Politeknik Negeri Padang (PNP) mengirimkan 4 orang mahasiswa untuk magang ke Pangasinan State University (PSU) Filipina dalam Program SEAMEO SEA TVET Students Internship Exchange Batch ke-3, 26 Januari-24 Februari 2019. Mereka adalah Rafly Refizar Aziz dan Miftaahul Arzaaq Arfi Effendy dari Jurusan Teknik Mesin; dan Zilvia Ikhwani (Program Studi Usaha Perjalanan Wisata) dan Edriwan (Program Studi Administrasi Bisnis), yang keduanya dari Jurusan Administrasi Niaga.

 

Ihsan Lumasa Rimra, S.St., M.Sc., DECN, Wakil Ketua Kantor Urusan Internasional PNP

 

Menurut Ihsan Lumasa Rimra, S.St., M.Sc., DECN, Wakil Ketua Kantor Urusan Internasional PNP, The Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah sebuah lembaga antarpemerintah di wilayah regional Asia Tenggara yang didirikan pada 1965 atas kesepakatan pemerintah negara-negara Asia Tenggara dalam mempromosikan kerjasama di bidang pendidikan dan kebudayaan.

Kegiatan yang diinisiasi oleh SEAMEO ini dimaksudkan untuk menyikapi dan mempersiapkan mobilisasi tenaga kerja terampil lintas negara di Asia Tenggara dengan meminimalkan kesenjangan yang potensial menimbulkan perbedaan dalam sistem pendidikan, demi menciptakan kehidupan yang lebih berkualitas. PNP sebagai partisipan SEAMEO-Politeknik bersiap untuk melakukan uji coba aktivitas kegiatan ini. Hal ini dimaksudkan untuk menyiapkan lulusan agar berwawasan luas dan siap memasuki dunia kerja di negara-negara wilayah Asia Tenggara.

Visi SEAMEO adalah menjadi organisasi terkemuka dalam meningkatkan pemahaman regional dan kerjasama di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Asia Tenggara. Misinya untuk meningkatkan kesepahaman regional, kerjasama dan kesatuan tujuan antara negara anggota melalui pembentukan jaringan dan kemitraan, penyediaan forum antara pembuat kebijakan dan para ahli, dan promosi pengembangan sumber daya manusia yang berkelanjutan. Mottonya adalah Leading through Learning ‘Memimpin Melalui Pembelajaran’.

Di sisi lain, program Southeast Asia Technical and Vocational Education and Training (SEA TVET) merupakan salah satu bagian dari program SEAMEO yang lebih menitikberatkan kegiatan pada mobilitas siswa/mahasiswa, transfer kredit, kerja sama kurikulum, kerja sama gelar, dan sistem pendidikan terpadu dengan industri, sebagai bagian dari kurikulum pendidikan tinggi.

Ihsan juga tidak menampik kendala dalam penerapannya, seperti perbedaan kurikulum, pengakuan kredit, konsekuensi biaya, visa dan pengaturan perjalanan. Oleh karena itu, menurutnya diperlukan kesepakatan antarinstitusi yang berkolaborasi. Kolaborasi bisa berbentuk pertukaran pengajar, kerjasama riset, kegiatan mahasiswa, kerjasama praktikum/ praktik, dan aktivitas lain yang dapat digali. Sebagai langkah akhir sebelum implementasi, diperlukan nota kesepahaman (MoU) antarinstitusi yang berkolaborasi, karena akan menyangkut perijinan antarnegara, terangnya.

Program magang di Filipina dikelola oleh perguruan tinggi mitra PNP yang menjadi tuan rumah di negara tersebut. Sementara, PNP juga menjadi tuan rumah bagi 2 orang mahasiswa PSU, Filipina dengan jadwal yang sama, 26 Januari-24 Februari 2019. Sebagai pendukung, beberapa orang mahasiswa PNP dari berbagai program studi berpartisipasi sebagai buddies ‘teman yang akan membantu mahasiswa asing untuk beradaptasi di Indonesia’, terang Ihsan. Dua orang mahasiswa Filipina tersebut adalah Kyle Christopher M. Guevara dari disiplin ilmu Elektrikal dan John Patrick Paguinto dari Administrasi Perkantoran.

