipakai untuk pendirian Jurusan ini.

 

 

“Apapun kejadian di saat itu, kita berterima kasih, tanpa itu, kita tidak menjadi seperti ini. Tolong dicatat juga sejarah ini!”. Rekaman video dari dosen bertubuh jangkung dan subur tersebut memenuhi aula gedung pertemuan itu.

 

 

Pada saat diamanahkan menjabat Asisten Direktur 1 Bidang Akademik, ia lihat beberapa Politeknik di Sumatera sudah terlebih dahulu punya Jurusan Tata Niaga, seperti Politeknik Sriwijaya dan Politeknik USU.

Kebetulan latar belakang pendidikan keluarganya banyak dari sarjana ekonomi dan akuntan. Namun kenyataan ini seolah jadi bumerang. Sebagian rekannya yang berlatar pendidikan engineering, menganggapnya punya maksud terselubung, dan santer beredar rumor dia punya niat memasukkan kakak dan adiknya menjadi dosen di Politeknik Universitas Andalas.

 

 

“Sekalipun tak ada niat saya seperti itu dan Alhamdulillah sampai sekarang tak seorang pun saudara saya yang menjadi dosen di Jurusan Akuntansi ataupun Jurusan Administrasi Niaga. Semua saudara saya yang berlatar akuntansi dan ekonomi berkiprah di Jakarta dan Palembang”, tukasnya.

Salah seorang saudaranya adalah Drs. Rishanwar, Ak., C.A., C.P.A., alumnus Universitas Andalas yang mendirikan kantor Akuntan Publik di Jakarta. Selain sebagai praktisi, ia juga tercatat sebagai Dosen Luar Biasa di Politeknik Negeri Jakarta.

“Bayangkan, PNJ yang notabene UI tapi Akuntan Unand bisa mengajar di sana. Itulah salah satu alasan tercetusnya ide saya membuka commerce ‘jurusan yang mempelajari sekumpulan teknologi, aplikasi, dan bisnis yang menghubungkan perusahaan atau per seorangan sebagai konsumen untuk melakukan transaksi, pertukaran barang, dan pertukaran informasi”, ia berargumen.

“Niat hati saya ingin menyejajarkan Politeknik Universitas Andalas dengan Politeknik lainnya yang sudah sukses berkembang. Saya bangga menjadi orang Sumatera Barat dan ingin memajukan pendidikan di daerah ini”, ungkapnya.

Pada saat itu selaku Asisten Direktur 1, ia mengusulkan idenya itu ke Direktur Ir. Hanafiah (Direktur Politeknik Padang pertama yang sudah almarhum).

 

 

 

 

“Terus terang saya sangat terbantu dengan Jumyetti dan untuk itu saya mengucapkan terimakasih. Waktu pengajuan proposal pendirian jurusan ini, kami, saya, Buk Jumyetti dan Pak Desmiwarman sempat bermalam lebih dari sepekan atau sekitar 10 hari di Bandung untuk memperbaiki proposal tersebut”.

“Terimakasih juga pada jasa kawan-kawan kita Ayu Yusnaena, Dedet Triyadi, dan Syaril”…

 

 

Keterangan gambar:
“Maaf, saya tidak akan memberikan komentar apapun.” Yusnaena, S.Sos., M.M., sekarang menjadi Dosen Universitas Dharma Andalas belum ingin memberikan komentar apapun.

Keterangan gambar:
“Maaf, saya tidak akan memberikan komentar apapun.” Yusnaena, S.Sos., M.M., sekarang menjadi Dosen Universitas Dharma Andalas belum ingin memberikan komentar apapun.

 

“Waktu itu rasanya memang susah sekali. Namun dibanding Politeknik lainnya yang mengajukan usulan serupa, Politeknik kita duluan dikeluarkan SK pendirian jurusan”, terangnya.

“Harapan saya sekarang, bagaimana Jurusan ini berkembang lebih maju lagi. SDM Jurusan yang sudah bergelar doktor akuntan diharapkan mengejar gelar profesor”.

Kedua, Jurusan sebaiknya mengembangkan Program Magister Sistem Informasi Akuntansi. Jangan sampai program studi tersebut dianaktirikan tapi sebaiknya diprioritaskan.

Ketiga, saya juga mengimbau pengelola Jurusan untuk membuka profesi akuntan, apalagi sekarang pendidikan tinggi vokasi didorong untuk membuka program studi Profesi Akuntan”, tuturnya.

 

 

Menaiki Bahu Pak Suhendrik, Buk Yuli Pingsan

Dalam kesan yang disampaikannya, Jumyetti, S.E., M.Si. mengklaim, di Politeknik Negeri Padang ini yang pernah menaiki bahu Mantan Direktur Politeknik Negeri Padang Suhendrik Hanwar hanya 3 orang. Mereka adalah Jumyetti, Welsi, dan Yuli Yetri.

Pernah sehari selama 10 hari menetap di Bandung untuk memperbaiki proposal pendirian Bidang Tataniaga, termasuk Jurusan Akuntansi dan Administrasi Niaga itu mereka terkurung di luar asrama. Pengelola asrama memberlakukan jam malam.

