PNP dan Sekolah Vokasi UNP Susun BMC Usaha Budidaya Jamur dan Produk Olahannya

Padang, Juli 2025 – Tim peneliti dari Politeknik Negeri Padang (PNP) dan Universitas Negeri Padang (UNP) mengembangkan Business Model Canvas Usaha Budidaya Jamur dan Produk Olahannya, dalam rangka program penelitian yang didanai oleh LPDP melalui hibah Riset Berdikari tahun 2025. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek riset berjudul: “Rendang Nabati dan Produk Olahan Jamur Berdaya Saing Global: Inovasi Pangan dan Jejak Kolaborasi Menuju Ekonomi Berbasis Pariwisata dan Sektor Pendukungnya yang Berkearifan Lokal di Sumatera Barat.”

Jamur tiram dikenal sebagai bahan pangan kaya gizi, rendah lemak, dan ramah lingkungan. Namun hingga kini pemanfaatannya di Sumatera Barat masih terbatas pada bentuk segar. Penelitian ini bertujuan meningkatkan nilai tambah jamur tiram melalui produk olahan siap saji dengan rasa khas Minangkabau.

Dalam pelaksanaan kegiatan selama tiga bulan, tim berhasil menyusun BMC.  Kegiatan yang dilakukan adalah meminta masukan dari pengurus terhadap BMC yang telah dirancang Bersama di Gallery Kubang Badak, Forum Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Limau Manis. Kegiatan yang dibuka oleh Ir. Ihsan Lumasa Rimra, SST.,M.Sc, DECN, Wakil Direktur Bidang Kerja Sama Politeknik Negeri Padang, juga dihadiri oleh Muliardi, S.Sos, MM,  Lurah Limau Manis, Nurwan, perwakilan dari Pimpinan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PT. Semen Padang, dan pengurus dan anggota Forum Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Limau Manis.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Wakil Direktur IV PNP, Ir. Ihsan Lumasa Rimra, SST.,M.Sc DECN, menyampaikan bahwa program penyusunan dan pendampingan Business Model Canvas ini merupakan wujud nyata kontribusi kampus dalam mendukung pemberdayaan masyarakat, khususnya petani jamur di wilayah Limau Manis dan sekitarnya.

“PNP selalu berupaya hadir di tengah masyarakat melalui program riset terapan, pengabdian, dan pendampingan kewirausahaan. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi benar-benar diterapkan agar usaha budidaya jamur dan produk olahannya bisa berkembang berkelanjutan,” ujar beliau.

Sementara itu, Lurah Limau Manis, Muliardi, mengapresiasi inisiatif ini karena sejalan dengan potensi wilayah Limau Manis yang dikenal sebagai salah satu sentra budidaya jamur di Kota Padang.

“Saya mewakili pemerintah kelurahan sangat mendukung program ini. Dengan pendampingan penyusunan BMC, harapannya para petani bisa lebih percaya diri mengembangkan usahanya, mulai dari produksi hingga pemasaran. Ini peluang besar untuk meningkatkan pendapatan warga,” ungkap Muliardi.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Nurwan, perwakilan dari Pimpinan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (CSR) PT Semen Padang, yang menegaskan komitmen perusahaan mendukung pemberdayaan ekonomi lokal.

“PT Semen Padang sejak lama mendampingi petani jamur, mulai dari pelatihan teknis budidaya hingga penyediaan mesin produksi. Dengan adanya pelatihan BMC ini, kami ingin mendorong agar usaha petani tidak hanya bertahan, tetapi naik kelas dengan inovasi produk olahan dan strategi pemasaran yang tepat,” ujar Nurwan.

Beliau juga menambahkan bahwa kerjasama dengan Politeknik Negeri Padang dan pemerintah setempat adalah bagian dari implementasi konsep penta helix, agar keberhasilan program dapat dirasakan secara nyata oleh masyarakat. Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan berbasis kearifan lokal, kegiatan ini diharapkan menjadi model sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun ekonomi lokal yang inovatif, mandiri, dan berkelanjutan.

MITRA PNP

Mitra Kerjasama Politeknik Negeri Padang