Era Digital Mengancam Pekerjaan Administrasi

Di samping mengucapkan terimakasih atas pengabdian dan dedikasi pejabat Ketua Jurusan Administrasi Niaga, Novirwan Trinanto, S.E., M.Si., Yondri juga mengamanatkan kepada pejabat baru Dr. Primadona, S.E., M.Si. untuk menjaga kerukunan dan iklim yang kondusif di jurusan yang dikenal produktif mengamalkan tridharma perguruan tinggi, khususnya di bidang penelitian itu.

Terlepas dari itu semua, Jurusan ini menghadapi tantangan yang lumayan berat dengan munculnya fenomena berangsur hilangnya fungsi tenaga administrasi di era digital yang tak terelakkan.

Selain di bidang perbankan, menurut Yondri digitalisasi sangat besar pengaruhnya pada sektor retail. Diprediksi, 10 jenis pekerjaan terancam hilang akibat digitalisasi, seperti agen perjalanan, kasir, pekerja percetakan, nelayan, pekerja di industri perhiasan, petani, pegawai pos, sopir pribadi, jurnalis siaran, serta pengantar surat kabar dan pizza, misalnya.

Di Eropa, digitalisasi perbankan telah memakan korban ketika bank milik pemerintah Inggris, Royal Bank of Scotland, menutup sekitar 250 kantor cabang dan merumahkan sekitar 700 karyawannya. Efisiensi dan migrasi ke layanan perbankan digital diklaim sebagai biang kerok keputusan tersebut.

Di Indonesia, PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk telah melirik digitalisasi perbankan dengan meluncurkan aplikasi Jenius Co.Create.

Akibat transformasi BTPN ke sektor digital, layanan kantor kas dan kantor cabang dipangkas. Sepanjang tahun ini, BTPN sudah menutup 51 kantor kas dan satu kantor cabang. Sejak September 2017, perusahaan juga telah membuka kesempatan pensiun dini untuk karyawan yang berminat. Sebagai gantinya, mereka akan merekrut karyawan di bidang teknologi informasi yang memiliki wawasan perbankan.

Oleh karena itu masalah teknologi informasi (TI) perlu perhatian dalam porsi lebih oleh jurusan Administrasi Niaga dan Akuntansi!” amanatnya.

d®amlis
Fotografer: Teddy Ok