Politeknik Negeri Padang kembali tandatangani Perjanjian Kerjasama dengan 12 Nagari/Desa di Sumatera Barat Wujudkan Nagari/Desa Digital

Selasa, 6 Mei 2025 Politeknik Negeri Padang (PNP) kembali menunjukkan komitmen nyatanya dalam mewujudkan transformasi digital bagi masyarakat nagari/desa dengan menjalin kerja sama melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan 11 Nagari dari dua wilayah kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Kesepakatan ini mencakup 8 Nagari dari Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, dan 3 Desa dari Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.

Penandatanganan PKS ini menjadi bukti keseriusan PNP dalam mendukung pengembangan nagari/desa digital yang menjadi bagian dari visi besar menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi digital di Indonesia. Dengan penambahan 11 nagari/desa ini, total telah terdapat 76 Nagari/Desa di Sumatera Barat yang secara resmi bekerja sama dengan PNP dalam mewujudkan transformasi digital berbasis teknologi dan informasi.

Sebelumnya hanya berselang satu minggu sebelumnya, sebanyak 19 nagari juga telah menandatangani PKS dengan PNP pada tanggal 28 Mei 2025. Hal ini semakin menegaskan bahwa langkah PNP tidak berjalan sendiri. Justru sebaliknya, ada antusiasme dan semangat besar dari pemerintah nagari untuk terlibat aktif dalam program ini. Kepercayaan yang diberikan nagari kepada PNP merupakan cerminan dari keseriusan kedua belah pihak dalam mendorong percepatan digitalisasi di wilayah kenagarian di Sumatera Barat.

Program nagari/desa digital ini sejalan dengan visi besar Presiden Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-6, yakni “Membangun dari Desa.” PNP menerjemahkan visi tersebut dalam bentuk program konkret, terstruktur, dan berkesinambungan di tingkat nagari/desa.

Lebih dari sekadar kerja sama formal, program ini bertujuan meningkatkan kapasitas digital aparatur desa/nagari, memperkenalkan layanan publik berbasis teknologi, serta mengembangkan potensi lokal melalui pemanfaatan teknologi informasi. Ini juga menjadi wujud nyata dukungan PNP terhadap program prioritas Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) yang kini mengusung slogan baru: Diktisaintek BERDAMPAK.”

Program Diktisaintek BERDAMPAK menuntut setiap perguruan tinggi untuk memberi pengaruh nyata bagi masyarakat, tidak hanya menghasilkan output akademik, tetapi juga outcome yang dirasakan langsung oleh masyarakat. Dalam hal ini, PNP membuktikan bahwa keberadaan institusi pendidikan tinggi vokasi mampu membawa perubahan hingga ke tingkat pemerintahan terkecil, yaitu desa dan nagari. Kontribusi ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga implementasinya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.

Direktur PNP, Dr. Ir. Surfa Yondri, S.T., S.ST., M.Kom., dalam sambutannya, menegaskan bahwa misi PNP bukan hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga mencetak lulusan yang mampu menjadi agen perubahan, terutama dalam menjawab tantangan pembangunan di desa. “Kami percaya, perubahan besar harus dimulai dari yang paling dekat dan nyata. Desa adalah titik awal kemajuan bangsa, kami selalu terbuka menerima kerja sama dengan Nagari/Desa” ungkap beliau.

PNP secara aktif melibatkan mahasiswa, dosen, serta tenaga pendidikan dalam setiap pelaksanaan program nagari/desa digital. Ini termasuk pelatihan penggunaan aplikasi digital, pembangunan website nagari, sistem informasi nagari, digitalisasi UMKM lokal, hingga pengembangan ekosistem e-government di level nagari

Langkah ini juga membuka ruang bagi penerapan Kampus BERDAMPAK, dengan skema Pengabdian Masyarakat Berbasis Desa Digital yang tidak hanya memberi pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga manfaat langsung bagi pemerintahan desa/nagari dan masyarakatnya. Ini memperkuat peran pendidikan tinggi sebagai lokomotif pembangunan berbasis komunitas.

Camat Sumpur Kudus Kabupaten Sijunjung Fery Yurnalis, S.STP yang turut hadir pada penandatanganan PKS ini menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PNP yang telah membuka ruang kerja sama dengan nagari-nagari. Beliau juga menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah PNP. Menurutnya, kehadiran program desa digital membawa semangat baru bagi perangkat nagari dan pemuda untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta mengembangkan potensi ekonomi lokal.

Dony Marzuki, S.S.,M.Ed., Ph.D, selaku Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) PNP, berharap bahwa dengan semakin banyaknya nagari/desa yang bergabung dalam program ini, kolaborasi antara PNP dan pemerintah desa dapat terus diperkuat. Harapan beliau, melalui penerapan teknologi digital, setiap nagari dan desa dapat lebih mandiri, lebih efisien dalam mengelola sumber daya, serta lebih mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. PNP akan terus berkomitmen untuk terus mendampingi nagari/desa dalam proses ini, memastikan bahwa transformasi digital yang dilakukan bukan hanya sekedar adopsi teknologi, tetapi juga memberi dampak nyata bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal.

Dengan program ini, PNP juga memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai daerah pelopor dalam pengembangan desa cerdas (smart village) di Indonesia. Teknologi dijadikan alat untuk memperkuat kearifan lokal, bukan menggantikannya menjadi prinsip yang terus dijaga dalam setiap intervensi program.

Di masa mendatang, PNP menargetkan seluruh nagari dan desa di Sumatera Barat dapat tergabung dalam ekosistem digital yang terintegrasi dan berkelanjutan. Untuk itu, kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah, kementerian, dan dunia usaha, akan terus dikembangkan.

Kegiatan PKS ini ditutup dengan dialog terbuka antara pihak PNP dan perwakilan nagari/desa untuk merancang aksi nyata pasca penandatanganan. Fokus jangka pendeknya adalah penyiapan website resmi nagari, website sistem informasi nagari, pelatihan digital dasar,  dan pendampingan pengelolaan data desa secara terintegrasi.

Melalui langkah ini, PNP telah meneguhkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah pusat maupun daerah dalam menciptakan desa-desa yang tanggap teknologi, produktif, dan inklusif. Sebuah kontribusi konkret menuju Indonesia Emas 2045 yang dimulai dari desa.

MITRA PNP

Mitra Kerjasama Politeknik Negeri Padang