Gaya Baru KBMI 2019: Jaring Pemenang Melalui Usulan Rencana Bisnis
______
Tujuan Mulia Bisnis dalam Rencana Bisnis, Strategi Menciptakan Keunggulan Bisnis
Ilmu bisnis terbaik ada di kepala pelanggan dan juri terbaik untuk bisnis kita adalah pelangan!
Hal itu diungkapkan Nurhadi Irbath, pengusaha, pelatih profesional merangkap mentor karier & bisnis dalam “Workshop Business Plan: Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019” yang diikuti oleh sekitar 600 orang mahasiswa di Aula Pekan Kreatifitas Mahasiswa, Politeknik Negeri Padang (PKM-PNP), Sabtu (23/3).
Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) 2019″ yang diikuti oleh sekitar 600 orang mahasiswa di Aula Pekan Kreatifitas Mahasiswa, Politeknik Negeri Padang (PKM-PNP)
Cukup Empat Bulan Membangun Bisnis
Menurut Nurhadi, mahasiswa harus paham jika bisnis dimulai dari pelanggan, dan berakhir juga dengan pelanggan. Di samping itu, ada 3 syarat berbisnis yang menyenangkan sekaligus bermanfaat yaitu: passion, purpose, dan value.”
Program yang dijalankan pihaknya dengan Kemenristekdikti itu diharapkan mampu membantu mahasiswa dalam menemukan celah pasar yang tepat untuk memberikan peluang keberhasilan profesi dan bisnis yang besar dan memiliki rumusan positioning, differentiation, dan branding yang kuat di tengah kompetisi bisnis.
Menurut alumnus UGM ini, model pendampingan bisnis mahasiswa adalah sebuah inkubator bisnis yang ditujukan untuk membantu para mahasiswa menjadi pengusaha pemula dalam tempo 4 bulan untuk membangun dan mengembangkan bisnisnya yang diawali dengan mewujudkan ide bisnisnya.
Setidaknya mahasiswa peserta mampu memiliki 1 model bisnis sebagai produk andalan yang siap diluncurkan ke pasar potensial, sekaligus memiliki strategi pemasaran yang efektif dan efisien dalam membangun eksistensi dan mendongkrak penjualan.
Kepada para dosen pendamping ia menyarankan untuk menerapkan 3 langkah dalam inkubator bisnis, yakni membimbing mahasiswa untuk menentukan topik bisnis, menemukan apa yang dianggap usaha dan hasil bagi pelanggan dan mendesain solusi terbaiknya. Terakhir, melakukan ledakan penjualan dengan strategi marketing yang tepat.
Dalam berwirausaha mahasiswa juga dituntut menyesuaikan diri dengan Revolusi Industri 4.0 yang berbasis teknologi.
Noble Purpose & Business Craft Board Game di 11 Wilayah
KBMI 2019 tampil dengan gaya baru. Dalam rangka mensosialisasikan teknis pendaftaraannya, Ditjen Belmawa membuat rangkaian ” Workshop Rencana Bisnis” di 11 wilayah, termasuk Padang, dengan sasaran utama mahasiswa.
Kesebelas wilayah itu adalah Medan, Padang, Jambi, Batam, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Makassar, dengan jadwal yang tertera di infografis pengumuman dan panduan resmi.
Kasubdit Kesejahteraan dan Kewirausahaan, Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti, Ismet Yus Putra menyatakan, Workshop ini dibagi ke dalam 2 sesi: untuk seluruh peserta yang mendaftar dan untuk 100 orang yang diseleksi oleh Dikti berdasarkan noble purpose yang dituliskan pada formulir pendaftaran workshop. Pada sesi pertama, peserta diberi penjelasan mengenai peran dan strategi mahasiswa dalam mendukung tumbuhnya wirausaha muda mandiri, kreatif dan inovatif dan panduan program oleh Nurhadi Irbath mengenai noble purpose.
Direktorat Kemahasiswaan, Ditjen Belmawa, Kemenristekdikti, Ismet Yus Putra
Tujuan Mulia dan Papan Bermain
Seluruh rangkaian acara workshop ini bertujuan agar mahasiswa mampu membuat rencana bisnis yang baik, dimulai dengan memahami tujuan mulia ( noble purpose ) serta menjelaskan pelanggan, produk, delivery, strategi manajemen SDM serta strategi finansial.
