LAPORAN UTAMA

Politeknik Negeri Padang: Berakhlak Mulia, Berpikir Akademis, dan Bertindak Profesional

————–

Kompetisi Memasuki Politeknik Negeri Padang Termasuk Tertinggi Antar-politeknik Se-Indonesia: Pekan Akhir Juli 2020 Sementara Tembus 15.000 Peminat

 

PNP News. Direktur Surfa Yondri mengimbau 438 orang mahasiswa baru gelombang pertama Politeknik Negeri Padang (PNP) untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi pasca lulus SLTA mereka yang terbukti berhasil menyisihkan sekitar 13.000 orang pelamar ke PNP, belum termasuk jalur mandiri yang masih berproses.

Keseriusan mahasiswa gelombang pertama jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) ini diharapkan mampu menghindarkan mereka dari ancaman pengangguran lulusan perguruan tinggi yang kian meningkat belakangan ini.

 

Hal itu diungkapkan Direktur Surfa Yondri saat memperkenalkan struktur organisasi Politeknik Negeri Padang dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) secara virtual dari Pekanbaru, Senin, 27 Juli 2020.

Sebagai pemenang kompetisi yang ketat memasuki Politeknik Negeri Padang, mereka diharapkan tidak menambah angka pengangguran dari lulusan diploma dan universitas karena perguruan tinggi yang mereka masuki adalah perguruan tinggi vokasi yang lulusannya terjamin mendapat dan menciptakan lapangan kerja. Mengutip Badan Pusat Statistik (BPS) 2019, Direktur menyebutkan, tingkat pendidikan para penganggur untuk diploma meningkat 8,5% dan sarjana (S-1) naik sebesar 25%.

Sambil menayangkan diagram dan tabel kondisi ketenagakerjaan Indonesia per Februari 2019, Surfa Yondri menunjukkan angka pengangguran secara umum memang turun 5,01 persen atau berkurang 50 ribu orang selama 2018. Tingkat penggangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 mencapai 6,82 juta orang atau cenderung menurun sejak Februari 2016. Namun, dari tingkat pendidikan, lulusan diploma dan universitas makin banyak yang tidak bekerja.

 

 

Mahasiswa dan lulusan PNP menurut Direktur harus paham, untuk diterima di dunia industri mereka harus punya 3 faktor penting yang harus sejalan dan saling melengkapi, yakni sikap ( attitude) yang baik, ilmu pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan industri. Secara gampangnya, motto Politeknik Negeri Padang: “Berakhlak Mulia, Berpikir Akademis, dan Bertindak Profesional” harus benar-benar dihidupkan mahasiswa dalam sanubari mereka.

Di sisi lain, disebutkan juga, untuk tahun akademik 2019/2020 pelamar Politeknik Negeri Padang mencapai 22.600 sedangkan yang diterima 1.504 orang. Di sisi lain, pada tahun akademik yang sama tercatat pelamar SNMPN mencapai sekitar 11.000 orang, sekarang SNMPTN meningkat menjadi sekitar 13.000 orang.

 

 

Kondisi hari ini yang masih berproses untuk penerimaan kelas mandiri, tercatat total pelamar 15.031 orang, dengan rincian jalur SNMPN 9041 orang, SBMPN 5738 orang, dan Teknik Alat Berat 252 orang, dan sisanya jalur mandiri yang sedang berproses karena baru ditutup 31Juli 2020, imbuh Ketua Senat PNP, Hanriyawan Adnan Mooduto didampingi Kasubag Perencanaan dan Sistem Informasi, Budi Warsito.

 

PNP Tidak Merekomendasikan Lulusan dengan IPK 4 Tapi “Miskin” Pergaulan dan Pengalaman Berorganisasi

Imbauan Direktur Surfa Yondri diamini oleh Revalin Herdianto, Wakil Direktur 1 yang tampil dalam sesi berikutnya secara virtual dari ruang kerjanya, usai pembukaan acar PKKMB. Wakil Direktur 1 yang membidangi akademik ini mengaku bertanggung jawab memberikan informasi tentang perguruan tinggi sejak calon mahasiswa masih duduk di bangku SLTA hingga menamatkan Politeknik Negeri Padang. Pemberian informasi secara dini ke sekolah-sekolah atau mengundang guru-guru mereka ke kampus PNP dimaksudkan agar mereka tidak salah memilih program studi yang sesuai dengan bakat dan minat mereka.

