PKM-PNP dari Tabligh Akbar, Nasyid Hingga Seminar Nasional

PKM-PNP dari Tabligh Akbar, Nasyid Hingga Seminar Nasional

Kreatiitas Mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PKM-PNP) Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 diisi dengan Tabligh Akbar, Lomba Kaligrafi, Lomba , Public Speaking, Lomba Nasyid Se-Kota Padang, Lomba Debat, Seminar Nasional yang melibatkan civitas akademika, masyarakat luas, termasuk pelajar se-Indonesia.

Dalam laporannya, Ketua Panitia Penyelenggara, April Danil menyatakan, tujuan PKM tersebut adalah membentuk mahasiswa yang cerdas, kreatif, inovatif dan inspiratif; meningkatkan pola pikir mahasiswa dalam menghadapi berbagai permasalahan; menjalin hubungan yang harmonis antara mahasiswa dengan pihak civitas akademika kampus; meningkatkan konsolidasi lembaga-lembaga yang ada di Politeknik.

 

 

PKM yang mengusung tema “Bersinergi Aktif di Bulan Suci Sebagai Titik Bangkit dari Masa Pandemi” tersebut diperkirakan menelan dana sekitar Rp.19,6 Juta untuk membiayai kegiatan yang bersifat lokal dan nasional tersebut.

Dalam sambutannya, Presiden Mahasiswa Politeknik Negeri Padang, Fatwa Amrullah mengimbau rekan-rekannya agar menjadi mahasiswa yang cerdas dalam menghadapi masalah, terdepan dalam prestasi dan terampil dalam berkomunikasi. Mahasiswa yang cerdas adalah mahasiswa yang bisa memupuk potensi dan daya kreativitasnya dan andal dalam penguasaan teknologi, serta dapat diandalkan dalam membawa perubahan sekaligus peka terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar dengan menerapkan ilmunya demi masa depan yang lebih baik, ungkapnya sambil meneriakkan yel-yel-yel “Hidup Mahasiswa!” penuh semangat.

 

 

Oleh karenanya, kegiatan tahunan tersebut diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Negeri Padang bekerja sama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), dan Himpunan Mahasiswa Prodi (Himaprod), jelasnya.

 

Narkoba Musuh Utama Mahasiswa Sudah Mendekati Perbatasan Kampus PNP

Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Polsek Pauh, Bripka Albert Amarta, salah seorang narasumber yang tampil perdana, menyatakan bahaya besar narkoba yang mengancam mahasiswa. Menurutnya, narkoba berpeluang menjadi taktik dan strategi perang modern yang didesain untuk menghancurkan bangsa dan tanah air karena perang bukan hanya mengangkat senjata dan saling bunuh secara fisik tetapi mematikan secara psikis.

 

 

Pengguna cenderung bertindak anarkis dan amoral seperti pencurian, penganiayaan, pelecehan seksual, pemerkosaan, pembunuhan dan berakhir pada kematian. Pelan tetapi pasti, narkoba merupakan suatu cara baru dalam berperang dengan merusak sumber daya manusia, kaum muda, dan khususnya mahasiswa. Empat kasus narkoba akhir-akhir ini yang ditangani Polsek Pauh di perbatasan kampus dan melibatkan mahasiswa (bukan mahasiswa PNP) menunjukkan narkoba berusaha menghancurkan sumber daya manusia agar negara kita lemah dan mudah dijajah lagi, jelasnya.

Albert yang mengaku juga berstatus mahasiswa ini merinci, survey Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan, 6,4 juta jiwa pengguna pada 2017 adalah peningkatan dari tahun 5,2 juta jiwa pada 2015 dan 5,8 juta jiwa pada 2016. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai pengguna terbesar di Asia. Dari jumlah tersebut, 40% berasal dari pelajar dan mahasiswa.

Hadir dan memberi sambutan luring, Dosen Pembimbing, Novirwan Trinanto, S.E., M.Si., Pembina PKM Global Politeknik Negeri Padang, Hendro Saptopramono, SS, M.Ed., dan Wakil Direktur 3 Politeknik Negeri Padang, Junaldi,S.T, M.Kom., secara daring.

VOKASI KUAT, MENGUATKAN INDONESIA!

 

 

 

d®amlis