Sebanyak 80 orang relawan dari Politeknik Negeri Padang (PNP) berpartisipasi dalam tanggap bencana Banjir Bandang /galodo di Kenagarian Tanjung Bonai Kecamatan Lintau Utara Kabupaten Tanah Datar pada Sabtu dan Minggu (13 – 14/10). Tim yang terdiri dari mahasiswa dan staf PNP itu dibantu mahasiswa Akademi Komunitas Tanah Datar (binaan PNP) membantu masyarakat yang terdampak galodo.

“Kami turun membantu masyarakat, korban bencana galodo ini. Mulai dari mengevakuasi lumpur yg masuk ke dalam rumah warga dan beberapa ruko dan menyerahkan bantuan sembako serta selimut,” ujar Direktur Politeknik Negeri Padang, Surfa Yondri di sela-sela kegiatan PNP Peduli Galodo Lintau tersebut di Posko Bencana di Polsek Lintau Utara.

“Politeknik Negeri Padang merasa terpanggil untuk meringankan beban warga yang tertimpa musibah dengan menurunkan Beberapa orang yg terdiri dari Dosen, Pegawai dan mahasiswa,” ujarnya lagi.

Seperti diberitakan Haluan sebelumnya, banjir bandang melanda sejumlah daerah di Sumbar pada Kamis (11/10) malam hingga Jumat (12/10) pagi. Data yang dihimpun di Posko BPBD Sumbar hingga Sabtu ini (13/10), sudah 8 orang korban yang meninggal dunia akibat musibah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sebelas Kabupatuen dan Kota di Sumatera Barat. Bencana ini juga memorakporandakan 305 unit rumah, 3 gedung sekolah, 4 buah masjid.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPDB Sumbar, Rumainur menjawab HarianHaluan.Com mengatakan, delapan korban meninggal dunia tersebut masing masing tiga orang korban di Kabupaten Padang Pariaman, empat orang di Tanah Datar, dan satu lagi di Pasaman Barat.

“Dari laporan yang masuk ke BPBD Sumbar pada Sabtu ini, ada satu orang lagi korban jiwa yang ditemukan di Pasbar. Sehingga sejauh ini, secara keseluruhan, total 8 korban meninggal dunia. Sementara satu orang lagi di Tanah Datar masih dinyatakan hilang dan 19 orang di Padang Pariaman dan Tanah Datar sudah ditemukan dan dinyatakan selamat,” jelas Rumainur.

Sebanyak 11 kabupaten/kota sedang dilanda bencana banjir, banjir bandang dan galodo. Antara lain Kabupaten Pessel, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasbar, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Solok, serta Kota Sawahlunto.

Laporan yang diterima BPDB Sumbar, sejauh ini terdapat 305 unit rumah, 3 gedung sekolah, 4 buah masjid yang rusak berat, dan 3 buah jembatan . Pendataan dan pencarian korban masih akan terus dilakukan hingga lima hari ke depan. (h/rel)

*Sumber

Berita Terkait