PNP Siap Sewa Gedung Unand Plus 600 Unit Komputernya Jika Peserta Seleksi Mandiri Membludak

PNP Siap Sewa Gedung Unand Plus 600 Unit Komputernya Jika Peserta Seleksi Mandiri Membludak

 

PNP News. Politeknik Negeri Padang (PNP) siap menyewa gedung plus perangkat komputer Unand, jika peserta ujian kelas mandiri kerjasama dengan 14 perguruan tinggi swasta di lingkungan LL Dikti Wilayah X, yang berlangsung 31Juli-4 Agustus 2019 membludak.

Hal itu diungkapkan Wakil Direktur 1 PNP, Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D dalam Rapat Evaluasi 10 Hari Pertama yang berlangsung di Gedung C Lantai 2 PNP, 18 Juli 2019 tengah hari.

 

Wakil Direktur 1 PNP, Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D

 

Dampak lain jika persentase peserta melebihi kuota adalah terancam terundurnya diklat bela negara kelas mandiri menjadi tahun depan di Secata Padangpanjang. Namun demikian, panitia yang dikomandoi Ronal Hadi, S.T., M.Kom., diharapkan sudah mengantisipasi hal itu sejak dini, terangnya.

Mahasiswa yang akan diterima dari ujian kelas mandiri ini 30% dari 1549 mahasiswa baru atau sekitar 300-an orang. Hingga rapat itu digelar, peserta yang melamar sudah melampaui jumlah tersebut.

Peminjaman gedung itu adalah alternatif terakhir bagi PNP karena disadari 600-an unit komputer Unand lokasinya terlalu tersebar. Unand pun juga memanfaatkan komputer PNP untuk ujian versi UMBK-nya. Namun demikian, surat peminjaman sudah dikirim, jelas Revalin.

 

Daripada Melanggar Etika Lebih Baik Mengambil Untung

Selama ini banyak perguruan tinggi swasta yang meminta data ke PNP. Setelah data diterima, pihak perguruan tinggi swasta tertentu berinisiatif menghubungi calon mahasiswa peserta dan menawarkan program studinya. Calon mahasiswa PNP yang tidak diterima tapi juga merasa tidak melamar ke perguruan tinggi swasta dimaksud, balik mengajukan komplain kepada PNP. Tindakan memberikan data tanpa seizin calon mahasiswa yang bersangkutan, meskipun tujuannya baik, tetap dinilai kurang etis.

Sekarang, di tengah trendnya bisnis data, sistem penerimaan mahasiswa baru seleksi mandiri kerja bareng PNP dengan 14 PTS di lingkungan LL Dikti Wilayah X dinilai legal dan diharapkan mampu menjawab kebutuhan data calon mahasiswa dari PTS, bahkan menjadi bentuk kepedulian perguruan tinggi secara nasional dalam meningkatkan peluang masyarakat untuk mengecap pendidikan tinggi.

Dalam seleksi mandiri kerja bareng ini, akses masyarakat ke perguruan tinggi yang mereka minati dinilai lebih ekonomis, efektif, dan efisien karena cukup mendaftar online satu pintu melalui website PNP.

 

 

Masuk PNPB PNP

Tercatat, sumbangan pembangunan institusi (SPI) PNP untuk program D-3 Rp. 6 Juta dan D-4 Rp. 8 Juta. Biaya pendaftaran tersebut dipastikan masuk ke Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) PNP seluruhnya. Keempat belas perguruan tinggi swasta yang jadi mitra, sebaliknya bisa memanfaatkan sistem pendaftaran online di website PNP secara gratis sebagai sarana promosi lembaga.

Adapun keempatbelas perguruan tinggi yang terlibat itu adalah Politeknik Jambi, Politeknik Caltex Riau, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, STMIK Hang Tuah Pekanbaru, STMIK Jaya Nusa, AMIK Jaya Nusa, Universitas Dharma Andalas, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, STIE H.Agus Salim, STMIK Indonesia Padang, Universitas Bung Hatta, Poltekes Siteba Padang, AMIK Dtk. Perpatih Nan Sabatang, dan Akademi Pariwisata Bunda.

 

Komputer 400 Unit Oke, 1.000 Pun Oke!

Untuk keperluan Seleksi Mandiri Kerjasama LL Dikti X ini, PNP baru bisa mengoperasikan 400 unit komputer dari 500 unit komputer yang tersedia. Jika komputer Unand jadi dipinjam, total jenderal ujian seleksi mandiri ini mengoperasikan 1.000 unit komputer dalam sehari. Dalam sehari itu, ujian berlangsung dalam 2 sesi, pagi dan siang. Direncanakan, pendaftaran ujian seleksi mandiri ini ditutup 29 atau 30 Juli 2019 dan ujian diselenggarakan 31Juli-4 Agustus 2019.

 

 

Sebelum melakukan pendaftaran, calon mahasiswa diharapkan benar-benar membaca dan memahami Petunjuk Pemilihan Program Studi.

d®amlis

MITRA PNP

Mitra Kerjasama Politeknik Negeri Padang