Edisi Khusus Lebaran

 

Menuju Politeknik Kosmopolitan:

PNP Cuma Layani Trayek S-3 Padang-Luar Negeri

 

PNP News. Dipastikan usai lebaran Idul Fitri dan memasuki semester ganjil TA 2019/2020, jadwal kerja CPNS 23 lumayan padat. Mereka diharapkan mampu mendongkrak kinerja instansi, terutama di level prodi, baik untuk pencapaian akreditasi A, revisi kurikulum, dan penyusunan skema serta peningkatan kuantitas dan kualitas riset terapan. Bersamaan dengan itu mereka juga dituntut pandai-pandai membagi waktu untuk mengikuti kursus Bahasa Inggris yang sudah didesain sesistematis mungkin karena CPNS 23, terutama yang berstatus dosen ditargetkan untuk melanjutkan pendidikan doktoral S-3 ke luar negeri.

 

Wakil Direktur 1, Revalin Herdianto, S.T., M.Sc., Ph.D. menyatakan, untuk studi lanjut itu mereka dipersilakan memilih perguruan tinggi di Taiwan, Korea, Jepang Australia, Amerika, Eropa, atau negara lainnya.

“Anda diizinkan kuliah keluar negeri dan diharapkan membawa yang terbaik-terbaik dari sana untuk dikembangkan di sini”, papar Revalin yang mencita-citakan terbentuknya “Politeknik Kosmopolitan” yang ‘terbangun dari dosen-dosen atau unsur-unsur yang berasal dari pelbagai perguruan tinggi dunia’.

“Kita tak ingin warna ITB atau UGM semua di PNP ini. CPNS 23 atau dosen muda bebas memilih perguruan tinggi lanjutan di luar negeri yang terbaik di bidang atau kategorinya masing-masing. Lagi pula, mana ada perguruan tinggi terbaik secara keseluruhan sekarang di Indonesia? ITB mungkin terbaik di bidang teknologi terapan, UGM dalam bidang ilmu sosial, UI di bidang ilmu kesehatan.”

Demikian diungkapkan alumnus ITB yang saat kuliah berstatus CPNS dan tamat kuliah status CPNS-nya terancam dicabut, karena sudah 2 tahun lebih belum juga menjalani prajabatan. Tak sampai setahun di PNP, ia sudah ingin melanjutkan ke S-3. Sampai 2012, dosen yang dijuluki “sugar daddy” dalam artian positif oleh mahasiswa putri ini lebih sering di luar daripada di kampus.

“Saya dapat izin untuk mengembangkan diri, bukan nyari duit, karena target dosen adalah sekolah setinggi-tingginya. Dengan duit sendiri tak mungkinlah kita bisa kuliah di Australia” ungkap Revalin yang suka memotivasi pasangan dosen muda untuk melanjutkan studi bareng keluar negeri, setidaknya mencatatkan akte kelahiran anak di negeri orang yang dinilai masih prestisius.

Upayanya mendorong CPNS 23 untuk melanjutkan kuliah keluar negeri bukan berarti kuliah di dalam negeri tidak baik. “Saya inginkan nantinya PNP kita ini banyak warna, kalau ingin kuliah dalam negeri atau di Unand terserah, tapi izinnya kalau sudah berumur di atas 50 tahun, kalau sekarang saya tak kasi izin!” tegasnya.

 

Peserta IELTS Terbaik Dikirim ke Jakarta

Revalin mengimbau CPNS 23 untuk mempersiapkan diri dari sekarang dan memikirkan studi lanjutan itu secara serius. “Saya tidak ingin kursus Bahasa Inggris itu dianggap sekedar pengisi waktu. Itu adalah persiapan yang serius. Makanya kami, pimpinan dan UPT Bahasa Inggris mendesainnya secara bertahap, jelasnya.

Tahap awal mirip TOEFL, karena jika tidak melalui TOEFL, langsung masuk ke IELTS, luar biasa sulitnya! TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes bahasa Inggris yang dipakai untuk mengukur kemampuan seseorang dalam bahasa Inggris dan diperuntukkan bagi mereka yang hendak sekolah ke Amerika Serikat, misalnya.

IELTS (Internasional English Language Testing System) dimaksudkan untuk menguji kemahiran Bahasa Inggris. Beda dari TOEFL, tes IELTS memiliki 4 komponen: listening (30 menit ), reading (1 jam), writing (1 jam) dan speaking (12-15 menit). Tes IELTS biasanya 3 jam. Di samping untuk keperluan melanjutkan pendidikan, tes ini juga dibutuhkan dalam pembuatan visa kerja di luar negeri atau perpindahan kewarganegaraan.

