Dengan Kurikulum Trakindo Amerika, Teknik Alat Berat PNP Siap Cetak Leader & SDM Unggul

 

PNP News. Hari ini (4/6) Politeknik Negeri Padang berhasil menjaring 70 orang calon mahasiswa Prodi Teknik Alat Berat dari sekitar 200 orang yang menjalani Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Kamis, 3 Juni 2021. Finalis ini dipastikan bakal bertarung lagi memperebutkan 24 kursi Kelas Kerjasama PNP-PT Trakindo yang diseleksi langsung oleh Tim PT Trakindo yang didatangkan dari Pekanbaru dan Padang, pada 15-17 Juni 2021.

 

Kepada pers, Wakil Direktur 1, Revalin Herdianto menyatakan, para finalis tersebut akan menjalani tes wawancara dan uji keterampilan, sesuai dengan mekanisme atau SOP PT Trakindo. Selain di Politeknik Negeri Padang, PT Trakindo tercatat juga memiliki kelas Teknik Alat Berat di 7 (?) politeknik di Indonesia, seperti PNJ dan Politeknik Samarinda, imbuhnya.

Meskipun standar kompetensi yang diterapkan Politeknik Negeri Padang adalah standar alat berat dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh PT Trakindo, namun cepatnya laju pembangunan lanjutan infrastruktur di Indonesia menuntut PNP mengembangkan program studi ini dari 1 kelas (24 orang mahasiswa) menjadi 2 kelas. Tambahan 1 kelas reguler sejak 2018 masih bertahan karena memang diminati dan dibutuhkan.

Ketua Jurusan Teknik Mesin, Menhendry menyatakan, sistem ujian yang diselenggarakan sekarang ini sudah sesuai dengan standar akreditasi yang dikeluarkan oleh BAN-PT. Tambahan lagi, keberadaan dosen industri dalam perguruan tinggi dalam penilaian akreditasi, cenderung mendapatkan poin maksimal. PNP bisa meraih poin 4 dibanding perguruan tinggi lainnya yang tidak memiliki dosen dari industri, dan poinnya mungkin berkisar 2 dalam akreditasi. Men mengakui, kerjasama PNP dengan industri selama ini sangat bagus dan alat-alat di bengkel Prodi Teknik Alat Berat, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Padang terbilang terlengkap di antara politeknik yang ada di Indonesia, pungkasnya.

 

 

Tiga Dosen Industri, Mantan Kacab

“Kita menghilangkan gap antara teori dengan praktik. SDM dosen industri yang kita rekrut pun sangat kualified banget, sebagian bersertifikat. Mereka adalah mantan Kacab PT Trakindo di Kalimantan, Riau dan Palembang. “Salah seorang dari mereka, Pak Hendra memang dikondisikan untuk mengatasi masalah (problem solving) dalam permesinan. Pak Hendra ahli sekali dalam trobleshooting yang merupakan program unggulan dari Teknik Mesin. Jurusan Teknik Mesin memiliki 3 prodi: Teknik Mesin, Teknik Manufaktur, dan Teknik Alat Berat. Keluaran dari prodi ini adalah SDM yang piawai dalam perawatan mesin ( maintenance ), setingkat lebih tinggi daripada mengoperasikan mesin yang bisa ditangani oleh SDM level D-2, terangnya.

Beberapa mesin di TAB-PNP dinilai sangat bagus, Pak Hendra pengalamannya sangat bagus dalam menangani itu. Bergabungnya beliau bisa lebih meningkatkan attitude, skill dan knowledge mahasiswa dalam teori alat berat. Jadi ideal banget! jelas Menhendry.

Kebijakan yang diambil itu menurut Menhendry sesuai dengan program Dirjen Dikti (Dirjen Vokasi sekarang) yang menggabungkan program industri dengan perguruan tinggi agar benar-benar match. Prodi ini menurutnya erat sekali hubungannya dengan industri karena kurikulumnya dibikin secara bersama antara PNP dengan PT Trakindo. Targetnya nanti, dengan banyaknya bantuan mesin industri yang masuk ke Prodi TAB, dalam waktu dekat terjadi penambahan dosen dari industri karena jika ada penambahan dosen industri, mahasiswa mendapat ilmu yang sama persis dengan yang dibutuhkan di lapangan, karena mesin bantuan yang dijadikan alat praktik di kampus persis sama dengan yang digunakan di perusahaan.

