Kuliah Perdana Cisco di Kelas Internasional PNP Berjalan Lancar

 

PNP News. Cisco Networking Academy Program (CNAP) hari pertama yang diterapkan di Kelas Internasional Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Padang (PNP) berjalan lancar. Kegiatan belajar-mengajar yang diikuti oleh oleh 7 orang mahasiswa asing dari Malaysia itu tidak mengalami kendala berarti untuk materi Connecting Things yang pada prinsipnya memotivasi peserta didik mempromosikan ide, berkolaborasi dan berbagi pengetahuan secara kreatif untuk menciptakan karya yang hebat.

 

“Cisco ini merupakan model belajar dengan konsep e-learning yang seluruh materinya dapat diperoleh melalui Web. Program ini juga dilengkapi dengan praktik langsung di labor dengan memanfaatkan perangkat networking dari Cisco Systems”, jelas Cipto Prabowo, ST.,MT, salah seorang dosen kelas bergengsi itu.

Kuliah Internet of Thing (IoT) yang berlangsung 4-8 November itu secara umum terbagi dalam dua materi: Connecting Things dan Big Data Analtytics. Internet of Thing (IoT) adalah sebuah konsep suatu objek yang memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer. IoT berkembang dari konvergensi teknologi nirkabel, micro-electromechanical systems (MEMS), dan internet.

Istilah “a things” pada “Internet of Things” dapat dipahami sebagai subjek, seperti orang dengan monitor implant jantung, hewan peternakan dengan transponder biochip, sebuah mobil yang telah dilengkapi built-in sensor untuk memperingatkan pengemudi ketika tekanan ban rendah. Pokoknya IoT berkait erat dengan komunikasi machine-to-machine (M2M) di bidang manufaktur dan listrik, perminyakan, dan gas. Produk yang dibangun dengan kemampuan komunikasi M2M atau sistem cerdas (smart) ini contohnya adalah smart kabel, smart meter, smart grid sensor, kata alumnus Universitas Gajah Mada ini.

Esok, hari kedua, mereka akan dikenalkan dengan materi Mahadata, lebih dikenal dengan Big Data Analtytics. Big data, secara umum dikenal sebagai himpunan data dalam jumlah yang sangat besar, rumit dan tak terstruktur sehingga menjadikannya sukar ditangani jika hanya mengandalkan perkakas manajemen basis data biasa atau aplikasi pemroses data tradisional belaka. Pada materi ini peserta akan dikenalkan dengan proses meneliti, mengolah data set besar (Big Data) untuk mengetahui pola tersembunyi, korelasi yang tidak diketahui, tren pasar, preferensi pelanggan dan informasi bisnis berguna lainnya, Cipto mengakhiri.

 

d®amlis

Berita Terkait