PNP Desain Sendiri Ujian Masuk Berbasis Komputer Untuk Kelas Kerjasama PLN TA 2019/2020

________

SEKITAR 1600 ORANG PELAMAR SIAP TARUNG PEREBUTKAN KELAS LANGSUNG KERJA

Padang, PNP News. Tim Khusus Politeknik Negeri Padang (PNP) mendesain sendiri Program Ujian Masuk Berbasis Komputer (UMBK) untuk Kelas Kerjasama PLN-PNP Tahun Akademik 2019/2020. Selain program, soal ujiannya juga dirancang sesuai dengan kaidah akademik untuk memprediksi keberhasilan calon mahasiswa kelas terfavorit dengan jaminan langsung kerja di PT PLN Persero ini. Seperti halnya Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPTN) 2019, rekrutmen juga memberlakukan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).

 

Direktur PNP, Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom., dalam Coaching Pengawas UMBK  18 April 2019 menyatakan, tujuan membuat program sendiri itu adalah untuk  menyesuaikan diri dengan tuntutan Revolusi Industri 4.0. yang berbasis digital. Seiring dengan perkembangan teknologi, ujian cetak dengan kertas akan digantikan dengan sistem digital berbasis komputer,  yang dinilai lebih efisien dari segi biaya, waktu, pemakaian kertas, dan energi peserta uji yang biasanya lebih terkuras untuk membikin bulatan sempurna di lembar jawaban dengan pensil 2B.

“Jika PNP memiliki infrastruktur yang memadai, kenapa UMBK atau UTBK tidak kita terapkan? Siswa SMP atau SMA saja sudah menjalani ujian nasional yang berbasis komputer, bahkan waktu kerjasama dengan Pemerintahan Kota Padangpanjang untuk Kelas Kerjasama Bidang Teknik Sipil dan Manajemen Informatika beberapa waktu lalu, Pemerintah setempat juga menawarkan sistem rekrutmen yang berbasis komputer.

Selain itu, program UTBK diharapkan juga menjadi cikal bakal program ujian semester yang berbasis komputer”, terangnya. “Pengawasan dengan sistem komputerisasi dinilai lebih terukur. Baru kali ini PNP bikin sendiri, tak beli program dari luar, tapi didesain dan diciptakan sendiri oleh Tim Khusus PNP yang dipimpin oleh Ir. Hanriyawan Adnan Mooduto, M.Kom. Karena sistem ini masih baru, kami minta masukan-masukan yang positif”, imbuhnya.

Khusus untuk Kelas Kerjasama PLN, PNP menyediakan 400 unit komputer yang terkoneksi ke jaringan (dilan), termasuk 4 labor yang dipakai untuk membantu kelancaran UTBK-SBMPTN Universitas Andalas. Ujian Kelas Kerjasama PLN yang diikuti oleh sekitar 1600 orang peserta itu akan dibagi dalam lima (5) sesi, satu sesi diikuti oleh 400 orang peserta.

“Sistem baru ini mungkin tidak menguntungkan secara finansial bagi civitas akademika, tapi secara institusi sudah banyak perguruan tinggi yang memberlakukan UTBK dan tergabung dalam lembaga tes masuk perguruan tinggi (LTMPT).  Tahun 2020 bisa jadi ujian masuk PNP melalui UTBK. Mestinya PNP sudah tergabung dalam perguruan tinggi yang menerapkan UTBK yang dicanangkan di Semarang, namun database PNP belum tergabung ke sana”, terangnya.

 

PNP Nomor 5 Tertinggi di Luar Pulau Jawa

Lebih jauh Yondri melaporkan, saat ini peserta yang diterima PNP melalui jalur PMDK  sudah mencapai 12.000 orang dan otomatis menempati  nomor 5 tertinggi di luar Pulau Jawa secara nasional. Selain itu, penerimaan mahasiswa bidikmisinya sudah mencapai 6.000-an orang. Meskipun demikian, lembaga pendidikan vokasi yang gencar menjalin kerjasama dalam dan luar negeri ini belum bisa menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada 2020. UKT PNP termasuk terendah, cuma Rp. 2.700.000 untuk program D-3 dan Rp. 3.000.000 untuk D-4. Tidak logis jika dibandingkan dengan uang les anak. Namun perubahan UKT tetap harus melalui uji publik dulu, jelasnya.

Peningkatan penerimaan mahasiswa melalui jalur PMDK dan Bidikmisi itu diharapkan mampu menghapus asumsi masyarakat bahwa PNP eksis di bawah bayang-bayang induknya, Universitas Andalas, yang melahirkannya atau sering dikaburkan keberadaannya dengan institusi bernama mirip: UNP! PNP harus berjuang mendapatkan akreditasi A agar setara dengan kedua lembaga itu, tegasnya.

