Pendaftaran SBMPN 2020 Resmi Dibuka

 ____________

Dirjen Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto: Ingin Sukses? Pilih Sesuai Passion dan Visi yang Jelas!

 

PNP News. “Inilah saatnya generasi muda Indonesia menentukan dan meneguhkan passion dan mewujudkan cita-cita hendak menjadi apa setelah tamat kuliah. Pilih program studi yang diingini dan memiliki visi yang jelas, tidak ikut-ikutan teman atau dipaksa oleh orang tua, tapi sesuai dengan passion ‘minat dan bakat sendiri’ dan paham setamatnya nanti menjadi apa”.

 

Hal itu diamanatkan Wikan Sakarinto, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi dalam “Launching Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN) 2020 sekaligus Pembukaan Pendaftaran SBMPN” bersama Forum Politeknik Negeri se-Indonesia melalui video conference, Selasa, 19 Mei 2020.

SBMPN diperuntukkan bagi calon peserta/siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi bidang vokasi, khususnya Politeknik dan Politani Negeri di seluruh wilayah Indonesia. Pola seleksinya tertuang dalam suatu sistem yang terpadu dan diselenggarakan secara serentak melalui seleksi prestasi akademik siswa selama mengikuti pendidikan di Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah dan Kejar Paket C, dan ditujukan bagi lulusan tahun 2018, 2019 dan 2020.

Menurut Zainal Arif, Ketua Forum Direktur Politeknik Negeri Se-Indonesia, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia mengakibatkan banyak adaptasi dalam berbagai sektor, termasuk pendidikan. Hal ini mempengaruhi mekanisme dan seleksi penerimaan mahasiswa baru di hampir seluruh perguruan tinggi di Indonesia, tidak terkecuali, jalur SBMPN.

 

 

SBMPN yang semula direncanakan melalui skema ujian, pada masa pandemi ini dilaksanakan melalui seleksi portofolio. Dengan demikian, seleksi tetap berjalan maksimal dengan produktifitas dan kualitas yang sebaik-baiknya. “Seleksinya sama seperti saat SNMPN, calon peserta harus mengunggah portofolionya ke dalam laman”, tambah Zainal Arif.

SBMPN bisa diikuti oleh siswa Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, Madrasah Aliyah dan Kejar Paket C (lulusan tahun 2018, 2019 dan 2020). “Tak perlu risau, jalur SBMPN ini tetap akan mengakomodasi calon peserta/siswa yang berasal dari keluarga ekonomi lemah dengan prestasi yang baik sebagai peserta program Beasiswa Bidikmisi yang kini berubah menjadi KIP-Kuliah” terangnya.

 

Idealnya Prodi Dilahirkan dari “Perkawinan” Industri dengan Perguruan Tinggi

SBMPN 2020 ini menawarkan prodi Sarjana Terapan (D-4) dan prodi D-3. Prodi Sarjana Terapan selevel S-1 menerapkan komposisi pembelajaran minimal 60% praktik dan 40% teori, sama dengan prodi D-3. Dalam hal ini, calon mahasiswa harus bisa menentukan passion-nya, apakah condong ke praktikal dan penerapan ilmu pengetahuan, atau condong ke analisis dan pengembangan ilmu pengetahuan, terang Wikan yang mengaku dulu tak paham tentang vokasi tapi setelah mendalami akhirnya sangat mencintai pekerjaannya.

Aspek yang diperhatikan dalam pendidikan vokasi menurut Wikan adalah SDM, mahasiswa, kurikulum, prodi, kerja sama dengan industri, magang, dan riset terapan. Riset terapan ini merupakan penelitian berbasis terapan yang dapat menjawab kebutuhan industri dunia saat ini karena karakter insan vokasi harus sebagai inovator, kreator, dan mandiri, tambahnya.

Lebih lanjut Wikan mengatakan, sebagian besar lulusan vokasi akan terjun dan mewarnai dunia kerja secara signifikan dan sebagian lainnya ingin melanjutkan studi ke Magister (S-2) Terapan yang sudah mulai banyak dibuka di Indonesia, dan bisa juga melanjutkan ke kampus-kampus ternama di luar negeri, bahkan kelak bisa juga melanjutkan ke jenjang Doktor (S-3) Terapan.

 

 

 

Sesuai arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem, jelasnya, dunia pendidikan harus benar-benar “menikah” dengan industri dan dunia kerja. Artinya, pendidikan vokasi, termasuk juga pendidikan tinggi vokasi, harus terus melakukan inovasi dan terobosan untuk terus berkolaborasi, serta mengoptimalkang link and match dengan industri dan dunia kerja. “Target utamanya adalah SDM unggul dan kompeten!

