Pakar PNP Ciptakan 2 Sistem Spada Untuk Kuliah Lintas Jurusan dan Lintas Perguruan Tinggi

 

PNP News. Saat ini Politeknik Negeri Padang memiliki 2 versi Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (Spada). Namun tidak seperti perguruan tinggi lainnya, nama Spada tetap digunakan sehingga terkesan sebagai program Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang di- launching pada 2017.

Hal itu diungkapkan Direktur Politeknik Negeri Padang Surfa Yondri dalam “Pelatihan Pembuatan Konten Mata Kuliah Daring dengan Pemanfaatan Aktifitas Spada PNP” di Hotel Truntum, bekas Hotel Inna Muara, Sabtu, 8 Januari 2021.

 

 

Menurut Direktur Surfa Yondri, sistem ini memungkinkan peningkatan pemerataan akses terhadap pembelajaran yang bermutu di Politeknik Negeri Padang. Dengan sistem pembelajaran daringnya, Spada memberikan peluang bagi mahasiswa dari jurusan tertentu untuk mengikuti mata kuliah bermutu tertentu dari jurusan lain dan hasil belajarnya dapat diakui sama di Politeknik Negeri Padang. Embrio untuk itu sudah ada karena saat ini, mata kuliah “Kewirausahaan” di Jurusan Teknik Sipil diajar oleh dosen dari Jurusan Administrasi Niaga.

Ke depan, hal tersebut bisa lebih ditingkatkan, mahasiswa dari politeknik lain bisa mengikuti mata kuliah tertentu yang ditawarkan oleh jurusan tertentu yang ada di Politeknik Negeri Padang. Hasil belajarnya diakui oleh perguruan tinggi dimana mahasiswa tersebut terdaftar. Dosen Polban misalnya bisa mengajar mahasiswa Politeknik Negeri Sambas dan Politeknik Negeri Ambon.

Sehubungan dengan itu, dosen Politeknik Negeri Padang diimbau untuk mengubah mindset dari mengajar 1 lokal dengan 28 orang mahasiswa menjadi mengajar mahasiswa 1 kampus, bahkan jika perlu secara nasional, demikian Direktur Surfa Yondri.

 

 

Spada di Politeknik Negeri Padang dikembangkan oleh pakar komputer H.A. Mooduto dan yang lebih awal dikembangkan oleh Jurusan Akuntansi yang memang mendapatkan hibah untuk mengembangkan sistem tersebut sebelum Covid-19. Akuntansi mendapatkan hibah tersebut saat di bawah kepemimpinan Ketua Jurusan Amy Fontanella dikarenakan Jurusan tersebut terakreditasi A.

 

 

Sistem tersebut dimaksudkan untuk menjawab beberapa tantangan pendidikan tinggi seperti kapasitas perguruan tinggi yang terbatas; keterjangkauan PT yang rendah dikarenakan sebaran yang kurang merata; masih banyaknya perguruan tinggi yang belum memiliki sumber daya pendidikan yang memadai dan berkualitas, perguruan tinggi bermutu lebih banyak masih terkonsentrasi di pulau Jawa; masih rendahnya layanan pendidikan tinggi yang setara dan bermutu; dan masih rendahnya jaminan pemenuhan kebutuhan dan permintaan pendidikan tinggi yang bermutu.

Ketua Panitia Penyelenggara Sukartini melaporkan, pelatihan tersebut diikuti oleh 31 orang peserta dengan rincian 22 orang berasal dari Politeknik Negeri Padang dan 9 orang dari Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU).

 

 

Sukartini optimis peserta pelatihan mampu mewujudkan harapan Direktur Surfa Yondri untuk menjadi agent of change bagi dosen lainnya, terutama bagi mereka yang belum bisa mengoperasikan Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (Spada).

Di samping itu, keberadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang begitu canggih memberi peluang dilakukannya pendidikan tinggi berjejaring (networked higher education) dan pembelajaran daring (online learning) serta meningkatkan tenaga trampil berpendidikan tinggi, pungkasnya.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

d®amlis

 

 

Berita Terkait