 

Ajang Unjuk Potensi Indonesia di Kampus Mancanegara

 

Muhamad Zaqhi, Mahasiswa Prodi D-4 Teknik Manufaktur

 

Menurut Muhamad Zaqhi, Mahasiswa Tingkat 3 Program Studi D-4 Teknik Manufaktur, program ini sangat bagus dilaksanakan, karena pertukaran mahasiswa ini memberi peluang bagi mahasiswa PNP untuk mengenal kehidupan di luar kampus, khususnya luar negeri. Di samping itu juga memberikan pengalaman dan pelajaran baru tentang bagaimana kehidupan dan sistem perkuliahan di negara lain. Selain itu, program ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan potensi mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa PNP di kampus mancanegara!”

 

Harun Lubis, Mahasiswa Tingkat 3, Prodi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga

 

Di sisi lain, Harun Lubis, mahasiswa Tingkat 3, Prodi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga menilai, pertukaran mahasiswa adalah kesempatan yang sangat bagus bagi mahasiswa karena dapat mempelajari budaya belajar dan budaya lokal dari negeri tempat mereka menuntut ilmu. Pertukaran mahasiswa yang di lakukan PNP ini menunjukan bahwa PNP memang perguruan tinggi yang dapat menjalinkan kerjasama dengan perguruan tinggi luar negeri dengan baik. Ke depan, PNP harus menambah kuota lebih banyak lagi dalam pengiriman mahasiswa ke perguruan tinggi luar negeri lainnya. Dengan bertambahnya quota akan menambah semangat mahasiswa lainnya untuk berprestasi dan berkompetisi merebut peluang menunutut ilmu ke luar negeri.

 

Edriwan dan Zilvia Ikhwani bersama dosen pembimbing Prodi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga

 

SEA TVET, Satu dari Tujuh Prioritas Pendidikan di Asia Tenggara

Technical and Vocational Education and Training (TVET) adalah salah satu dari tujuh bidang prioritas pendidikan di wilayah Asia Tenggara dan SEAMEO mulai tahun 2015 -2035. SEAMEO beranggotakan 11 Kementrian Pendidikan di Asia Tenggara. Dengan bayaran yang agak mahal, disertai kurikulum yang fokus pada kreativitas dan inovasi, TVET menjadi pendidikan tinggi unggulan, baik sebagai penyedia tenaga kerja regional, maupun dalam melakukan mobilitas peserta didik ke lain negara di ASEAN. SEAMEO memprakarsai jaringan SEAMEO-Politeknik sebagai bagian dari SEA-TVET konsorsium. Tujuannya untuk meningkatkan atau memperdalam keterampilan yang relevan dengan industri setempat, memperkecil kesenjangan komunikasi dan budaya, kebiasaan kerja, dan lain-lain.

Jaringan yang dirintis SEAMEO bersifat berkelanjutan bagi Politeknik, TVET, industri di Asia Tenggara, dan industri di luar Asia Tenggara yang melakukan mobilitas mahasiswa, penempatan magang dan industri yang terlibat dalam mendukung kesuksesan pendidikan TVET di wilayah Asia Tenggara. Program ini difokuskan pada Pariwisata dan Perhotelan, Pertanian & Perikanan, Elektronika/ Mekatronika / Manufaktur, dan Konstruksi. Selain itu juga industri mitra dengan skala internasional, industri rancang bangun di Asia Tenggara maupun di luar Asia Tenggara.

Jerman, Tiongkok, Jepang, dan Korea menjadi target SEAMEO, mengingat adanya perbedaan dan persamaan dalam sistem pendidikan TVET di Asia Tenggara, sehingga diperlukan diskusi antara Kementrian Pendidikan dan Politeknik yang mempunyai ‘track record‘ baik, sekaligus mengirit biaya di pihak TVET yang menggali kemungkinan melalui konferensi jarak jauh.

Pengembangan kemitraan/ kerjasama dan model penerapannya berupa pertukaran mahasiswa. Untuk sarjana terapan: tahun pertama pembelajaran di negara asal, tahun ke-2 ditempuh di negara partisipan pertama, tahun ke-3 ditempuh di negara partisipan kedua, dan tahun ke-4 kembali ditempuh di negara asal. Untuk D-3: tahun pertama di negara asal, tahun ke-2 ditempuh di negara partisipan pertama, tahun ke-3 di negara partisipan kedua. Untuk D-2: tahun pertama ditempuh di negara asal, setengah tahun ke-2 di negara partisipan pertama, dan setengah tahun ke-2 di negara partisipan kedua.

 

Bersama Wadir I PNP foto bareng dengan semangat menjelang keberangkatan

 

d®amlis

Berita Terkait