Politeknik Negeri Padang (PNP) mendorong mahasiswa dan dosen untuk lebih memanfaatkan teknologi internet (Internet of Thing) dalam program pembelajaran di kampus. Hal itu dikatakan Wakil Direktur I PNP, Revalin Herdianto saat menghadiri Rakerda BPD HIPMI Sumbar di kampus PNP yang turut dihadiri Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Kamis (13/12).

“Kita mengakalkan mahasiswa untuk membawa mahasiswa berkegiatan dengan perangkat yang berbau internet (Internet of Thing). Karena itu nanti akan menjadi sebuah keharusan. Internet membuat segala sesuatu menjadi lebih efisien dan membuat biaya menjadi lebih murah. Jadi, ini yang harus kita berdayakan ke depan,” kata dia, Kamis (13/12).

Ia mengatakan, saat ini di program pembelajaran masih menggunakan paper base dan mesin-mesin berbasis manual. Ke depan, pihaknya menargetkan, dalam program pembelajaran harus menggunakan mesin-mesin peralatan praktek berbasis teknologi (IT).

“IT ini kita perkuat. Mahasiswa kita harus melek teknologi dari awal. Kemudian juga, kita ingin mengajak mahasiswa kita, dosen kita, kalau kuliah itu diberikan sentuhan teknologi. Karena itu memberikan nilai tambah yang luar biasa kepada produk-produk yang dihasilkan,” bebernya.

Lebih lanjut kata dia, para civitas akademika PNP harus beralih dari teknologi yang konvensional kepada teknologi yang berbasis IT. Tak hanya itu, ia juga mendorong mahasiswa untuk berwirausaha. Karena wirausaha itu menjadi sebuah mata kuliah wajib di PNP.

“Kita mendorong mahasiswa untuk berwirausaha, dan itu merupakan mata kuliah wajib di PNP. Kemudian banyak program inkubator bisnis yang baru, kita juga baru membentuk Pusat Inkubator Bisnis dan Inovasi di bawah koordinasi Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, sehingga semuanya nanti harus berbasis teknologi,” lanjut dia.

Ke depan, pihaknya berharap agar HIPMI bisa menjadi jembatan bagi dosen dan mahasiswa untuk masuk ke dunia industri. Karena mahasiswa butuh tempat praktek kerja lapangan (PKL).

“Mahasiswa kita butuh tempat praktek, kemudian kita perlu orang-orang industri untuk memberikan masukan bagi perbaikan kurikulum. Sehingga betul-betul kita menghasilkan lulusan yang cocok untuk bekerja dan berusaha di bidang industri,” harapnya.

Ia juga merinci, saat ini di PNP terdapat 7 jurusan dan 20 program studi (prodi) dengan jumlah 3.800 mahasiswa aktif saat ini. (Raihan)

Sumber*

Berita Terkait