Minat Menulis Pustakawan Masih Rendah; Ibarat Tikus Mati di Lumbung Padi

Minat Menulis Pustakawan Masih Rendah; Ibarat Tikus Mati di Lumbung Padi

 

PNP News. Pustakawan tanpa menulis ibarat kopi tanpa gula; ibarat tikus mati di lumbung padi, padahal pustakawan milenial adalah pemilik/ penguasa sumber informasi, tutor informasi, konsultan informasi, dan hacker informasi.

 

Hal itu diungkapkan Andi Saputra, S.Kom., M.Kom. dalam Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Pustakawan di ruang Perpustakaan Politeknik Negeri Padang, Kamis, 18 November 2021.

Sebelumnya, menurut Ketua Panitia Penyelenggara Nurmawilis, acara itu diselenggarakan dalam rangka meningkatkan kompetensi karya tulis pustakawan, Politeknik Negeri Padang menggelar Workshop Penulisan Karya Ilmiah Bagi Pustakawan di ruang Perpustakaan Politeknik Negeri Padang, Kamis, 18 November 2021.

 

 

Tempat belajar menulis paling mudah bagi pustakawan adalah perpustakaan.

Sarananya adalah website perpustakaan, buku ontologi, proaiding, dan artikel jurnal.

 

 

Kolaborasi merupakan kunci kesuksesan pustakawan. Dengan kolaborasi tersebut pustakawan dapat join dengan komunitas menulis pustakawan, saling mendukung atau memotivasi, workshop kepenulisan, belajar menulis opini, tulisan anggota menjadi prioritas penerbitan, dan pembinaan berkelanjutan.

Konperensi pustawan sangat banyak. Konperensi itu butuh artikel dengan seleksi yang tidak terlalu ketat, panitia membutuhkan, peserta call paper dengan biaya registrasi lebih mahal, tempat belajar menulis ilmiah, dan tempat silaturrahim dan berkenalan dengan pustawan hebat, jelasnya.

 

 

Imej publikasi jurnal di tengah pustawan adalah: membuat artikel jurnal itu susah, menerbitkan artikel jurnal harus membayar, sulit mendapatkan referensi, dan tak ada biaya penelitian/ penyelidikan untuk pustakawan.

Faktanya, banyak jurnal tidak berbayar (di Indonesia 100% gratis, dan memiliki akses terbuka. Bagi pustakawan mencari referensi itu mudah, dan penelitian kepustakaan tidak butuh biaya, jelasnya.

Kemudahan riset kepustakaan adalah hemat biaya, sumber referensi melimpah, tidak mencari responden tapi didatangi responden, dan publikasinya mudah.

Mudahnya publikasi tersebut dikarenakan seminar tentang perpustakaan sangat banyak (prosiding), jurnal perpustakaan banyak tapi kekurangan artikel ( journal).

Tema penelitian perpustakaan berputar  sekitar user perception, perilaku pengguna, evaluasi program, user oriented, efektifitas dan efisiensi program, dan servis kualitas.

Adapun bidang kajian ilmu perpustakaan mencakup: communicate ion science, information system’, library science, information technology,  dan psychology.

Kunci sukses riset pustakawan adalah: menguasai keterampilan literasi informasi yang mencakup sumber referensi, manajemen referensi, dan manajemen publikasi. Di samping itu dia juga harus menguasai basis data, dan menguasai aplikasi pengolah data (riset kuantitatif).

 

 

Andi Saputra, S.Kom., M.Kom. dilahirkan di Saning Bakar, 21 Januari 1977. Jabatan Pustakawan Madya pada 1 Januari 2019.

Pustakawan Berprestasi Tingkat Sumbar (2020) ini menjabat Ketua Wilayah Sumbar Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi, Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Sumbar, dan Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI).

Di samping Andi Saputra, Panitia Penyelenggara juga menghadirkan Zulfitri, S. Ag., A.Ma., M.A., Kepala Perpustakaan UIN Imam Bonjol Padang yang juga peraih piagam penghargaan Pustakawan Berprestasi Terbaik 1 dari Gubernur Sumbar pada 2020.

 

 

Acara tersebut dihadiri oleh pustakawan dari Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, Universitas Islam Negeri Padang Imam Bonjol Padang, Universitas Bung Hatta,  Universitas Muhammadiyah Sumbar, Universitas Eka Sakti, Universitas Taman Siswa, Universitas Putra Indonesia YPTK Padang, Universitas Baiturrahmah, Universitas Azkia Padang, Universitas Perintis Indonesia, Universitas Mahaputra Muhammad Yamin, Institut Seni  Indonesia Padangpanjang, Institut Teknologi Padang, Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Politeknik ATI Padang, IPDN Bukittinggi, Institut Agama Islam Negeri Bukittinggi, Institut Agama Islam Negeri Batusangkar, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, dan Perpustakaan Daerah Sumbar.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

d®amlis