Aset Koperasi PNP 2021 Meningkat Rp 4,2 Milyar

 

PNP News. Nilai aset Koperasi Pegawai Republik Indonesia Politeknik Negeri Padang (KPRI PNP) per 31 Desember 2021 mencapai Rp. 4.2 Milyar lebih atau meningkat dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp. 4. Milyar atau meningkat sebesar Rp 144.263.959. Sementara itu, sisa hasil usaha pada posisi 31 Desember 2021 mencapai Rp 153.991.342 atau mengalami peningkatan dari 2020 yang tercatat Rp. 13.886.418.

Laporan keuangan KPRI PNP yang dibacakan dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) oleh Sekretarisnya, Sepri Neswardi, di Aula Gedung C PNP, 30 Maret 2022, mengungkapkan, peningkatan tersebut diperoleh dari sewa toga wisuda, dan pendapatan pengadaan barang dan jasa pemerintah.

 

 

Usaha yang dijalankan KPRI PNP selama 2021 adalah simpan pinjam, usaha toko, pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Pengurus menyarankan agar Manajemen Koperasi Pegawai Republik Indonesia Politeknik Negeri Padang segera mengembangkan usaha perdagangan toko, seperti kerjasama dengan supplier untuk kebutuhan barang yang diperlukan oleh anggota KPRI; memperjuangkan Paket Pengadaan Langsung Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah yang disesuaikan dengan KBLI KPRI PNP; meminta rekomendasi Direktur Politeknik Negeri Padang agar pengadaan baju praktik mahasiswa dapat dikelola oleh KPRI PNP; dan membuka stand waktu kegiatan Wisuda PNP.

 

Rencana Kerja 2022

Dalam sambutannya, Sekretaris KPRI PNP, Nasyirwan memaparkan program 2022 koperasi tersebut yang mencakup 3 bidang. Bidang Organisasi dan Manajemen direncanakan menyelenggarakan pembekalan manajemen koperasi atau belajar Koperasi Syariah; melaksanakan RAT 2022 pada Januari 2023 atau selambatnya pada Maret 2023; dan merencanakan tempat usaha dan kantor koperasi yang representatif dengan indikator keberhasilan tersedia toko dan kantor koperasi yang baru.

 

 

Bidang Usaha direncanakan menjalankan Koperasi Syariah; penjualan cenderamata berupa mainan kunci, stiker, kaos, topi dan lain-lain, dengan indikator keberhasilan variasi usaha toko bertambah; meningkatkan pemasukan dari acara wisuda dengan menaikkan sewa toga dan foto dengan indikator keberhasilan pemasukan dari acara wisuda bertambah, serta menambah paket pengadaan barang dan jasa pemerintah; mengusahakan secara profesional untuk mendapatkan kembali paket pengadaan langsung di PNP dengan indikator keberhasilan minimal 2 paket per tahun; dan membentuk usaha jasa konsultan; termasuk unit usaha jasa konsultan teknik dan bisnis dengan memberdayakan dosen yang ahli di bidangnya, dengan indikator keberhasilan terbentuknya unit usaha jasa konsultan.

 

Simpanan Pokok plus SimpananWajib dan SHU Mencapai Rp 3.1 Milyar

Roswaldi selaku Ketua Pengurus KPRI PNP merinci, Kas dan Setaranya Rp 623.684.119; pinjaman yang beredar Rp 3.266.265.586; persediaan barang toko dan perangkat wisuda Rp 13.378.200; Penyertaan Dana pada KPRI Sumbar Rp 62.341.491; aset tetap Rp 242.293.295; simpanan pokok anggota Rp 22.550.000; Simpanan Wajib Anggota Rp 3.140.853.744; dan Modal Anggota (Pokok +Wajib dan SHU) mencapai Rp 3.163.403.744.

 

 

Secara tertulis, Agus Kamar selaku Bendahara mengumumkan, total jumlah pengurangan sisa hasil usaha belum dibagi (SHU, tahun berjalan) Rp 153.991.342; untung bersih dari beban pokok Rp 2.995.500; partisipasi netto atas pengadaan jasa untuk anggota (Jasa Simpan Pinjam) Rp 233.871.103; pendapatan usaha Rp 52.753.801; pendapatan lainnya Rp3.985.358; dan beban usaha Rp 56.451.500, berkurang dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 64.381.000.

 

 

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

  d®amlis

 

 

Berita Terkait