Politeknik Negeri Padang menurut Revalin melakukan proses seleksi yang fair dan tanpa intervensi. Setelah lulusan SLTA mengajukan lamaran, proses penilaian dilakukan berdasarkan nilai rapor dari semester 1-5, prestasi kurikuler dan ekstra kurikuler, baik berupa lomba-lomba di bidang keilmuan maupun prestasi di bidang non keilmuan seperti seni, olahraga, budaya, dan sebagainya dengan bobot yang seimbang. Keseimbangan pembobotan itu dimaksudkan agar mahasiswa di samping memiliki kemampuan akademik juga memiliki kemampuan non akademik yang bisa menunjang kesuksesan studi dan masa depan mereka.

Meskipun mahasiswa dimotivasi untuk sukses secara akademik, pimpinan dan dosen-dosen PNP tidak merekomendasi mahasiswa dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 tapi “miskin” dalam pergaulan dan pengalaman berorganisasi. IPK tinggi adalah “tiket” untuk memasuki dunia kerja tapi kesuksesan dan keberhasilan dalam dunia kerja sangat ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi (soft skill), kemmapuan beradaptasi (life skill), kemampuan bersosialisasi (social skill), dan kecerdasan emosional (emotional maturity).

Mantan pimpinan pondok pesantren mahasiswa Indonesia-Australia ini lebih jauh merinci, seperti tahun sebelumnya, rata-rata 1 kursi di kampus Politeknik Negeri Padang diperebutkan lebih dari 20 orang. Ini merupakan tingkat persaingan yang tinggi. Artinya, Politeknik Negeri Padang adalah salah satu Politeknik yang tertinggi diminati pelamar se-Indonesia. Jika tahun lalu peminat paling jauh tercatat dari Papua, tahun ini peminat paling jauh yang berhasil memasuki PNP berasal dari Sulawesi, paparnya.

 

Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Virtual Perdana

Wakil Direktur 3 Bidang Kemahasiswaan, Junaldi dalam sambutan menyatakan, PKKMB gelombang pertama tersebut terpaksa digelar secara virtual pada 27-30 Juli 2020 mengingat kondisi pandemi virus Corona yang tak jelas saat berakhirnya. Meskipun demikian, PNP sudah berkonsultasi dengan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan untuk menggelar PKKMB ini,” ujarnya. Gelombang pertama yang diikuti 453 orang dari rumah masing-masing menggunakan aplikasi Zoom. Junaldi mengimbau agar mahasiswa yang tinggal di daerah yang sulit dijangkau sinyal untuk tidak gampang menyerah dalam mencari lokasi dengan sinyal internet yang baik.

Dari tempat berbeda, Wadir 1, Revalin Herdianto mengungkapkan, perolehan sinyal yang baik merupakan masalah krusial bagi mahasiswa, tidak hanya mahasiswa baru tapi juga senior mereka yang mengikuti perkuliahan daring (online) pada semester kemaren. Mahasiswa yang tinggal di pelosok, saat harus berjuang ke pasar atau pusat kota untuk mendapatkan sinyal ada yang bertemu harimau dalam perjalanan. Untuk masalah sejenis, PNP baru bisa memberikan paket internet dan mengirimkan sembako jika mereka bertahan di Padang, jelasnya.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggara, Hendro Purnomo menyatakan, PKKMB PNP 2020 dilaksanakan dalam 3 gelombang. Gelombang pertama diikuti oleh mahasiswa yang lulus dalam jalur SNMPTN, gelombang 2 diikuti oleh mahasiswa yang lulus dalam jalur SBMPTN, dan gelombang 3 diikuti oleh mahasiswa yang lulus dalam jalur Mandiri, SBMPT dan UTBK. Masing-masing tahap diikuti oleh sekitar 450 orang peserta, terbanyak dari SBMPTN yang mencapai lebih dari 650 orang.

Pelaksanaan gelombang pertama pada 27-30 Juli 2020 yang diikuti oleh 453 orang mahasiswa tersebut menghadirkan narasumber Direktur, Wakil Direktur 1, Wakil Direktur 2, dan Wakil Direktur 3 serta narasumber undangan yang terkait dengan materi PKKMB, Komandan Secata B Padang Panjang, Kepala Kanwil Pertahanan RI, Walikota Padang, Kapolda Sumatera Barat, Kepala BPBD Provinsi Sumatera Barat, dan Ketua Ormawa PNP.

Pelaksanaan PKKMB virtual yang bersifat wajib ini diikuti oleh mahasiswa baru dengan teknik pelaksanaan, informasi, dan penilaian melalui media online. Masing-masing mahasiswa program studi dipandu oleh anggota BEM yang bertugas memberikan bantuan, bimbingan, arahan informasi melalui  grup WA.

