PNP Gelar Olimpiade Akuntansi Berbasis Online: Kejujuran dan Kompetensi Terbukti Pasca Babak Penyisihan

 

PNP News. Sukses menggelar Olimpiade Nasional Akuntansi Tingkat SLTA dan Perguruan Tinggi secara konvensional, face to face, tahun ini Politeknik Negeri Padang (PNP) kembali menggelar ajang kompetisi akademis bergengsi ini secara semi online. Sebagian guru sempat menyangsikan sistem ini mampu menjamin kejujuran peserta dalam bersaing dan membatasi keterlibatan dosen pembimbing dalam mendongkrak poin, namun akhirnya Olimpiade Akuntansi Tingkat SLTA ke-11 dan Olimpiade Akuntansi Perguruan Tinggi ke-2 yang digelar secara semi online ini terbukti sangat fair dan transparan.

 

 

Ketua Jurusan Akuntansi, Dr. Amy Fontanerlla, S.E., M.Si., Ak. CA dalam laporannya menyatakan, dalam olimpiade tahun ini memang terdapat sedikit perubahan sistem ke arah yang lebih canggih dan efektif. Jika sebelum ini dilaksanakan cuma 1 hari mulai dari babak penyisihan hingga babak final di Politeknik Negeri Padang, pada 2019, kompetisi ini mulai memanfaatkan teknologi dengan menerapkan babak penyisihan secara semi online. Dengan demikian, mereka yang datang ke kampus PNP hanya mereka yang masuk ke babak semi final dan final saja.

Dr Amy yang diakrabi “Ivo” ini lebih jauh menyatakan, karena sistem ini perdana diterapkan, mereka mohon maaf jika terdapat banyak kekurangan. “Kami sangat menyadari perubahan sistem tentu saja dia diikuti dengan banyak kendala, tapi ini langkah awal yang perlu dilakukan di era digital, Revolusi 4.0, jawabnya seolah menangkis banyaknya pertanyaan yang ditujukan padanya melalui pesan Whatsapp.

 

 

 

“Saat mendapat pertanyaan dari Bapak dan Ibu guru, kenapa olimpiade ini dilakukan secara semi online, ada beberapa pertimbangan, karena kita juga mengangkatkan Olimpiade Akuntansi Nasional Tingkat Perguruan Tinggi, rasanya akan sangat berat pada pembiayaan. Selain itu, kita juga melakukan benchmarking ke tempat lain yang melakukan Olimpiade serupa, mereka juga melaksanakan secara online untuk babak penyisihan”, terang Ivo.

Kemudian menjawab pertanyaan lain via WhatsApp, karena penyisihannya online, siapa yang bertanggung jawab bahwasanya memang benar siswa peserta olimpiade yang mengerjakan soal, bukan Bapak dan Ibu Guru, atau peserta melakukan open akses ke Google dan segala macamnya, kami sangat menyadari hal ini akan menjadi pertanyaan serius, tapi kemudian kita bertolak lagi pada komitmen, bahwasanya ini hanya tahapan awal di babak penyisihan saja. Pada babak semifinal dan final, kemampuan siswa dan mahasiswa peserta akan teruji dan kejujuran mereka akan terbukti! Kami masih sangat optimis dan yakin serta percaya akan itikad baik dan keinginan para pendidik kita untuk menghadirkan contoh bagaimana pentingnya nilai kejujuran ditekankan, dan hasil kompetisi bukanlah segala-galanya!” tegas Ivo, alumnus….

 

 

S-3 Akuntansi, Universitas Indonesia 2017 itu.

 

 

Terbanyak Sejak Penyelenggaraan Olimpiade: Dua Ratus Tim

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 200 tim pada tahap awalnya, kemudian panitia dan dewan juri menyaringnya hingga 30 persen saja untuk masuk ke babak semi final. Akhirnya babak semi final diikuti oleh 27 tim tingkat SLTA 31 tim dari perguruan tinggi. Mereka berasal dari 7 provinsi, yakni Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, dan dari Politeknik Negeri Samarinda.

Ivo menghaturkan terima kasih kepada mereka yang menanggung terlalu berat biaya sehingga berhalangan hadir pada ajang semi final dan final, seperti Sumatera Selatan. Atas nama panitia ia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak yang terbanyak mengirimkan siswa dan mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan ini, seperti Universitas Dharma Andalas yang mengirim 5 tim dan SMK Negeri 2 Bukittinggi yang mengirim peserta hingga 8 tim. Terdapat juga SMA Negeri 3 Batusangkar yang selalu setia mengikuti Olimpiade yang diselenggarakan PNP hingga Olimpiade ke-11 ini. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada SMA Negeri 3 Batusangkar yang lokasi sekolahnya terjauh dan Politeknik Negeri Jakarta yang kampusnya terjauh dari PNP.

 

Akuntansi Jurusan Pertama Penyelenggara Kuliah Daring (Online)

Dalam sambutan dan pembukaan Olimpiade itu secara resmi, Wakil Direktur 1, Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D., menyambut baik gagasan Jurusan Akuntansi yang memberlakukan seleksi pada babak penyisihan secara online. Jurusan ini juga dinilai sebagai jurusan yang pertama yang memberlakukan kegiatan perkuliahan dengan sistem daring (online). Beberapa mata kuliah di Jurusan ini dilaksanakan dengan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring.

 

 

 

Revalin juga melihat peserta penuh semangat, itu terbukti, meskipun babak penyisihan dilakukan secara online, tapi masih saja ada guru dan siswa yang sengaja hadir ke ajang kompetisi untuk menyaksikan pertandingan. Sistem semi online dengan memanfaatkan dimaksudkan agar peserta dapat berhemat dari segi tenaga, biaya, dan waktu. Dengan sistem ini, kegiatan Olimpide menjadi lebih efisien, tidak memerlukan biaya sebesar olimpide tahu-tahun sebelumnya.

Menjadi suatu keniscayaan, kita sudah harus memanfaatkan teknologi informasi yang mampu membuat jarak jauh menjadi singkat,waktu panjang menjadi singkat, dan waktu yang panjang menjadi lebih pendek. “Kami berharap perubahan sitem ini tidak mengurangi makna dari kompetisi yang diadakan.

Dalam kesempatan itu, Wakil Direktur 1 juga menjanjikan, 3 pemenang terbaik dari Olimpiade untuk tingkat SMK berhak mendapat tiket langsung masuk PNP dan diterima di Jurusan Akuntansi tanpa tes.

 

d(R)amlis

Berita Terkait