PNP Motivator 14 PTS-LL Dikti X Dalam Perluas Kesempatan Masyarakat Kecap Pendidikan Tinggi

PNP Motivator 14 PTS-LL Dikti X Dalam Perluas Kesempatan Masyarakat Kecap Pendidikan Tinggi:

___

Penerimaan Mahasiswa Baru Seleksi Mandiri Terpadu Perdana 8-30 Juli 2019

 

PNP News. Empat belas (14) perguruan tinggi Sumatera tandatangani kontrak besar dengan PNP untuk mendongkrak Peningkatan Angka Partisipasi Kasar Masyarakat Mengecap Pendidikan di Perguruan Tinggi sekaligus Lounching Kerjasama Penerimaan Mahasiswa Baru Seleksi Mandiri Terpadu di lingkungan LLDikti Wilayah X, 5 Juli 2019.

Adapun keempatbelas perguruan tinggi yang terlibat itu adalah Politeknik Jambi, Politeknik Caltex Riau, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi, STMIK Hang Tuah Pekanbaru, STMIK Jaya Nusa, AMIK Jaya Nusa, Universitas Dharma Andalas, Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang, STIE H.Agus Salim, STMIK Indonesia Padang, Universitas Bung Hatta, Poltekes Siteba Padang, AMIK Dtk. Perpatih Nan Sabatang, dan Akademi Pariwisata Bunda.

Direktur PNP Surfa Yondri, S.T., S.S.T., M.Kom menyatakan, tahun lalu PNP masih menggelar seleksi UN untuk mencapai kuota. Namun mengingat tanggung jawab moral untuk memperluas kesempatan masyarakat untuk mengecap pendidikan tinggi, maka tahun ini digelar seleksi mandiri secara terpadu dengan perguruan tinggi swasta di Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah X.

 

 

Kepala LLDikti Wilayah X, Prof. Dr.Herri, SE., MBA., menanggapi, pihaknya sangat mendukung program ini. “Kami dari Kementerian sangat mendukung terselenggaranya program ini karena kami melihat fenomena masyarakat yang tak ada uang untuk tes dan pergi test. Dengan sistem yang hemat dan efisien ini diharapkan kita bisa membantu masyarakat. Kenapa harus dibantu? karena Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk mengecap pendidikan tinggi masih rendah, demikian ia bertanya dan menjawabnya sendiri.

Permasalahan ekonomi menurut Herri merupakan kendala terbanyak bagi masyarakat mengecap pendidikan tinggi. Pada 2025 target LL Dikti bagi mereka yang mengecap pendidikan tinggi 55%, sementara kondisi sekarang baru 34,38%. “Butuh dukungan agar makin banyak masyarakat kita untuk menjadi sarjana. Melalui forum ini kita pengelola lembaga perguruan tinggi bisa membantu meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus melancarkan program pemerintah”, imbaunya.

 

 

  Karakter Bank Soal PNP Perlu Akomodasi Prodi Poltekes

Menurut Yondri, perangkat Ujian Masuk Berbasis Komputer (UMBK) PNP sudah siap dan sudah diujikan waktu penerimaan mahasiswa Kelas Kerjasama PLN dan Kelas Kerjasama Trakindo bulan lalu. Konsekuensi dari program perdana ini, perguruan tinggi tuan rumah penyelenggara yang menerapkan UMBK harus memiliki stok dan bank soal yang memadai. Untuk keperluan Seleksi Mandiri Kerjasama LL Dikti X ini, PNP menyediakan 500 unit komputer. Investasi jangka panjang ini juga dilengkapi dengan bank soal yang diharapkan mengakomodasi semua prodi yang ditawarkan perguruan tinggi yang bermitra.

Namun karakter bank soal PNP saat ini terfokus pada bidang Rekayasa dan Tata Niaga, kurang mengakomodasi pelamar dari Politeknik Kesehatan (Poltekes), padahal 40% perguruan tinggi swasta (PTS) yang berminat untuk kerjama ini berasal dari perguruan tinggi kesehatan, ungkap Herri. Untuk itu, menurutnya perlu upaya perluasan karakter soal agar semua prodi di PTS Wilayah X terakomodasi, harapnya yang direspon positif oleh Direktur

 

 

Menurut Kepala LL Dikti X yang mengklaim sudah memiliki 26 prodi terakreditadi A di BAN PT ini, kalau kita membantu orang lain, Tuhan akan membantu kita, atau sesungguhnya saat itu kita juga sedang membantu diri sendiri. Dalam program ini marilah kia saling membantu. Kalau perguruan tinggi swasta promo sendiri, besar biayanya, pungkas Herri prihatin.