Biasanya Universitas Eropa, UK dan US mengharuskan nilai IELTS sebagai syarat masuk. Range nilai IELTS 1-9. Jika mau masuk universitas yang ada di luar negeri, minimal score berkisar dari 5,5-6,5, tergantung universitas dan jenjang S1 atau S2 atau S3 yang mau ditempuh.

Kursus IELTS semester depan di PNP direncanakan full 1 semester, terang Revalin. Ia juga sudah meminta pada Wakil Direktur 2, Anton, S.T., M.T. agar peserta terbaik dari kursus IELTS itu dikirim untuk kursus ke Jakarta dan dibiayai PNP. “Kita memang ingin PNP berkembang. Kalau diharapkan berkembang dengan biaya sendiri, kan sulit ya?” demikian Revalin.

 

Slot Khusus di P3M

Tidak sampai di situ saja, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) juga menyediakan slot khusus untuk CPNS 23 atau dosen baru umumnya. Mereka bisa mengikuti kompetisi untuk mendapatkan dana hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan maksimal kepangkatan asisten ahli.

“Anda tidak akan bersaing dengan dosen-dosen senior untuk penelitian itu, karena sudah dibikinkan slot khusus, jelas Mantan Kepala P3M yang rajin memantau animo meneliti dosen PNP melalui Kepala P3M, Yuhefizar, S.Kom., M.Kom., penggantinya itu.

“Jika proposal yang masuk tidak cukup rasionya, saya anjurkan lagi untuk membuka batch kedua, atau diperpanjang, sampai akhirnya kira-kira Desember semua proses selesai termasuk laporan pertanggungjawabannya” terangnya.

 

Usai Lebaran Revisi Kurikulum

Di samping kursus Bahasa Inggris dan membuat proposal penelitian, semester depan CPNS 23 juga sudah diagendakan untuk mengikuti program P3AI, AA, Pekerti, kemudian metodologi pengajaran untuk politeknik.

Untuk tugas insidental, mereka juga diharapkan membuat proposal penelitian dalam rangka membantu kajur dan kaprodi, selanjutnya habis lebaran diselenggarakan revisi kurikulum.

“Diprediksi, akan banyak pekerjaan mereka nanti, apalagi itu beriringan dengan akreditasi institusi, dan revisi skema bagi prodi yang belum, semua itu saya pantau perkembangannya melalui Kajur”, jelasnya.

Meskipun demikian, sebagian CPNS 23 itu sesekali dizinkan untuk tidak ikut kursus Bahasa Inggris karena dalam waktu bersamaan mereka ada yang mesti membantu jurusan atau prodi mereka mempersiapkan peningkatan akreditasi.

“Pimpinan PNP mendesain semua itu supaya mereka terlibat dalam jurusan atau program studi masing-masing. Kalau tidak begitu apa ‘pintu masuk’ mereka untuk dikenal oleh teman-teman dan dosen-dosen senior? tanyanya.

“Jika Anda sudah berada 1 meja 1 ruangan, atau diberi kesempatan dalam 1 tim, itu adalah kesempatan yang sebaik-baiknya untuk berinteraksi. Jadi jangan ragu-ragu untuk dimintai bantuan. Ya, mungkin Politeknik hanya mampu memberikan honor relatif kecil (cuma Rp. 100.000-200.000 per proposal) tapi PNP adalah tempat kita belajar dan mengabdi. Di sini ladang pengabdian kita untuk membesarkan institusi kita, imbuh alumnus S-3 The University of Western Australia 2015 ini.

“Kalau mencari tambahan duit, seperti disarankan Direktur PNP kepada CPNS Taufik tadi, silakan nyambi berkarya di perguruan tinggi lain atau swasta. Saya juga seperti itu Bapak Ibu, saya menjadi konsultan di luar”, ungkapnya jujur.

 

Rafi dan Taufik, CPNS yang sering disebut-sebut sebagai CPNS Kreatif

 

Revalin menepis anggapan para CPNS sebagian terkesan tak jelas kontribusi dan kinerjanya. “CPNS 23 masih muda-muda, mereka bisa dilibatkan dalam penerimaan mahasiswa baru, seminar-seminar luar negeri atau semua kegiatan yang mereka bisa ambil bagian di dalamnya. Di Teknik Sipil, misalnya, sebelum SK CPNS mereka keluar, mereka sudah membantu membuatkan sistem informasi. Ide-ide kreatif itulah yang kita butuhkan, jelasnya.”

 

d®amlis

Berita Terkait