Profesor Vokasi Diharap Lahirkan SDM Kompeten & Tembus Pasar Dunia dengan Produk Riset Terapan;

 _______

PNP-SMK Swasta Riau Susun Program Center of Excellent

PNP News. Riset vokasi atau riset terapan tak hanya berhenti pada paper atau publikasi saja tapi sampai pada penerapan dan hilirisasi produk ke pasar atau masyarakat. Riset yang hanya berhenti pada paper atau publikasi kurang bisa diterapkan dan kurang kemanfaatannya.

Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Diksi Kemendikbud), Wikan Sakarinto, pada Rapat Senat Terbuka Politeknik Negeri Padang (PNP) dalam rangka Pengukuhan Guru Besar Prof. Dr. Dra. Yuli Yetri, M.Si., Senin, 12 April 2021.

Dikatakan,  lahirnya profesor terapan di tengah grafik SMK dan perguruan vokasi yang mulai mendapat tempat di hati masyarakat potensial membuka ruang besar bagi kemajuan SDM dan produk karya anak bangsa.

Sejalan dengan itu, capaian riset terapan dari guru besar vokasi mampu  menghasilkan produk Indonesia yang mendunia.

“Profesor terapan akan lebih menghasilkan riset terapan dan  pembelajaran yang lebih menjamin kompetensi, tidak terfokus pada hardskill saja tetapi juga softskill.

Kreasi mereka juga diharapkan sampai menghilirkan produk riset ke pasar dunia,” imbuhnya.

Minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi menurut Dirjen Vokasi cukup tinggi. Hal tersebut terungkap dari riset bertajuk “Survey Ketertarikan Masyarakat terhadap Pendidikan Vokasi” yang digagas Kemendikbud kerjabareng dengan MarkPlus, Inc.

Hasil survey menunjukkan, 82,05 % responden tertarik melanjutkan pendidikan ke SMK dan 78,6 % responden tertarik melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi vokasi. Faktor ketertarikan terbesar terhadap SMK dipengaruhi oleh prospek kerja yang dinilai bagus (57,8 %) dan pilihan jurusan yang banyak (51,95%).

Dengan dikukuhkannya Yuli Yetri sebagai Guru Besar Perdana Sumatera dari PNP di Bidang Ilmu Kimia Material, diharapkan mampu memotivasi dosen di lembaga pendidikan vokasi lainnya untuk ikut terpacu mencapai gelar profesor, terutama untuk bidang-bidang unggulan lainnya, imbau Dirjen.

Pengukuhan Profesor Moment Strategis Pencapaian Visi

Dalam laporannya, Direktur PNP mengakui, Pengukuhan Guru Besar Pertama ini adalah salah satu moment strategis dalam pencapaian visi Politeknik Negeri Padang: “Pada tahun 2025 menjadi institusi pendidikan vokasional terbaik di Asia Tenggara, bermartabat, dan berwawasan internasional.”

Kepada Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi Ansharullah, S.P. gelar Datuak Marajo dan Dirjen Pendidikan Vokasi, Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri melaporkan, saat ini PNP memiliki 23 Program Studi pada jenjang D-3, D-4 dan Magister Terapan dengan jumlah mahasiswa 4.765 orang, staf pengajar 299 orang, dan tenaga kependidikan 300 orang. Dari 299 staf pengajar, 31 berpendidikan S-3 , 29 orang sedang mengikuti S-3 dan 239 orang berpendidikan Magister.

Direktur berharap, pengukuhan guru besar tersebut dapat memotivasi staf pengajar yang berpendidkan S-3 meningkatkan prestasi menuju Guru Besar dan bagi yang masih Magister segera melanjutkan ke S-3.

“Pimpinan Politeknik Negeri Padang sangat berkomitmen untuk mendorong peningkatan kompetensi staf pengajar, baik melalui pendidikan bergelar maupun pelatihan/sertifikasi kompetensi, sesuai bidang keahlian. Hal ini dibuktikan dengan penyediaan anggaran bantuan pendidikan bagi dosen yang melanjutkan pendidikan, insentif untuk mengikuti konferensi nasional maupun internasional, dan insentif untuk publikasi jurnal terakreditasi”, tegasnya .

