Delegasi Pertukaran Mahasiswa SEA-TVET, Astry Astuti Pangestu:

_____

Hadapi  Era Tourism 4.0 dan Generasi Milenial, Padang Perlu Siapkan  Strategi Promosi Digital

 

Menghadapi  Era Tourism 4.0, Pemerintah Kota Padang perlu menyiapkan  strategi promosi digital karena seluruh informasi destinasi tidak lagi melalui brosur atau penjelasan para guide, tapi sudah memanfaatkan teknologi virtual reality via smartphone. “Inti dari promosi yang dibutuhkan saat ini adalah adalah ‘Go Digital!’ ”

 

 

Hal itu diungkapkan dengan mantap oleh Astry Astuti Pangestu yang diakrabi “Astry”, usai menerima penghargaan sebagai “Pemenang Paper Inovasi Potensial Kategori  Pariwisata” dalam  “Padang Economic Conference 2019” yang digelar di Hotel Inna Muara,  14 Maret 2019. Judul hoki paper Astry dalam kompetisi tersebut adalah “Inovasi Pemerintah Daerah Menghadapi Tourism 4.0 Guna Meningkatkan Kunjungan Generasi Milenial”.

Apa alasan dara kelahiran Solok, 28 Februari 1998 ini hingga sampai pada kesimpulan demikian? Generasi Milenial yang terlahir dalam kurun 1982–2000 diprediksi akan menjadi 370 juta youth traveller pada 2020, dengan total pengeluaran 400 Milyar USD. Jumlah  yang besar ini menjadi peluang untuk menjadikan milenial sebagai target market sektor pariwisata dunia, termasuk Indonesia dan Kota Padang. Untuk itu Padang butuh inovasi yang tepat, jelas atlet tarung derajat yang mendapatkan medali perunggu pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Padang Pariaman pada November 2018 ini.

Munculnya Era Tourism 4.0 menurut delegasi pertukaran mahasiswa pada program SEA-TVET (South East Asia- Technical & Vocational Education and Training) di Bangkok, Thailand, 11 Agustus-9 September 2018 ini merupakan dampak dari Revolusi Industri 4.0 di sektor pariwisata. Era ini ditandai dengan adanya kemudahan akses atas informasi melalui media digital. Berkembangnya tren tourism 4.0 ditandai dengan adanya perubahan perilaku wisatawan yang cenderung lebih mandiri, individual dan serba digital.

Oleh karena itu, mengembangkan  konsep destinasi digital sama halnya dengan “menyediakan destinasi yang ‘instagramable’”, ungkap Mahasiswa Berprestasi Pemuncak IP Tertinggi Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) sekaligus Mahasiswa Terbaik Program Studi Usaha Perjalanan Wisata ( 2017 dan 2018) ini.

Mengutip Arief Yahya, Astry menyatakan, “destinasi digital adalah destinasi yang heboh di dunia maya,  viral di media sosial, dan ngehits di instagram”. Sehubungan dengan itu, tiga unsur pengembangan dan penciptaan destinasi digital yang harus ada adalah: keberadaan lahan (mengukur kekuatan dari atraksi, amenitas dan aksesibilitasnya), kebutuhan infrastruktur dasar (akses jalan, aliran listrik dan ketersediaan air), kelengkapan utilitas dasar (seperti sinyal dan Wifi).

Berdasarkan riset kecilnya, “pengunjung dan masyarakat mengapresiasi perkembangan Pariwisata di Kota Padang dan mengharapkan inovasi baru sesuai dengan yang dibutuhkan pasar saat ini”.  Dengan menerapkan inovasi digital tersebut diharapkan jumlah kunjungan kian meningkat, promosi wisata Kota Padang semakin luas, perputaran ekonomi lebih maksimal, dan menarik investor untuk menanamkan modal di Kota Padang.

Di samping itu, Sumber Daya Manusia menjadi kunci dalam grand strategy pariwisata Era Industri 4.0 dikarenakan terjadinya perubahan perilaku konsumen yang semakin mobile, personal serta interaktif. Upaya mempersiapkan sumber daya manusia, terutama komunitas anak muda, besar potensinya dalam memenangkan pasar di masa depan. Selain itu, mantan Sekretaris OSIS ( 2014-2015) merangkap Sekretaris Pramuka SMAN 1 Gunuang Talang, Solok ini (2013-2016) menyarankan agar Pemerintah Kota Padang bekerja sama dengan Genpi (Generasi Pesona Indonesia) dan Perguruan Tinggi atau Sekolah Kejuruan Pariwisata.

