Fitri Ramadhani, mahasiswa tingkat 1 Prodi Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga, PNP, berhasil keluar sebagai Finalis Kompetisi Cipta Kepastian  Politek Se-Indonesia dan berhak hadir di acara Seminar Internasional dan Ekspo Pendidikan Politeknik di Malang yang digelar di Politeknik Negeri Malang, 2-6 Desember 2018.

Dalam ekspo akbar itu, Fitri akan mempresentasikan dan memamerkan langsung inovasi andalannya yang tidak ada hubungannya dengan disiplin ilmu yang ditekuninya sekarang:  “Penumbuk Emping Melinjo”!

 

 

Di hadapan tim juri, segenap pihak terkait politeknik, dan publik, Fitri akan bertarung lagi untuk menyabet predikat Juara.

Tim Juri terdiri dari perwakilan PEDP/Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi dan perwakilan dunia usaha/industri.

Dosen Pendamping, Novirwan Trinanto, SE.  M.Si., saat dimintai keterangan menyatakan bangga akan prestasi anak didiknya yang multitalenta. Meski menekuni bidang Administrasi Bisnis, hobinya mengutak-atik mesin justru mengantarkannya jadi finalis dalam ajang bergengsi itu.

 

 

“Kami tidak membebani Fitri harus menyabet jawara 1, status finalis pun sudah membanggakan. Kami berharap Fitri tenang dan konsentrasi saat demo dan wawancara di depan dewan juri nanti.

 

 

Sekarang kita lagi mikir, gimana membawa alat penumbuk melinjo andalan Fitri yang berukuran tinggi 75 cm dan berat 10 kg itu, karena kalau dibawa langsung oleh yang bersangkutan ke pesawat pasti tak mendapat izin.

Sekarang alat tersebut masih di rumah orang tua Fitri, di Pariaman. Besok sudah harus di- packing dan diserahkan ke jasa pengantaran untuk dikirim ke panitia sebelum ekspo digelar”, tutur dosen yang dikenal akrab dengan mahasiswa ini.

 

 

Menurut Iwan, kriteria penilaian lomba tersebut mencakup kreativitas/tingkat inovasi produk atau jasa yang dipromosikan, kemudahan/keterjangkauannya untuk diproduksi atau direplikasi secara berkelanjutan, potensi manfaat ekonomi (bisa dipasarkan secara massal; bisa di- scale up; memiliki keuntungan yang signifikan), berdampak bagi kehidupan sosial masyarakat, memiliki potensi untuk dikembangkan oleh berbagai pihak di masa mendatang, dan informasi-informasi penting yang tercantum dalam narasi singkat peserta yang dianggap memiliki nilai tambah.

Rival Putri Ramadhani sesama finalis nantinya adalah Niko Setiawan dari Poltek Caltex Riau dengan inovasi andalan “Electrical Distributions Disturbance Notification”; Anthony Dermawan dari Poltek Caltex Riau dengan inovasi andalan “Robot Transformer”; dan  Alfiansyah Ramadlan  dari PENS dengan inovasi andalan “Garbage Transporters in Rivers with Renewable Energy”; serta Ahmad Muamar dari PPNS dengan judul inovasi andalan “Wake Me Up”.

d®amlis

Berita Terkait