Wisuda ke-59 PNP: Antara Pilihan Kembali ke Jepang & Guru Besar Pertama Politeknik Sumatera

Wisuda ke-59 PNP: Antara Pilihan Kembali ke Jepang & Guru Besar Pertama Politeknik Sumatera

PNP News. Trio Muhammad Fadli, Reidhika Egy Pradana, dan Ronald L. Pigome yang pernah magang setahun di Perusahaan Irukon Kogyo, Japan, usai wisuda, Sabtu, 13 Maret 2021, ditawarkan kembali bekerja di Jepang berkat sikap, perilaku, dan skill yang mereka miliki.

 

Dalam sambutan resminya pada Wisuda ke-59 Politeknik Negeri Padang, Direktur Surfa Yondri menyatakan, sebelumnya mereka mengikuti Program kerjasama kolaborasi industri dan perguruan tinggi Internship di Perusahaan Irukon Kogyo yang difasilitasi oleh International Person Exchange Support Accociation (IPESA) Tokyo Japan.

 

 

Di hadapan sekitar 60  orang wisudawan tersebut,  Direktur berharap, hal ini bisa menjadi motivasi bagi mahasiswa Politeknik Negeri Padang lainnya.

Politeknik Negeri Padang sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi menjalin kerjasama kolaborasi industri dengan perusahaan konstruksi Jepang Irukon Kogyou, sejak Februari 2019. Kerjasama itu dalam bentuk kegiatan belajar praktik, memahami struktur kerja, filosofi kerja, manajemen kerja, dan pengalaman bekerja sesuai bidang di Jepang .

Di Jepang, mahasiswa magang PNP mempelajari bahasa dan budaya masyarakat Jepang agar dapat menjadikan Jepang sebagai salah satu alternatif pilihan tempat bekerja usai wisuda.

 

 

Sebelumnya, sebagai bekal, mahasiswa peserta magang tersebut juga difasilitasi kursus intensif bahasa Jepang selama 2 bulan. Dengan kursus intensif ini, peserta diharapkan dapat berkomunikasi dalam bahasa Jepang yang dominan di Negeri Sakura tersebut.

Selama praktik 1 tahun itu, mahasiswa PNP juga diberikan sejumlah uang sebagai bentuk kompensasi terhadap pekerjaan yang telah mereka lakukan di perusahaan Irukon Kogyou, terang Surfa Yondri.

 

 

Guru Besar Pertama Politeknik Sumatera

Dalam Wisuda yang digelar secara virtual melalui aplikasi zoom dan dihadiri secara fisik oleh sejumlah perwakilan wisudawan tersebut Direktur juga menyatakan, perguruan tinggi yang dipimpinnya juga mendapat anugerah dengan diangkatnya Yuli Yetri, dosen Teknik Mesin sebagai Guru Besar pertama di Politeknik se-Sumatera.

 

 

“Anugerah ini akan menjadi motivasi bagi seluruh civitas akademika PNP”, ungkap Surfa Yondri.

Dengan digelarnya Wisuda ke-59 ini, maka secara keseluruhan jumlah alumni PNP hingga kini mencapai 21.952 orang. Berdasarkan tracer study dan komunikasi yang dilakukan PNP, diketahui bahwa alumni tersebar di berbagai instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta nasional dan internasional.

Surfa Yondri juga mengakui, pandemi Covid-19 justru membuktikan bahwa penguasaan teknologi komunikasi menjadi salah satu kompetensi utama saat ini. Buktinya, banyak pekerjaan bisa dilaksanakan dimana dan kapan saja sesuai tuntutan Revolusi Industri 4.0.

Ia tak menampik, di samping masyarakat sudah semakin merasakan keberadaan Politeknik Negeri Padang sebagai perguruan tinggi yang aktif meningkatkan kesejahteraan masyarakat; perubahan pola pembelajaran dari luring menjadi daring dan sekarang secara blended learning, pun telah mempengaruhi proses pembelajaran yang dilaksanakan di PNP.

 

 

Meskipun demikian, Melalui Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dengan sasaran mutu yang telah ditetapkan bersama, Ia pun yakin mutu pendidikan PNP tetap terjaga di tengah pandemi Covid-19.

“Kami sudah mensosialisasikan dan menyepakati indikator Kinerja Utama PNP yang harus dicapai pada 2021. Dua di antaranya, adalah masa tunggu alumni dan kerjasama dengan dunia industri,” tekannya.

Sebagai lulusan perguruan tinggi, Direktur berharap wisudawan bisa melihat Revolusi lndustri 4.0 dan pandemi Covid-19 sebagai suatu tantangan sekaligus peluang. Oleh karenanya, wisudawan harus memastikan diri telah memiliki SDM yang adaptif, fleksibel, kreatif, inovatif, menguasai IT, menguasai Bahasa internasional lainnya,  komunikatif, memiliki leadership yang tinggi, kritis dan punya kemampuan high order thinking.

“Jadilah sumber daya manusia yang memiliki competitive advantage ‘keunggulan bersaing’, tantangnya.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

d®amlis

Fotografer: Naswiradianto