“Pernikahan” (kerjasama) yang sudah 10 tahun ini diharapkan betul-betul mampu melahirkan mahasiswa yang bertalenta dari program studi yang memiliki peralatan lengkap, kurikulum yang terstandar dengan Trakindo, dan pengajar yang kompeten dan berpengalaman. Mereka sudah menjalankan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sehingga walaupun secara pendidikan mereka baru di level Diploma 3 atau sarjana tapi dengan proses RPL, mereka sudah mendapatkan SK yang dikeluarkan oleh Kementerian, sehingga mereka layak disetarakan dengan dosen yang berkualifikasi S-2 dan ber-NIK, terang Wakil Direktur 1 PNP ini.

 

Mesin Simulator, Ikonnya TAB-PNP

Satu-satunya politeknik di Indonesia yang memililki mesin simulator adalah Politeknik Negeri Padang. Alat itu persis sama dengan yang ada di lapangan atau di perusahaan PT Trakindo. Sebelum praktik di lapangan, mahasiswa sudah dikenal-ajarkan dengan alat ini. Karena alatnya bekas pakai di PT Trakindo, mahasiswa tidak sungkan-sungkan untuk mengutak-atiknya. Jika langsung memegang alat tersebut saat praktik perusahaan, dipastikan mahasiswa banyak yang sungkan, grogi, dan takut menanggung risiko. Ketua Jurusan ini menilai, Peralatan tersebut adalah ikon PNP. Jika PNP ada tamu sering dibawa ke lokasi dan dijadikan pojok selfie. PNP selain memiliki simulator, excavator dan buldozer, juga memiliki 20 komponen alat berat bekas pakai bermerk Caterpillar California dan modul pembelajaran dan peralatan praktik yang diserahkan PT Trakindo pada April 2021. Jadi alat-alat bengkel di Prodi Teknik Alat Berat Politeknik Negeri Padang terbilang terlengkap di antara politeknik yang ada di Indonesia.

 

 

Kurikulum Berkiblat ke Amerika

Menurut Wakil Direktur 1, Revalin Herdianto, PT Trakindo juga selalu meng- update kurikulum. Februari-Maret 2021, PNP baru menerima 1 set modul pembelajaran yang juga baru dikirimkan ke PT Trakindo dari Amerika. Jadi jika kurikulum di Amerika berubah, kurikulum di PNP juga segera update. Itu berkat kerjasama Politeknik Negeri Padang-Trakindo. Jika mahasiswa tamat, keterampilan mereka diharapkan betul-betul sama dengan yang diinginkan oleh standar PT Trakindo, Amerika.

 

 

Proposal Siswa SMK Bertalenta

Menurut Revalin, tahun lalu PNP mendapat kiriman 12 orang alumni SMK pilihan Trakindo yang berasal dari SMK se-Indonesia. Menurut Revalin, tahun lalu PNP mendapat kiriman 28 orang pilihan Trakindo yang berasal dari SMK se-Indonesia. Mereka berasal dari SMK Dumai, SMK 2 Lubuk Pakam, Sumut, dan SMK Singosari, Malang, Jawa Timur. PNP dipercaya oleh PT Trakindo untuk mendidik mereka. Mereka diberi beasiswa penuh, tidak hanya sebesar Uang Kuliah Tunggal (UKT) tapi juga biaya hidup. “Itu bukti kepercayaan Trakindo kepada PNP. Artinya juga, yang diseleksi oleh Trakindo betul-betul anak-anak yang berbakat dan siswa bertalenta! Tahun depan PNP bermaksud mengajukan proposal yang sama agar program tersebut dilanjutkan”, karena selama pandemi Covid-19, program tersebut tidak jalan, imbuh Revalin.

 

 

Jadi Leader, Tidak Sekedar Isi Formasi Lowong

Jadi, dengan kombinasi mahasiswa yang bertalenta, peralatan yang lengkap dengan kurikulum yang update, dosen yang kompeten dan berpengalaman, diharapkan PNP bisa menghasilkan lulusan yang betul-betul mampu menjadi leader di dunia kerja, bukan hanya bisa mengisi lowongan yang ada di dunia kerja, tapi menjadi leader. Kita juga harapkan mereka akan menjadi orang-orang yang unggul di bidang masing-masing, tekan Wadir 1 serius.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

 

d®amlis

Fotografer: Naswiradianto

Berita Terkait