Idealnya perguruan tinggi mengajak pihak industri untuk duduk bareng, menanyakan kebutuhan industri dan dari pertemuan yang diistilahkan “perkawinan” itu lahir program studi yang relevan dan dibutuhkan industri. Jika perlu dialokasikan waktu bagi pihak industri untu mengajar di perguruan tinggi. Jadi mereka tidak semata menyediakan prasarana saja. Dengan demikian perguruan tinggi bisa melahirkan lulusan yang tidak perlu lagi di-training oleh pihak industri 1-2 tahun karena sejak awal mereka sudah dikenalkan dengan industri tersebut. Ini jelas menguntungkan bagi perguruan tinggi yang lulusannya langsung diserap pasar dan bagi industri tidak perlu lagi mengeluarkan biaya besar untuk menggelar training atau diklat, papar Dirjen Vokasi.

Dalam vicon yang dimoderatori oleh M. Fajar Subhan itu, atas permintaan wartawan juga dikilas alasan penggantian nama kegiatan seleksi mahasiswa baru dan pemaparan tata cara pendaftaran.

 

Tata Cara Pendaftaran Jalur SBMPN

Direktur Dikti Vokasi Profesi, Dr. Ir. Agus Indarjo, M.Phil memaparkan, pada 2014, Forum Direktur Politeknik Negeri se-Indonesia (FDPNI) menetapkan pola Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) jalur Ujian Mandiri Politeknik Negeri (UMPN) secara bersama dan itu diikuti oleh 38 politeknik negeri se- Indonesia secara online. Kebijakan ini mengacu pada UU No. 12 Tahun 2012, PP No. 66 dan PP No. 34 Tahun 2010.

 

 

Dari tahun ke tahun jumlah peserta jalur penerimaan ini meningkat. Pada 2019 tercatat 42 politeknik mengikuti seleksi ini. Tahun 2020, istilah UMPN berganti nama menjadi Seleksi Bersama Masuk Politeknik Negeri (SBMPN). Meski terdapat perubahan penamaan, namun mekanisme dan proses seleksi jalur ini masih sama seperti UMPN dan tetap diikuti oleh 42 politeknik negeri se-Indonesia.

Informasi lengkap serta tata cara pendaftaran Jalur SBMPN dapat diakses melalui laman https://sbmpn.politeknik.or.id dengan cara login menggunakan username dan password yang akan diberikan kepada peserta setelah melakukan registrasi dan pembayaran biaya pendaftaran. Selanjutnya pendaftar diarahkan untuk memasukkan data secara on-line. Selain mengakses laman https://sbmpn.politeknik.or.id, peserta dapat juga menghubungi politeknik negeri terdekat yang tergabung dalam SBMPN in, jelasnya.

 

 

Politeknik Negeri yang Tergabung Dalam SBMPN

Area Sumatera mencakup: Politeknik Negeri Medan, Politeknik Negeri Padang, Politeknik Negeri Batam, Politeknik Negeri Bengkalis, Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung, Politeknik Negeri Sriwijaya, Politeknik Negeri Lampung, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, dan Politeknik Negeri Lhoksmauwe.

Untuk Area Jawa mencakup: Politeknik Negeri Jakarta, Politeknik Negeri Bandung, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung, Politeknik Negeri Jember, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, Politeknik Negeri Malang, Politeknik Maritim Negeri Indonesia, dan Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Media Kreatif, Politeknik Negeri Banyuwangi, Politeknik Negeri Madiun, Politeknik Negeri Cilacap, Politeknik Negeri Indramayu, Politeknik Negeri Subang, dan Politeknik Negeri Madura.

 

Dr. Ir. M. Bakrun, MM, Direktur Mitras

DUDI terkait peningkatan Kerjasama Mitras DUDI

 

Adapun Area Bali dan Nusa Kecil mencakup: Politeknik Negeri Bali, Politeknik Negeri Kupang, dan Politeknik Pertanian Negeri Kupang. Area Kalimantan mencakup: Politeknik Negeri Tanah Laut, Politeknik Negeri Banjarmasin, Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Samarinda, Politeknik Negeri Balikpapan, Politeknik Negeri Pontianak, Politeknik Negeri Ketapang, dan Politeknik Negeri Sambas.

Area Sulawesi mencakup: Politeknik Negeri Ujung Pandang, Politeknik Negeri Manado, dan Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan. Area Maluku dan Papua mencakup: Politeknik Negeri Ambon dan Politeknik Perikanan Negeri Tual, dan Politeknik Negeri Fakfak.

 

rel/dramlis

Berita Terkait