 

Persiapan Sebelum Lomba

“Pariwisata kini menjadi primadona karena terbukti mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di banyak negara dunia. Pariwisata adalah sektor yang menjanjikan. Oleh karena itu, saya berminat kuliah di Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Padang”, kenang Astry.

“Saya sangat bersyukur bisa menang dalam lomba tersebut. Awalnya saat libur semester kemarin, Ketua Prodi UPW memberikan info tentang lomba tersebut di grup Whatsapp kelas, jadi saya tertarik ingin ikut, mencoba sesuatu yang baru lah, hitung-hitung membuat liburan jadi lebih produktif. Selama ini belum pernah. Saya mencoba menulis dan brainstroming bersama kakak, abang dan temen-temen yang concern juga dengan inovasi yang perlu diterapkan dan dibutuhkan saat ini.

Astry yang tercatat sebagai mahasiswa tingkat akhir ini  merupakan anak bungsu dari 3 bersaudara dari pasangan Paiman dan Rewi Alfi. Ia merasa beruntung tumbuh dalam keluarga yang mendukung setiap kegiatan positifnya. Pendidikan SD,  SMP dan SMA dilaluinya di  Kabupaten Solok. Selanjutnya  kuliah di Politeknik Negeri Padang yang memberinya kesempatan untuk mengikuti SEA-TVET, di Bangkok, Thailand.

Program ini merupakan kerjasama antara SEAMEO (South East Asian Ministry of Education)  dengan berbagai perguruan tinggi vokasi di ASEAN untuk  memfasilitasi mahasiswa merasakan pengalaman magang dan pertukaran budaya di luar negeri. Tujuannya untuk mendorong dan memperkuat partisipasi industri dalam menyempurnakan pendidikan vokasi di Asia Tenggara. Di samping itu juga untuk menyikapi dan mempersiapkan mobilisasi tenaga kerja terampil lintas negara di Asia Tenggara dengan meminimalkan kesenjangan  kompetensi, bahasa dan budaya.

 

Astry Astuti Pangestu

 

 

Menjadi Delegasi, Impian Semasa SD

Dara yang hobi mendengarkan musik dan membaca ini mengaku, SEA-TVET sangat berkesan. “Selama 30 hari mengikuti orientasi pengenalan kampus, belajar di kelas, tour budaya, kunjungan dan magang di industri bagi saya itu bagaikan mimpi yang menjadi nyata. Menjadi delegasi pertukaran pelajar atau mahasiswa merupakan mimpi saya dari sekolah dasar” ujarnya.

Selama kuliah di Politeknik Negeri Padang, Astry juga sempat menjadi perwakilan dalam pelaksanaan musyawarah wilayah Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia di Batam (2017), menjadi finalis Indonesia Youth Icon angkatan III di Medan (2017), dan menjadi peserta lomba Tour Package pada Kompetisi Pariwisata Indonesia 9 yang dilaksanakan di Politeknik Negeri Bandung (2018). “Kita harus berani mencoba, menantang diri sendiri untuk berbuat sesuatu yang baik dan memberi impact positif buat diri kita. Alhamdulillah kampus PNP mendukung kegiatan positif yang saya lakukan”, ujar anggota Paskibraka Kabupaten Solok (2014) ini.

Terakhir menurutnya, “jangan lupa menjadi versi terbaik dari diri kita. “Don’t Forget to be best version of you”. Kata-kata itu selalu membuatnya bersemangat untuk mengikuti kegiatan perkuliahan dan aktifitas lainnya.  “Masa perkuliahan adalah momentum yang tepat untuk mengembangkan diri dan belajar sebanyak mungkin. Kalau pun gagal juga tidak masalah, yang penting sudah mencoba”, ujarnya optimis.

Astry juga menitip pesan untuk mahasiswa lain, khususnya mahasiswa UPW untuk selalu semangat,  banyak berkarya dan berprestasi. Semua itu akan membuat diri sendiri, orang tua, keluarga, dosen, prodi, jurusan, kampus dan orang-orang terdekat ikut bangga. “Mintalah doa restu orang tua dan jangan sampai melupakan ibadah. Selalulah bersemangat untuk berproses menjadi diri yang lebih baik!” Astry mengakhiri.

d®amlis

Berita Terkait