Sebagai calon pengusaha muda, mahasiswa harus jeli melihat dan memanfaatkan peluang Revolusi Industri 4.0. Bisnis di era Revolusi Industri  menuntut keelastisan menerima perubahan, penguasaan teknologi, kejujuran, dan konsistensi.

Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita dalam pembukaan Rakerda BPD Hipmi Sumbar di Aula Pekan Kreatifitas Mahasiswa, Politeknik Negeri Padang, kemaren (13/12).

 

Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita

 

Lukita menilai Padang, dan Sumatera Barat umumnya, potensial mengembangkan perekonomiannya melalui sektor pariwisata dan kuliner. Keduanya juga berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif seni pertunjukan. Jika sektor ini digarap secara serius, akan berdampak pada pendapatan daerah.

Ia mengaku terkesan dengan kepiawaian remaja dan anak-anak Minang, seperti penari  Sanggar Minang Serumpun (Juara 5 Festival 1.000 Tambur di Cibubur, Oktober 2018) yang mempertontonkan tari piring dan debus dalam pembukaan Rakerda tersebut.

 

Anak-anak Sanggar Minang Serumpun mempertontonkan tari piring dan debus

 

Sambil bernostalgia Menteri mengaku, ekspo Indonesia di luar negeri, pertama kali mendapatkan penghargaan di Cina, dikarenakan Tim Expo-nya membawa penari Minang sekaligus mempertunjukkan kebudayaan tradisionalnya, terutama kulinernya. Semua itu berkat bantuan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno yang dulunya sama-sama berjuang dengannya di DPR.

 

Peserta mahasiswa, praktisi, dan birokrat dalam pertemuan ilmiah di kampus PNP dalam pembukaan Rakerda BPD Hipmi Sumbar

 

Kembali pada Revolusi Industri 4.0, Menteri melihat berdampak besar pada peningkatan penjualan online dari pengusaha Indonesia. Namun seiring dengan itu, aliran barang tiruan dari Cina juga gencar masuk ke Indonesia. Meskipun dari dulu barang dari negeri tersebut dinilai berkualitas jelek oleh sebagian masyarakat Indonesia,  aturan perdagangan bebas memaksa mereka harus bersedia menerima barang tersebut di pasar negaranya.

Semua hanya bisa diatasi jika pasar negeri ini bisa dikendalikan dengan meningkatkan barang produksi sendiri dengan kualitas yang bersaing dan menguasai pasar dengan bekal keterampilan di bidang IT.

Di sisi lain, Lukita mengimbau agar mahasiswa dan pengusaha muda Sumbar tidak pasif, tapi antusias menerima semua perubahan yang berhubungan dengan pasar dan produksi. “Kita harus mengikuti semua perubahan itu karena perubahan dan kesiapan kita menghadapinya menentukan perkembangan ekonomi negeri ini nanti”, tekannya.

 

Iqra Chissa, Alumni yang Berhasil Membawa Menteri ke PNP

Sementara itu, Ketua Umum BPD HIPMI Sumatera Barat, Iqra Chissa dinilai berhasil mempertemukan mahasiswa, praktisi, dan birokrat dalam pertemuan ilmiah di kampus PNP melalui pembukaan Rakerda BPD Hipmi Sumbar yang dipimpinnya.

 

Ketua Umum BPD HIPMI Sumatera Barat, Iqra Chissa

 

Dalam sambutannya, Iqra yang alumnus D-4 Jurusan Akuntansi PNP ini menyatakan,  pihaknya akan melakukan pelatihan dan mendatangkan pengusaha sukses sebagai bentuk pembinaan kepada pengusaha muda di Sumatera Barat.

“Hipmi dan Kementerian Perdagangan juga akan memberikan pendampingan bagi mereka”, tuturnya.

d®amlis

Foto : Teddy W

Berita Terkait