Dosen dan Pengelola Perguruan Tinggi:

———————-

Contoh Karakter SDM Berkualitas dan Bermental Anti-Koruptif

 

Pembentukan insan  akademis yang berkarakter harus menjadi agenda prioritas bagi perguruan tinggi. Karakter dimaksud bercirikan kemampuan menegakkan kebenaran, kejujuran, keadilan, kebajikan, tanggung jawab dan cinta tanah air. Karakter dengan mental anti-koruptif juga menjadi agenda sangat strategis untuk mewujudkan SDM berkualitas dan berethos kerja cerdas, yang dibangun sejak mahasiswa dan dicontohkan oleh dosen dan pengelola perguruan tinggi.

 

Amanat Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) itu dibacakan oleh Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom dalam Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Harpenas) Tahun 2019 yang berlangsung khidmat, di Kampus Limau Manis, Padang, Kamis, 2 Mei 2019.

 

Pengibaran bendera merah putih

 

Pembangunan pendidikan berkualitas merupakan salah satu target pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) untuk mendorong kesejahteraan, jelas Menristekdikti,  Prof. Mohamad Nasir. Upaya mewujudkannya adalah dengan membangun SDM yang juga berkualitas bagi penduduk berusia muda dan dewasa. Caranya dengan memberi mereka pengetahuan dan skill yang relevan, termasuk technical and vocational skills agar mereka berjiwa kewirausahaan dan mendapat pekerjaan layak.

 

Peserta upacara Pendidik/Tendik wanita pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Harpenas) Tahun 2019

 

Target 65% Anak-Anak yang Tidak Mampu Kuliah

Upacara  yang diharapkan menjadi momentum refleksi dan mengukur bagaimana pendidikan tinggi mampu menjawab tantangan dan merealisasikan peluang tersebut diikuti oleh civitas akademika PNP: pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik. Perkembangan pendidikan tinggi di Indonesia menurut Menteri terus mengalami peningkatan. Jumlah instansi pendidikan tinggi saat ini mencapai 4.741. Namun, jumlah penyelenggara tersebut tidak diimbangi dengan angka partisipasi kasar pendidikan tinggi yang masih 34,58% pada 2018.

 

Peserta upacara Pendidik/Tendik pria pada Puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Harpenas) Tahun 2019

 

Menyikapi kondisi 65% anak-anak usia kuliah tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi ini, Menteri mengajak pengelola perguruan tinggi untuk melakukan terobosan dan inovasi agar jumlah  mahasiswa di seluruh perguruan tinggi meningkat dan  mereka pun mendapatkan pendidikan yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan pembangunan dan pasar kerja. Pengembangan  mutu mahasiswa, lulusan, SDM dosen,  tenaga kependidikan, networking, publikasi, hilirisasi hasil-hasil produk riset dan inovasi itu diharapkan  didukung oleh pengelolaan universitas yang semakin baik, transparan dan akuntabel.

Di sisi lain, Menteri menilai, revolusi perangkat lunak telah mentranformasikan kegiatan ekonomi, dan sebagian pekerjaan akan digantikan oleh otomatisasi. Dalam revolusi pendidikan tinggi, berbagai jenis online education, MOOCs (massive open online courses), hingga cyberuniversity dikembangkan oleh universitas-universitas ternama dunia,  termasuk beberapa kampus di Indonesia dengan berbagai mata kuliah baru seperti Big Data, Data Analytics, Entrepreneurship. Tujuannya untuk membekali lulusan dengan pengetahuan dan kemampuan menghadapi tantangan dunia kerja masa depan.

 

Group Paduan Suara Mahasiswa PNP

 

Sehubungan dengan itu, perguruan tinggi Indonesia dituntut untuk ikut berevolusi dan melakukan upaya transformasi digital dalam penyelenggaraan kegiatan tridharma perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga diharapkan berkontribusi dalam mensolusikan masalah sosial ekonomi bangsa ini, tekannya dalam Harpenas yang bertema “SDM Kompetitif, Inovatif, dan Berkarakter” itu.

Untuk meningkatkan daya saing, perguruan tinggi didorong untuk meningkatkan akreditasi menjadi unggul (A) dengan meningkatkan jumlah dan mutu penelitian,  publikasi, kerjasama penelitian, serta prestasi mahasiswa ke tingkat internasional. Semua itu dimaksudkan untuk memacu perguruan tinggi tersebut masuk ke jajaran universitas terbaik dunia.  Sehubungan dengan itu, program studi harus dikembangkan sesuai kebutuhan pasar,  terakreditasi unggul (A), selanjutnya meraih akreditasi internasional. Hasil  inovasi dunia kampus pun diharapkan kian banyak diterima oleh industri, jelasnya.

 

Peserta upacara dari peserta didik Politeknik Negeri Padang

 

Di samping memotivasi belajar sepanjang hayat (long-life learning), Menteri juga mengajak para dosen untuk sama-sama wujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur melalui pendidikan tinggi yang berkualitas dan berorientasi pada pencetakan SDM yang kompetitif, inovatif, dan berkarakter. Strategi untuk meningkatkan mutu pendidikan tinggi menurutnya adalah dengan mensinergikan dharma pendidikan-penelitian-pengabdian pada masyarakat yang didukung oleh efektivitas pentahelix ‘kerjasama’ antara universitas, pemerintah, dan swasta/industri, serta masyarakat dan media. Khusus untuk itu, menurut Yondri, PNP telah menjalin kerjasama dengan 11 Nagari yang ada di Sumatera Barat.

 

Penerima Satyalancana Karya Satya 78 Orang

Dalam upacara Harpenas tersebut, Direktur PNP juga menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 78 orang karyawan PNP. Satyalancana Karya Satya adalah sebuah tanda penghargaan yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah berbakti selama 10 atau 20 atau 30 tahun lebih secara berkesinambungan dengan menunjukkan kecakapan, kedisiplinan, kesetian dan pengabdian sehingga dapat dijadikan teladan bagi setiap pegawai lainnya.

 

Perwakilan peserta penerima penghargaan Satyalancana Karya Satya

 

Penyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya melalui perwakilan peserta

 

d®amlis

Foto : Teddy W

Berita Terkait