Dua Belas Indikator Kinerja PNP Pada 2018 Melewati Batas Target

Dua Belas Indikator Kinerja PNP Pada 2018 Melewati Batas Target

 

 

_______

Alumni Anjurkan PNP Terapkan Pembelajaran Sistem Online Ber-timer.

Dari 19 indikator kinerja 2018 Politeknik Negeri Padang (PNP)  di Bidang Akademik, 12 di antaranya melewati batas target, 4 di antaranya hampir mendekati target, dan 2 lainnya baru mencapai setengah dari target.

Kinerja yang melewati batas target adalah pencapaian lulusan yang tepat waktu (103%),  program studi terakreditasi Min B (105%), lulusan bersertifikat kompetensi (116%), mahasiswa berprestasi (140%), mahasiswa berwirausaha (156%), akreditasi institusi (100%), dosen bersertifikat asesor (166%), tenaga kependidikan bersertifikat kompetensi (119%), HAKI minimal terdaftar (675%),  publikasi internasional (186%), kerjasama skala nasional (111%), dan kerjasama skala internasional (200%).

Indikator kinerja yang hampir mendekati target adalah lulusan yang langsung bekerja, dosen berkualifikasi S-3, dosen bersertifikat pendidik, dan dosen dengan jabatan Lektor Kepala.Sementara 2 indikator yang baru mencapai setengah dari target adalah publikasi nasional dan siasi karya ilmiah.

 

Hal itu diungkapkan Wakil Direktur 1, Bidang Akademik, Politeknik Negeri Padang (PNP), Revalin Herdianto, M.Sc., Ph.D dalam  Rapat Kerja PNP 2019, yang berlangsung di Grand Rocky Hotel,  Bukittinggi, 22 Februari 2014.

 

Wakil Direktur 1, Bidang Akademik, Politeknik Negeri Padang (PNP), Revalin Herdianto, M.Sc., Ph.D

 

Dalam raker yang dihadiri oleh Asisten Gubernur Bidang 3, Drs. Nasir Ahmad dan Prof. Dr. Ir. Setyo Pertiwi, M. Agr. dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Dikti itu, Revalin mengungkapkan capaian Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) PNP pada 2018. Capaian tersebut terdiri dari  jumlah HKI yang didaftarkan 37 judul (1 Granted Paten, 7 Paten Sederhana Terdaftar, dan 29 Hak Cipta). Jumlah publikasi nasional mencapai 64 judul, (2 jurnal terakreditasi, dan 62 jurnal nasional). Jumlah publikasi internasional mencapai 23 judul. Buku ajar 1 buah (ISBN), dan jumlah sitasi karya ilmiah 307 kali.

Proposal kegiatan yang didanai  pada 2018  untuk Penelitian mencapai 66 judul (DIPA), Pengabdian Masyarakat 40 judul (DIPA), Penelitian Desentralisasi 40 judul, dan Pengabdian IbM 5 judul. Adapun rencana/target bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Tahun Akademik 2019 adalah HKI yang didaftarkan 30 judul, publikasi nasional 60 judul, publikasi internasional 20 judul, dan sitasi karya ilmiah 350 kali.

Pada  2019  dengan mengandalkan Dana DIPA, PNP akan   menggelar Workshop Peningkatan Kualitas Pengelolaan Jurnal Online, Workshop Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Penelitian, Workshop Peningkatan Kualitas Penulisan Proposal Pengabdian Masyarakat, Workshop Peningkatan Kualitas Penulisan Publikasi Ilmiah, dan Workshop Penulisan Diskripsi Paten dan Pendaftaran HKI.

Sementara itu untuk Pengembangan SDM mencakup Studi Lanjut ke S-3, Training Non Gelar, Peningkatan Kemampuan Bahasa Inggris, dan Kurikulum dan Pembelajaran. Revisi Kurikulum (workshop/Lokakarya) juga akan digelar  dengan 3 isu utama: Revitalisasi Politeknik (Penguatan Program Studi) 2019-2022, Permenristekdikti No. 54-2018 Kurikulum Multy Entry Multy Exit (MEME), dan Magang Bersertifikat (minimal 6 bulan).