Dosen yang berpendidikan S3 dan berkontribusi di masyarakat menurut Direktur Surfa Yondri merupakan salah satu Indikator kinerja Utama Perguruan Tinggi yang ditetapkan Kemdikbud. Dengan Tenaga Pengajar yang kompeten pada bidangnya kita berharap keberadaan Politeknik Negeri Padang dapat lebih dirasakan oleh masyarakat dan industri karena pola pendidikan vokasional yang dijalankan berdasarkan masukan industri telah mampu menghasilkan tenaga kerja terampil dan berdaya saing.

Lebih lanjut dikatakan, PNP telah menjalin kerjasama dengan beberapa industri dalam bentuk keterlibatan langsung industri dalam pendidikan, magang mahasiswa dan dosen maupun dalam rekrutmen lulusan, seperti kerjasama dengan PT. Trakindo, PT. PLN, PT Kurnia Abadi Padang, PT Vortex, PT. Alif Teknikal Jaya dan beberapa perusahaan nasional lainnya. Kerjasama pendidikan juga dilakukan PNP dengan Pemerintah Daerah dalam hal peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut. Selama 2012-2020, Politeknik Negeri Padang telah ditugaskan untuk membina Rintisan Akademi Komunitas Negeri pada Kabupaten Tanah Datar, Solok Selatan, Dharmasraya, Pelalawan dan Pesisir Selatan.

Pada 2021 program ini dilanjutkan menjadi Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Politeknik Negeri Padang di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Pelalawan Riau.

Mulai tahun ini Politeknik Negeri Padang memiliki kampus di Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pelalawan dan sesuai permintaan Bupati Mentawai, PNP juga akan membuka kampus di Kabupaten Mentawai. Di samping itu PNP juga bekerjasama dengan Pemerintah Kota Pariaman, Kota Padang Panjang dan Kabupaten Padang Pariaman yang memberikan beasiswa kepada masyarakatnya untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Padang.

“Pengembangan kampus ini perlu kita lakukan mengingat peminat masuk Politeknik Negeri Padang terus meningkat setiap tahun, yakni sekitar 30.000, sementara daya tampung hanya 1.500 orang. Untuk itu Direktur minta dukungan Gubernur dalam pengembangan PNP ke depan, ungkapnya.

Salah satu keterbatasan dalam pengembangan PNP adalah keterbatasan lahan. Lahan seluas 6,8 ha yang ditempati PNP saat ini sudah sangat padat. Sehubungan dengan itu, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman menghibahkan tanah 22.770 M2 di Nagari kapalo Hilalang, Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam Padang Pariaman untuk pengembangan kampus.

Atas nama Pimpinan dan Civitas Akademika, Direktur PNP mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Bupati Padang Pariaman, DPRD Kabupaten Padang Pariaman, Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Padang Pariaman, teristimewa Drs. H. Ali Mukhni, MM atas hibah tanah yang ditandai dengan penyerahan sertifikat pada hari tersebut.

Di sela acara pengukuhan tersebut juga dilaksanakan penandatangan MoU dan MoA antara PNP dengan Politeknik Negeri Bengkalis dalam pengembangan kegiatan Tridharma pendidikan. Sekaitan dengan ini, Direktur PNP melaporkan, pada 8 April 2021 sebanyak 30 SMK Swasta di Provinsi Riau telah melamar Politeknik Negeri Padang sebagai Mitra dalam pengembangan SMK, dan PNP sedang menyusun program kerjasama tersebut, salah satu bentuknya adalah penguatan SMK sebagai Pusat Keunggulan (Center of Excellent).

d®amlis

Fotografer: Naswiradianto/ Teuku Mohd. Alamsyah

Berita Terkait