Tingkat kriminalitas yang tinggi di jalan raya mendorong tiga mahasiswa Politeknik Negeri Padang menciptakan gelang antibegal. Dengan harga Rp200.000, gelang antibegal yang disebut gibal ini diklaim mampu menjadi solusi pencegahan dini aksi kejahatan.

Gelang berbasis mikrokontroller itu digagas tiga mahasiswa jurusan Teknologi Informatika Politeknik Negeri Padang, yakni Tiara Ramayani, Bobby Kurniawan, dan Fauziah Wulandari.

Karya mahasiswa yang kreatif ini juga telah lolos seleksi dan meraih dana penelitian dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dalam program Pekan Kreatif Mahasiswa 2018.

Ketua Tim Pengembangan Gibal, Tiara Ramayani memaparkan, cara kerja gibal cukup mudah. Pengguna dapat menekan tombol pada gibal jika merasa mendapat ancaman tindakan kejahatan di jalan.

“Sistem akan mendeteksi detak jantung dan informasi detak jantung akan terkirim ke nomor telepon yang sudah dihubungkan ke sistem di gelang,” kata Tiara saat talkshow di i News TV Jumat,

Pada sistem ini, terdapat dua metode yang berhubungan, yaitu alat dan aplikasi. Alat bekerja mengirimkan lokasi pengguna gibal secara real time dan mendeteksi detak jantung penggunanya. Alat ini juga menyimpan nomor yang akan dihubungi pengguna gibal saat merasa terancam, seperti keluarga maupun polisi.

Data yang didapatkan akan disimpan dan diolah untuk diteruskan ke sesama pengguna aplikasi gibal. Selanjutnya notifikasi pesan singkat atau short message service (SMS) akan masuk ke nomor bantuan yang sudah didaftarkan pengguna, baik keluarga atau kepolisian. Dengan begitu, bantuan akan segera datang.

Ketua Jurusan Teknnologi Informasi Politeknik Negeri Padang Ronal Hadi memaparkan, ide pembuatan gibal oleh tiga mahasiswa Politeknik Negeri Padang ini berawal dari keprihatinan mereka terhadap tingginya tingkat kriminalitas di jalanan. Mereka kemudian melakukan penelitian hingga dua bulan dan menciptakan alat gelang antibegal atau gibal.

“Mereka melakukan percobaan sampai beberapa kali sehingga ada beberapa prototype yang terus mereka uji untuk penyempurnaan gibal,” katanya.

Tim pembuat gibal tetap berusaha untuk menyempurnakan gibal ini. Terakhir, mereka menciptakan gibal versi ketiga dengan kemasan dari kulit yang lebih bagus dari versi sebelumnya.

“Mudah-mudahan ini menjadi salah satu solusi cerdas untuk mencegah pengguna jadi korban kejahatan di jalanan. Tim ini juga diharapkan tetap berusaha untuk memperbaiki dan menyempurnakan gibal,” kata Ronal Hadi.(ridho)

*sumber

Berita Terkait