Di sisi lain, Yondri memperkirakan, sistem ujian terpadu ini akan diikuti oleh 800 orang peserta. Dalam sehari ujian dibagi menjadi dua sesi, pagi dan siang. Satu sesi diikuti oleh 400 orang peserta dengan waktu ujian 100 menit. Ia juga menambahkan, PNP akan menerima 296 orang mahasiswa, sedangkan PTS memiliki kuota masing-masing.

Yondri menilai, pendirian cabang Bank Nagari di daerah-daerah mengikuti lokasi perguruan tinggi swasta dan perguruan tinggi negeri yang tersebar di LL Dikti Wilayah X sehingga memudahkan akses bagi pelamar ujian seleksi mandiri terpadu untuk membayar pendaftaran ujian.

Keberadaannya masih dibutuhkan karena tercatat, pemerintah kota dan kabupaten yang menyediakan beasiswa bagi putra putri daerahnya untuk melanjutkan studi ke PNP baru Pemerintah Kota dan Kabupaten Pariaman serta Pemerintah Kota Padangpanjang. Dengan demikian, Putra putri daerah lain sementara masih memanfaatkan akses Bank Nagari untuk melamar ke perguruan tinggi yang mereka minati, ungkapnya.

Dengan sistem terpadu ini diharapkan pelamar makin banyak terdistribusi ke perguruan tinggi swasta yang ada di Sumatera Barat, khususnya Padang. Artinya, pelamar terdistribusi ke perguruan tinggi swasta kian meningkat. “Sebagai pengelola lembaga pendidikan, kita punya tanggung jawab moral untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK)”, demikian Yondri.

 

Direktur AMIK Jaya Nusa dan Direktur Poltekes Siteba, Padang

 

Cukup Beli 1 Formulir Saja

Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Seleksi Mandiri Perdana PNP- LLDikti X ini diselenggarakan di PNP mulai 1 Agustus 2019. Adapun pendaftaran peserta dibuka pada 8-30 Juli 2019. “Untuk pendaftaran, peserta dikenai biaya Rp. 300.000. Peserta tidak perlu membeli semua formulir untuk setiap perguruan tinggi yang dipilih, cukup membeli 1 formulir saja dan sudah bisa memilih prodi yang ditawarkan oleh 15 perguruan tinggi itu,” jelas Herri.

 

 

Jumlah prodi yang mereka tawarkan 60 prodi yang terdiri dari 45 prodi bidang Rekayasa dan 15 prodi bidang Tata Niaga. Secara teknis, peserta ujian dapat memilih maksimal 4 prodi pilihan dengan ketentuan pilihan 1 dan 2 prodi yang ada di PNP, sedangkan pilihan ke-3 dan ke-4 prodi yang ada di PTS.

 

 

Bukan Untuk Mendapatkan Mahasiswa

Menanggapi kekhawatiran sebagian perguruan tinggi swasta akan kecilnya peluang untuk bisa merekrut mahasiswa dengan mekanisme tersebut, Direktur PNP menegaskan, niat kerjasama tersebut adalah membuat semua pengelola lembaga pendidikan yang menjadi mitra bahagia, tidak stres dan was-was pada bulan-bulan penerimaan mahasiswa baru. Selama ini banyak perguruan tinggi yang meminta data ke PNP, dan saat kerjasama inilah pemberian data itu dilegalkan, apalagi bisnis data trend sekarang ini dan gampang disalahgunakan dan dipalsukan.

Dewan Penyantun PNP, Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, M.Sc. menurutnya sangat mengapresiasi sistem legal ini. Sistem ini sudah dibangun sejak niat baik ini lahir. Kalau dibebaskan kepada peserta untuk memilih prioritas pilihan perguruan tinggi, dikhawatirkan perguruan tinggi negeri juga yang dipilih pelamar pada semua opsi, dari pilihan 1-4. Jadi, orientasi kita bukan untuk mendapatkan mahasiswa tapi bagaimana masyarakat lebih mengenal PTS yang ada di wilayah ini. Kebersamaan itu yang lebih penting, pungkas Yondri.

 

 

Dengan adanya program dan sistem UMBK terpadu ini, pelamar 14 perguruan tinggi yang terlibat tak perlu susah payah mendatangi keempat belas perguruan tinggi dimaksud. Mereka bisa membuka web PNP dan mencari logo perguruan tinggi swasta yang mereka minati yang menjadi mitra PNP. Sebetulnya, dalam pertemuan pimpinan perguruan tinggi di Pekanbaru baru-baru ini, perguruan tinggi swasta diminta mencantumkan profil masing-masing di web PNP agar calon peserta ujian mendapatkan informasi yang memadai.

d®amlis