Di samping PKKMB yang digelar secara virtual dalam 3 gelombang setiap pukul  08.00-12.00 WIB, mahasiswa baru juga terlibat dalam pengenalan kampus PNP secara langsung dengan tetap menerapkan standar prtokol kesehatan seperti penggunaan masker, pengecekan suhu tubuh dan lainnya. Agar tidak terjadi kerumunan, mahasiswa dibagi berkelompok,” demikian Junaldi.

 

Kuliah Semester Ganjil Mulai 14 September 2020

Dipastikan mahasiswa baru akan memulai perkuliahan pada 14 September 2020, namun senior mereka yang duduk di tingkat dua dan tiga sudah mengikuti perkuliahan pada 7 September 2020 karena mata kuliah praktik mereka digeser ke akhir semester untuk mematuhi protokol kesehatan Covid-19 yang mesti menghindari kerumunan, demikian Revalin. Menurut mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan Sipil 1993-1994 dan Ketua Pengajian Masyarakat Muslim Australia dan Ketua Mahasiswa Indonesia-Australia yang menekankan pentingnya networking ini, kuliah praktik mahasiswa baru dijadwalkan pada Januari 2021 dengan harapan bisa diselenggarakan di kampus dalam kondisi yang sudah mulai membaik.

 

UKT: Subsidi Silang

Wakil Direktur 2, Anton dalam paparannya tentang Bidang Keuangan menyinggung masalah Uang Kuliah Tunggal (UKT). Bagi calon mahasiswa yang berstatus yatim atau piatu, uang kuliah tunggalnya dapat ditinjau kembali apabila walinya tidak mampu secara ekonomi dengan melampirkan Kartu Keluarga dan Surat Keterangan Tidak Mampu dari pemerintahan, jelasnya. Peninjauan uang kuliah diberlakukan pada pembayaran uang semester 2 (dua). Bagi mahasiswa yang mengundurkan diri, uang kuliahnya dikembalikan sebesar 50%, dengan syarat menyerahkan surat pengunduran diri di atas materai diketahui orang tua/wali sampai tanggal yang ditentukan ke Politeknik Negeri Padang.

Alumnus Magister Teknik UGM asal Makassar ini menjelaskan, UKT adalah sistem pembayaran yang berlaku untuk seluruh perguruan tinggi negeri di Indonesia. Acuannya Permendikbud No. 55 Tahun 2013 Pasal 1 Ayat 3 yang mencantumkan setiap mahasiswa hanya membayar 1 komponen saja per semester. Dengan sistem UKT, mahasiswa hanya perlu membayar sekali tiap semesternya, bebas dari tuntutan pembayaran tagihan lainnya.

UKT ini juga menerapkan sistem subsidi silang. Mahasiswa dengan kemampuan ekonomi menengah atas akan membayar lebih–sesuai tingkatan UKT—untuk membantu rekannya dari ekonomi lemah.

Jadi semakin tinggi pendapatan orang tua, semakin tinggi pula UKT yang harus dibayarkan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Sebaliknya semakin rendah penghasilan orangtua mahasiswa, maka semakin rendah pula biaya UKT yang harus dibayarkan. Hal ini diharapkan memberikan dampak pemerataan untuk setiap mahasiswa dan membantu mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

UKT berfungsi memberi subsidi silang yang didasarkan pada kondisi ekonomi dan sosial orang tua/wali setiap mahasiswa. Jadi sistem ini mengacu pada pendapatan orangtua mahasiswa. Semakin tinggi pendapatan orang tua, semakin tinggi pula UKT yang harus dibayarkan oleh mahasiswa dimaksud.

Sebaliknya semakin rendah penghasilan orangtua mahasiswa, semakin rendah biaya UKT yang harus dibayarkan mereka. Diharapkan hal ini dapat memberikan dampak pemerataan untuk setiap mahasiswa dan membantu mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

UKT menurut Anton terdiri dari 6 kelompok. Kelompok 1 mencapai Rp. 500.000; kelompok 2 mencapai Rp. 1.000.000, dan  kelompok 3 mencapai Rp.1.500.000, kelompok 4 yang ditujukan pada mahasiswa D-3 Tata Niaga yang mencapai Rp. 1.500.000 dan D-3 Tekni yang mencapai Rp. 1.750.000.

Selanjutnya kelompok 5 yang ditujukan untuk D-3 Tata Niaga yang mencapai Rp. 2.500.000; dan D-3 Teknik dan D-4 Akuntansi yang mencapai Rp. 2.750.000; dan D-3 Teknik Alat Berat dan D-4 Teknik yang mencapai  Rp. 3.000.000.

Terakhir, kelompok 6 mencapai Rp. 6.000.000, demikian mantan Kepala UPT Humas PNP ini mengakhiri.

 

d®amlis

Fotografer: Naswiradianto

Berita Terkait