Untuk bidang Sistem Informasi akan diadakan Penguatan SIAKAD dengan sistem rekap kehadiran, dan standardisasi proses dan sistem pelayanan di jurusan dan akademik. Penguatan LSP menargetkan peningkatan jumlah asesor, penambahan skema sertifikasi, dan update skema sertifikasi yang kadaluarsa. Sementara untuk penguatan institusi diadakan revisi statuta, pembaruan/revisi Renstra (2020-2024), Akreditasi Program Studi (Teknik Listrik dan Teknik Mesin), penguatan sistim penjaminan mutu (SPMI+GKM), pelaksanaan audit mutu akademik, dan peluncuran Instrumen Akreditasi Program Studi Berbasis Outcome (IAPS 4.0).

Menurut Revalin, bidang utama P3M mencakup penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan publikasi di jurnal ilmiah. Pada tahun 2018 terjadi perubahan organisasi dengan bertambahnya 4 bidang pengelolaan, yakni Sentra Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis, P3D, dan Pengelolaan Jurnal Terpadu.

 

 

 

Direktur PNP, Surfa Yondri, ST., SST., M.Kom menyerahkan cindera mata

 

Irzawadi, Perwakilan Alumni Anjurkan Pembelajaran Sistem Online, Pakai Timer

 

Irzawadi, Perwakilan Alumni PNP,  Anggota Dewan Penyantun

 

Dalam kesempatan yang sama, Irzawadi, Perwakilan Alumni PNP yang juga duduk sebagai Anggota Dewan Penyantun tampil setelah Direktur PNP, Surfa Yondri, ST., SST., M.Kom. Ia menyatakan, PNP harus menyiapkan lulusan yang tidak hanya kompeten di bidang masing-masing, tapi juga memiliki etika dan karakter  yang baik. Kurangnya attitude  dalam komunikasi di perusahaan , misalnya  terlihat dari sikap karyawan yunior terhadap karyawan senior, tawar-menawar gaji dan permintaan fasilitas. Sebaiknya, lulusan harus lebih menonjolkan karakter yang suka bekerja keras dan jujur, tekannya.

Direktur PT. Mitra Beton Mandiri ini lebih jauh mengimbau agar mahasiswa dan alumni diarahkan untuk memiliki kemampuan membina jaringan dan memanfaatkan peluang: bisnis online. Di samping itu, ia juga menyarankan untuk menyelenggarakan pembelajaran sistem online. Dalam sistem ini, tugas diberikan oleh dosen dengan sistem online, pakai timer. Dosen harus sering memberikan tugas agar mahasiswa termotivasi untuk rajin mengunjungi perpustakaan, terutama untuk pembelajaran online. Sebaiknya setiap mahasiswa diberikan tugas berbeda. Di sisi lain, mahasiswa pun bisa memberikan nilai kepada dosen, terangnya.

Lebih lanjut dikatakan, setiap ada perubahan di revolusi industri pasti berdampak terhadap serapan tenaga kerja karena berdampak lanjut terhadap rangkaian produksi yang dilayani oleh manusia. Oleh karena itu, lulusan harus memiliki skill tambahan, seperti penguasaan bahasa Inggris dan  Teknologi Informasi. PNP dituntut mendidik mahasiswa menjadi enterpreneur dan berusaha menjembatani  antara alumni yang sudah bekerja dan mahasiswa sejurusan mereka. Alumni pun jangan cuma terfokus dengan bidang ilmu sendiri, tapi harus mau melengkapi diri dengan karakter kewirausahaan.

“Karena perusahaan juga menuntut modal leadership dari karyawan, kuliah  sistem diskusi kelompok diharapkan memberi peluang untuk pembentukan karakter. Sistem  tersebut  menuntut  kerjasama, tanggung jawab, dan solidaritas, terang Mantan Direktur Utama di PT. Iga Bina Mix ini.

Di sisi lain, dosen harus tega tak meluluskan mahasiswa agar lulusan perguruan tinggi ini benar-benar siap pakai dan kompeten, namun bukan berarti ada gap antara dosen dan mahasiswa”.  Ia juga mengimbau agar dalam praktik belajar-mengajar, gap antara dosen dan mahasiswa dikurangi. “Jika gap antara dosen dan mahasiswa lumayan menganga, rasa kembali ke kampus alumni tidak akan kuat”, pesannya serius.

d®amlis

Foto   :   Teddy W