“Apa boleh buat, kami terpaksa menaiki pundak Suhendrik karena pagar asrama sudah dikunci. Karena pagar asrama itu tinggi, untuk memanjat pagar membutuhkan tangga. Karena tangga tidak ada, pundak Suhendrik terpaksa dinaiki”.

“Pak Harry, Reviwer minta harga terbaru yang dicantumkan dalam proposal itu, terpaksalah kami keluar asrama malam hari untuk mengunjungi Gramedia guna melihat dan memastikan harga kebutuhan praktik. Waktu itu belum ada Google untuk mencari info harga seperti sekarang. Sekarang ini membuat proposal sangat gampang, semua fasilitas tersedia”, jelas dosen kelahiran Jogjakarta ini.

Meskipun begadang semalaman, Yuli Yetri yang tetap menjalankan ibadah puasa, nekad mandi. Akibatnya dosen bertubuh mungil itu pingsan dan tim kerja pun kian kalang kabut.

Jumyetti juga sempat terkunci di kampus dan tak bisa berbuka puasa. Suhendrik baru menyadari hal itu saat santai di kafe bersama teman.

 

 

 

 

Keterangan gambar:

Ir. Suhendrik Hanwar, M.T., tercatat sebagai anggota tim pakar dalam rangka persiapan pembangunan Politeknik baru di Indonesia dengan memberikan masukan dalam masalah administrasi, penyusunan kurikulum, serta hal-hal teknis lainnya.
“Saya banyak belajar pada almarhum Ir. Hanafiah, Direktur pertama Politeknik Engineering Padang. Berkat beliau saya tetap bisa berkarya dan mengabdi seperti ini sebelum pensiun.”

 

 

Lain lagi kenangan bagi Ermataty Hatta. “Sebelum pendirian Jurusan Akuntansi, setiap mengajar di kelas Engineering, mahasiswa yang dominan cowok berebutan memilih bangku di depan karena saat itu saya masih memakai rok pendek.

 

 

Waktu cepat berlalu, salah seorang mahasiswa yang saya ajar adalah Surfa Yondri. Sekarang ia menjabat atasan saya. Memanggil namanya pun sekarang tak enak jika tidak pakai kata ‘Pak’ di depannya” terang dosen yang diakrabi ‘Bundo’ ini sambil merengkuh bahu Direktur Surfa Yondri.

 

 

 

Ermataty Hatta dinilai Suhendrik sangat mendukung dan koorperatif karena dialah satu-satunya dosen yang berlatar e-commerce dan pindahan dari Polytechnic Education Development Center (PEDC) pada waktu itu.

“Saya harapkan beliau-beliau jadi pimpinan jurusan. Buk Ermataty Hatta sebagai Ketua Jurusan Akuntansi dan Jumyetti sebagai Ketua Jurusan Administrasi Niaga. Usulan itu saya sampaikan ke Direktur Hanafiah.

Alhamdulillah, Ermataty Hatta mendukung sepenuhnya, walau dia sangat sibuk, ia cukup men- support berdirinya Jurusan Akuntansi. Mulai saat itu kami mulai mencari dan merekrut dosen, jelas Suhendrik.

Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Negeri Padang, Dr. Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom. mengamanatkan, sehubungan dengan bertambahnya jumlah doktor, Jurusan Akuntansi diharapkan menyumbangkan gelar doktor untuk PNP.

Direktur juga memberikan apresiasi kepada Jurusan ini yang meraih 3 akreditasi spektakuler; 2 akreditasi “A” dan 1 akreditasi “Unggul”. Ke depan, Akuntansi diharapkan meraih predikat bergengsi dalam akreditasi internasional.?

Jurusan Akuntansi juga diharapkan mempelopori Student Centered Learning (SCL) yang merupakan proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa. Dalam pendekatan ini, mahasiswa menjadi pelaku aktif dalam kegiatan belajar.

Ketua Panitia Penyelenggara, Dita Maretha Rissi, S.S.T., M.Si. menyatakan, hari itu, 17 Juli 2022 merupakan acara puncak syukuran Lustrum ke-5 Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang dengan mengangkat tema “Shine The Way” yang berarti “Bersinar” dengan harapan Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang semakin bersinar dan tetap bersinar.

Lustrum tersebut sudah dimulai sejak 20 Juni 2022, diawali dengan lomba online yang terdiri dari video pendek mengenai lingkungan Jurusan Akuntansi, kontes foto momen terbaik di Jurusan Akuntansi, kemudian yel-yel dan terakhir adalah desain baju seragam untuk mahasiswa jurusan akuntansi. Lomba ini diikuti oleh seluruh mahasiswa aktif jurusan akuntansi dan alumni jurusan akuntansi Politeknik Negeri Padang.

 

 

Selain itu juga digelar FGD bersama alumni, Webibar, dan kuliah umum secara online dan offline dengan mengundang alumni dari berbagai daerah.

Mantan Ketua Jurusan Akuntansi, Endrawati, S.E., M. Kom., Ak. melaporkan, acara pada hari itu dihadiri oleh alumni angkatan pertama,1997 hingga angkatan 2019.

 

 

Di antara mereka adalah Harmen (Alumnus D4 Akuntansi Pemerintahan), Setra Efendi (Alumnus D3 Angkatan 1), Randy Herianto (Alumnus D4 Angkatan 1), Yenti Elfina (Alumnus D3 Kerjasama PLN.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

d®amlis