Para dosen mensimulasikan penggunaan business craft board game ‘papan bermain’
Metode penggunaan board game‘ papan bermain’ menurut Nurhadi dilakukan secara kelompok. Permainan ini merupakan simulasi cara memulai dan menjalankan bisnis. Penggunaan board game ini sebagai gambaran lingkungan yang aman untuk bisa bebas menggali dan memahami cara menjalankan bisnis. “ Board game ini merupakan hasil riset yang relevan bagi mahasiswa yang ingin belajar bisnis, pembisnis pemula, bahkan yang sudah memiliki bisnis secara komprehensif”, jelas Nurhadi.
Perempuan Inspiratif, Mursida Rambe
Noble purpose atau “tujuan mulia” menurut Nurhadi, Komisaris Utama PT Baracipta Esa Engineering ini, dibutuhkan untuk membantu mempercepat pertumbuhan dan pengembangan diferensiasi kompetitif.
Tujuan Mulia adalah pernyataan yang jelas dan ringkas tentang dampak perusahaan terhadap pelanggan. Biasanya pengalaman masa lalu yang berhubungan dengan keluarga atau lingkungan yang membekas dan selalu ingin diatasi atau diperjuangkan. Ini menjadi inisiatif strategis untuk setiap aspek perusahaan.
Tidak cukup jika hanya mengatakan, “Kami ingin menjadi etis, memberi arti, dan menghasilkan uang saat melakukannya.” Pesan seperti ini tidak memberikan arahan bagi karyawan dan tidak menciptakan diferensiasi kompetitif.
Mursida Rambe, Pendiri BMT Beringharjo
Nurhadi mencontohkan tujuan mulia dari Mursida Rambe, Pendiri BMT Beringharjo yang memiliki tujuan mulia usahanya: membantu sebanyak mungkin kaum miskin dari jeratan rentenir.
Pengalaman buruk tak terlupakan bagi sosok Mursida Rambe adalah saat melihat rumah temannya dieksekusi oleh rentenir karena tidak mampu membayar utang. Orang tua temannya adalah pedagang kecil di pasar tradisional di kawasan Sumatera Utara, sama seperti dirinya. Rasa senasib membuatnya bertekad bulat untuk memberantas rentenir.
Kelahiran Sumatera Utara ini pun merantau ke Yogyakarta untuk melanjutkan pendidikan di Fakultas Dakwah Universitas Muhammadiyah. Setelah lulus (1993), ia membekali diri dengan berbagai pendidikan dan pelatihan tentang ekonomi syariah (1994-1995).
Setelah itu, bersama seorang teman, ia mendirikan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) pertama di Yogyakarta. Bermodal niat baik untuk melakukan perubahan bagi kaum dhuafa, ia nekad mengajukan pinjaman modal Rp. 1 Juta kepada Dompet Dhuafa. Singkat cerita, BMT Beringharjo berdiri pada 1994 di pelataran Masjid Muttaqien, Pasar Beringharjo, Yogyakarta.
Dua puluh tahun kemudian, BMT tersebut sudah tersebar di 5 wilayah, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dengan 15 kantor cabang. Seluruh BMT ini mempekerjakan 140 orang karyawan.
Baitul Mal Wattamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil dan menumbuh kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil, dalam rangka mengangkat derajat dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin.
Peserta Mencapai Sekitar 650 Orang dari 20 Perguruan Tinggi
Wakil Direktur 3 PNP, Junaldi, ST., M.Kom
Wakil Direktur 3 PNP, Junaldi, ST., M.Kom., melaporkan, KBMI di Sumbar ini diikuti oleh sekitar 650 orang mahasiswa yang berasal dari PNP, UNP, Unand, UBH, Politeknik Negeri Payakumbuh, Universitas Pasir Pengaraian, Universitas Putra Infonesia YPTK Padang, Universitas Riau, Universitas Samudra, Universitas Sriwijaya, Universitas Taman Siswa, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Universitas Lancang Kuning, Universitas Mohammad Natsir, Bulittinggi, Universitas Muhammadiyah Riau, Universitas Dharma Andnalas, Universitas Hasanuddin, Univerditas Islam Kuantan Singingi, STIKES Mercubaktijaya Padang, dan STMIK Primakara.
Workshop ini tidak hanya hasil kerja bareng dan kolaborasi Ditmawa IPB, tapi juga dengan Indonesian Students Entrepreneur Network (ISEN).
d®amlis