Selain dengan Program Studi D-3 Teknik Listrik, MoU PNP-PT PLN Persero untuk 2020-2021 di Makasar ini diharapkan juga berlanjut  dan ditingkatkan  untuk Jurusan Akuntansi, Administrasi Niaga, dan Teknik Mesin untuk level D-4.  Dalam waktu dekat, PNP juga menyiapkan  penerimaan mahasiswa Kelas Kerjasama Trakindo, Program Studi Teknik Alat Berat, Jurusan Teknik Mesin. Untuk itu PNP perlu menyiapkan brosur dan flyer ‘lembaran untuk promosi dan  sosialisasinya’. Meskipun demikian, Yondri menilai cara paling efektif dan efisien dalam promosi dan sosialisasi di era digital ini adalah melibatkan  287 orang dosen dan 150 orang  karyawan untuk memposting informasi penerimaan mahasiswa di akun media sosial masing-masing. “Mari kita membesarkan lembaga kita secara bersama-sama”, imbaunya.

 

 

Teknis UMBK Kelas Kerjasama PLN

 

Koordinator Tim Khusus UMBK merangkap Koordinator Seksi Evaluasi, Ir. Hanriyawan Adnan Mooduto, M.Kom.,  mengungkapkan,  jumlah pelamar tahun ini 1652 orang, melewati tahun lalu yang tercatat 1.598 orang. Sehubungan dengan itu, ujian akan terbagi dalam 5 sesi, mulai Sabtu hingga Senin. Ujian pada hari  Sabtu dan Minggu, masing-masing diselenggarakan 2 sesi (pagi dan siang) dan pada hari Senin 1 sesi pagi saja.

 

 

Koordinator Tim Khusus UMBK merangkap Koordinator Seksi Evaluasi, Ir. Hanriyawan Adnan Mooduto, M.Kom.

 

Menurut Mooduto, dalam proses UMBK ada 2 jenis soal: soal latihan dan soal ujian potensi akademik yang jumlahnya mencapai 100 soal dengan durasi waktu 120 menit. Soal latihan ditampilkan pada pukul 08.20-08.25 WIB, sedangkan soal tes potensi akademik ditampilkan sesudahnya, 08.30-10.30 WIB. Soal latihan hanya ditayangkan pada jamnya saja, dan pada 08.30 WIB, sirene berbunyi, otomatis soal latihan di layar berganti menjadi soal potensi akademik. Pada saat Tes Potensi Akademik berakhir pada waktunya, peserta tidak bisa lagi mengerjakan soal berikutnya atau merevisi jawaban yang terdahulu.

Mooduto tidak menampik kelemahan sistem ini, tapi kelemahan serius tidaklah berupa koneksi internet, jumlah komputer yang terbatas, atau komputer yang hang,  tapi lebih karena listrik yang mati dan beralih ke genzet. Kalaupun itu terjadi proses kerja atau jawaban peserta  ujian sebelumnya tetap tersimpan dalam program, tidak bakalan hilang, tegasnya meyakinkan.

Pada saat mahasiswa masuk ruang ujian, mereka disuruh mengisi daftar absen dan login dengan username dan password, sesuai dengan kartu ujian, dibantu tenaga IT. Pukul 08.20 WIB sirene berbunyi, pertanda ujian bisa dimulai. Pengawas akan menekan tombol Function 5 (F-5) pada komputer untuk menampilkan daftar soal UMBK. Selanjutnya pengawas akan membiarkan peserta ujian bekerja sendiri. Pada saat waktu ujian habis, soal menghilang di layar dan tidak bisa diakses. Layar monitor akan memberitahukan: jumlah soal yang dikerjakan, soal yang cuma dibuka, atau soal yang belum sempat dibuka sama sekali oleh peserta ujian. Selain informasi waktu pengerjaan, juga ditampilkan menu untuk merevisi jawaban jika waktu masih tersedia.

Program ini juga dilengkapi dengan sistem pengawas ganda, baik dari pengawas di ruang ujian, maupun di Data Center, Puslabkom. Dengan demikian kecil kemungkinan praktik joki bisa diterapkan peserta. Kalaupun ada peserta yang kedapatan melakukan kecurangan, Pengawas tidak akan memberitahu peserta, mereka cukup melaporkan kecurangan dalam berita acara, nanti ujian peserta yang bersangkutan akan dibatalkan, saat pemeriksaan jawaban. Hal itu diaminkan Koordinator Seksi Pengawas, Dr. Afrizal Yuhanef, ST., M.Kom.

“Meskipun demikian, untuk menghindari kecurangan, pengawas  betul-betul akan memperhatikan kecocokan data nomor peserta di album dengan tempat dan monitor, seperti gambar berikut!”

 

 

Paduan aplikasi bagi pengawas

 

Peserta ujian kelas terfavorit ini tercatat sebagai warga negara Republik Indonesia, dengan tahun kelahiran 1999 atau sesudahnya, dan lulusan SMK Kelistrikan/ SMK Jurusan yang relevan/SMA/MA Jurusan IPA. Meski sifat ujiannya berbeda dibanding tahun lalu, Mooduto memastikan peserta tidak bakal mengalami kesulitan yang berarti, karena peserta ujian SLTA sudah terbiasa menjalani ujian online. Hasil Ujian Tes Akademik akan diumumkan pada 29 April 2019. Bagi yang lulus tes tersebut selanjutnya mengikuti Tes Psikologi dan wawancara, demikian Afrizal.

d®amlis

Berita Terkait