Lembaga Sertifikasi Profesi Politeknik Negeri Padang (LSP-PNP) sebagai pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sekaligus perpanjangan tangan BNSP, tahun ini menargetkan menerbitkan 900 sertifikat untuk mahasiswa dan sekitar 100 sertifikat asesor untuk dosen.

 

Hal itu diungkapkan Desmiwarman, S.T., M.Si. Ketua LSP-PNP dalam Rapat Persiapan Uji Kompetensi, di kampus PNP, Jumat (6/4).

Sertifikasi kompetensi kerja menurutnya adalah pengakuan terhadap tenaga kerja yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sesuai dengan standar kompetensi kerja yang dipersyaratkan.

Sertifikasi kompetensi memberikan jaminan terhadap pemegang sertifikat maupun pihak lain yang berhubungan kerja dengannya.

 

Sebagian Biaya Dibebankan pada Peserta

Menurut Wakil Direktur 2, Anton, S.T., M.T., pendanaan LSP mengandalkan dana bantuan dan DIPA PNP. Karena keterbatasan dana tersebut, terpaksa sebagian ditarik dari peserta peminat. Dosen Jurusan Administrasi Niaga sudah menerapkan strategi ini tahun silam.

Adapun komponen biaya pelatihan asesor mencakup: paket meeting (fullboard), biaya pelatihan, biaya uji, dan ATK. Selain itu juga ada bantuan transportasi peserta.

Sementara, paket BNSP untuk uji kompetensi Mahasiswa Bidik Misi cuma Rp. 6 Juta untuk 20 orang plus pajak. Diperkirakan Rp. 150.000 per mahasiswa. Saat ini sedang proses, menunggu panggilan untuk menandatangani kontrak.

 

TUK Listrik Cikal Bakal LSP-PNP

Secara historis, Cikal bakal LSP-PNP awalnya adalah TUK Listrik di bawah lisensi LSP Teknik Listrik di Tangerang pada 2014. Baru pada 2016, lembaga ini berdiri sendiri.

LSP-PNP dilisensi oleh BNSP pada 31 Mei 2016 dengan No.BNSP_LSP_552_ID.

Sejak berdiri, lembaga ini sudah menggelar pelatihan asesor untuk 118 orang di semua program studi.

LSP-PNP didukung oleh 118 tenaga asesor kompetensi dengan 21 skema mata uji yang tersebar di Prodi Teknik Listrik 5 skema, Teknik Elektronika 1 skema, Teknik Mesin 7 skema, Teknik Sipil 5 skema, Akuntansi 1 skema, Administrasi Niaga 1 skema, dan Teknologi Informasi 1 skema.

Pada 2017 LSP-PNP sudah menerbitkan 457 sertifikat kompetensi dibanding sebelumnya pada 2016 cuma 50 lembar sertifikat. Pada 2018 ini, LSP-PNP mendapat kepercayaan dari

Kemenristekdikti untuk melaksanakan UK Bidik Misi untuk jurusan/prodi Teknik Listrik dan Akuntansi. LSP-PNP pada 2018 meloloskan 40 paket proposal dari BNSP Pusat untuk seluruh skema dengan jumlah mahasiswa sekitar 800 orang.

Dalam masalah kerjasama tindak lanjut jejaring, LSP-PNP membantu berdirinya LSP Bengkalis dan uji kompetensi untuk mahasiswa pada 2017.

 

Meski Kurang Fasilitas, Surveilan LSP-PNP Berhasil Baik

Pada pekan ketiga April 2017, surveylan Tim BNSP Pusat membuktikan bahwa LSP-PNP telah melaksanakan kegiatan sesuai mutu walaupun ada beberapa hal yang perlu disempurnakan, antara lain kerelevanan Mata Uji Kompetensi (MUK) dengan kuliah yang dilaksanakan; belum terdapatnya personil administrasi tetap di LSP-PNP; ruang lingkup skema pada prodi tertentu yang perlu penambahan; praktik dan administrasi pengelolaan dan penyimpanan dokumen LSP-PNP sudah cukup baik; namun rekaman hasil sertifikasi belum memiliki tempat penyimpanan khusus.

Tim asesor kala itu terdiri dari Lead Assesor, Inda Mapiliandari dan Asesor Robbiatul Adawiyah.

 

Jurusan Akuntansi yang disinggung tidak memiliki kerelevanan MUK dengan materi ajarnya dibantah oleh Ketua Jurusan Akuntansi, Sukartini, S.T., M.Kom. “Kita tidak punya timing saja. Uji kompetensi diadakan jelang ujian akhir sehingga konsentrasi mahasiswa terpecah, apalagi materi yang duujikan dipelajari oleh mahasiswa yang bersangkutan pada tahun 2, bukan tahun akhir, jadi banyak yang lupa dan butuh penyegaran, jelasnya.

 

Di sisi lain, menyangkut adanya MUK yang tidak diujikan, menurut Dr. Junaidi, S.T., M.P. lebih dikarenakan persyaratan administratif dan MUK sendiri. MUK tersebut memberlakukan persyaratan berjenjang. Uji kompetensi Pengelasan 2 baru boleh diikuti jika peserta sudah menjalani Pengelasan 1, dan Pengelasan 3 boleh diikuti jika peserta sudah menjalani Pengelasan 2, jelasnya. Di Jurusan Teknik Mesin, selain Pengelasan 1, 2, dan 3, juga tersedia Autocad, Bubut, dan Hidrolik.

 

Sementara itu, Endang Afriyeni, Kepala Labor Program Administrasi Bisnis, Jurusan Administrasi Niaga sudah mengumumkan pelatihan asesor Administrasi Perkantoran yang dijadwalkan pada:

30 April-3 Mei 2018 bertempat di Daima Hotel, dilanjutkan dengan praktiknya pada 4-5 Mei 2018 di kampus PNP.

Untuk kegiatan pelatihan tersebut masing-masing peserta dibebankan biaya sekitar Rp 3 jt.

Kegiatan ini menurut Endang juga ditujukan untuk asesor yang akan memperpanjang periode sertifikat.

Seperti disampaikn Ketua LSP-PNP, metodologi asesmen kali ini berbeda dr periode sebelumnya.

Pendaftaran selambatnya 12 April 2018 melalui Ketua TUK Administrasi Perkantoran.

d®amlis

Berita Terkait