Catatan yang tersisa dari Leadership Award 2021.

 

PNP News. Terpilihnya Rikky Vitria, sebagai Jawara Leadership Award 2021 (The 1st Winner of 2021 Leadership Award Competition) membuat sebagian besar warga kampus oranye lega dan seolah pilihan tersebut memang sudah bisa diduga, namun terpilihnya Etrizal sebagai Runner Up 3 (The 3rd Winner of 2021 Communicative Employee of the Year) terkesan luar biasa!

 

Rikky, Sang Jawara mengaku sedikit jengah karena keterpilihannya itu dikaitkan-kaitkan dengan kedekatannya dengan orang nomor 1 di Kampus Oranye itu padahal ia mengaku tak sekalipun dikontak Direktur atau pejabat teras lainnya untuk dinobatkan sebagai jawara. Meskipun penasaran, alumnus S-2 Electrical, Electronic and Systems Engineering, Universiti Kebangsaan Malaysia yang banyak disukai semua lapisan ini merasa haru dan tersanjung plus merasa lucu.

 

 

Dalam sambutannya saat penganugerahan, Ketua Jurusan Teknik Elektro yang dulunya bercita-cita jadi TNI ini mengucap syukur kepada Tuhan dan Nabi Muhammad SAW. Pria chubby ini juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pimpinan PNP. Ucapan terimakasih juga ditujukannya kepada UPT Humas yang sudah menggelar acara Leadership Award ini. Ucapan terimakasih spesial ditujukan penyuka travelling ini pada istrinya yang kebetulan hadir pada hari itu. “Terimakasih untuk istriku tercinta dan keluarga kita yang selalu memberi dukungan dalam setiap aktifitas.

 

 

Apresiasi ini merupakan penghargaan yang luar biasa yang akan menjadi motivasi bagi kami untuk berbuat dan bekerja lebih baik lagi. Semoga acara Leadership Award ini menjadi motivasi bagi kita semua untuk memberikan yang terbaik bagi Politeknik Negeri Padang!” ungkap kelahiran Padangpanjang, 19 Oktober 1976 ini profesional.

Benarkah Rickky dipilih dan didukung oleh Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri? Dalam jumpa pers di bilangan Raden Saleh, Donna menjelaskan dewan juri terdiri dari 10 orang yang disebutnya “Top Ten”. Jika istilah itu diterjemahkan sebagai 10 orang pejabat, maka muncullah dugaan dewan juri tersebut 10 orang pejabat yang berkantor di Gedung Direktorat Politeknik Negeri Padang. “Direktur minta untuk tidak dijadikan salah seorang juri untuk menghargai etika dan menghindari bias nilai”, demikian Dra. Fitri Adona, M.Si., Ketua Panitia Penyelenggara seolah menjawab keraguan yang berkembang.

 

 

Namun dugaan itu juga kembali mentah, saat Wakil Direktur 2, Anton, S.T., M.T. menyatakan penilaian antara dirinya dengan Humas bisa saja berbeda dalam sambutannya pada acara tersebut. Jika begitu, apakah Humas juga termasuk ke dalam 10 orang juri tersebut?

“Saya benar-benar tidak tahu, siapa juri dan siapa pemenang Leadership Award”, hal itu diungkapkan Sekretaris Humas, Naswiradianto saat dibombardir dengan pertanyaan sepanjang jalan Padang-Bukittinggi, saat dinas luar.

 

 

Namun suatu hal yang jelas, metode pemilihan tersebut berdasarkan prinsip investigasi selama 1 semester bahkan mungkin nyaris 2 semester karena sebelum revisi anggaran pertama, kegiatan anugerah tersebut sudah diajukan Humas kepada pimpinan.

 

Pemilik Tangan Sedingin Batu Es

Nyaris semua yang hadir dalam penganugerahan tersebut merasakan jabatan tangannya yang sedingin batu es. Hanya itu yang menjadi pertanda lulusan SLTA ini sedikit grogi dan seakan kurang percaya terhadap takdir yang dihadapinya siang itu.

Awalnya, pria ini menepis kesan grogi dengan merapikan rambutnya yang acak-acakan saat memasuki Pangeran Beach Hotel setelah setengah jam ditutup helm. Tangan kirinya mengibaskan lipatan, tepatnya gulungan jas agar terkesan rapi dipakai.

Senyum dengan giginya yang putih merekah, tampak ia senang luar biasa saat itu. Pria penyuka main bola ini sepertinya menghadapi hidup ini sebagai permainan yang harus dinikmati, tak perlu tegang atau sakit hati. Setelah menemui panitia pengundang, dia merasa lebih PD

 

Desas-desus berkembang pria jangkung dengan tampilan ceria itu berperan penting di balik pencapaian Akreditasi A oleh Jurusan Teknik Sipil, meskipun dirinya cuma seorang office boy (OB). Ha! Benarkah?

 

 

Jawaban yang agak fantastis diberikan oleh Mantan Koordinator Program Studi Manajemen dan Rekayasa Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Monika Natalia, S.T., M.T. yang dikontak PNP News beberapa hari setelah penganugerahan.

“Etrizal berdedikasi tinggi untuk semua pekerjaan yang diberikan kepadanya, bukan hanya kerja OB (Office Boy), kerja administrasi nyaris 1000% dia mampu. Mungkin seandainya disuruh jadi teknisi/ Pranata Laboratorium Pendidikan (PLP), praktik bengkel dia juga bisa, krn sering memperhatikan praktek kerja mahasiswa. Ia juga sering membantu/ berkomentar sambil lalu terhadap kerja praktik mahasiswa”.

Sosok potensial dan komunikatif luar biasa dengan semua lapisan, setidaknya di Jurusan Teknik Sipil itu sementara kariernya stagnan di Office Boy. Mungkin kalau dia bekerja di swasta, dia sudah naik jabatan karena kinerjanya sangat bagus. Bukan level Office Boy”, jelas Monik.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

 

d®amlis

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait